Com(e)fortable [END]

PROLOG

Jika bisa memilih, Zara ingin dilahirkan menjadi anak pertama. Sepertinya akan menyenangkan bila ia menjadi si sulung. Saat hari kelahirannya tiba, orang tua dan kerabat menyambutnya seolah tidak ada bayi yang menggemaskan selain dia. Segala perhatian pun tercurahkan padanya. Juga tentang setiap tumbuh kembangnya pasti selalu ingin diberitakan pada dunia.

Atau bila keadaan memungkinkan, Zara ingin bertukar posisi menjadi anak tengah agar bisa melihat segala hal dari banyak sisi. Dia bisa merasakan menjadi kakak juga mengerti rasanya menjadi adik.

Mungkin banyak orang yang menganggap kasih sayang orang tua pada anak pertama, kedua, dan seterusnya besarnya sama. Duduk sama rendah, tegak sama tinggi, tingkatannya sejajar. Tapi Zara mempunyai beberapa alasan untuk tidak menyetujui pernyataan tersebut.

Zara menyimpulkan bahwa orang tuanya pilih kasih. Entahlah, mungkin ia durhaka jika mempunyai pikiran seperti itu pada mereka. Tapi itulah yang Zara rasakan.

Namun Zara tidak bisa benar-benar menaruh rasa benci pada kedua orang tuanya. Meski tiap hari menimbun luka, lebih baik bertahan daripada memutuskan untuk pergi. Lebih baik membuktikan diri daripada terus berada dalam kungkungan derita.

"Kamu mau kan, Za? Ini bisa jadi cara biar kamu kelihatan lebih unggul dari Anin dan Nafis."

Zara menggigit bibir. Ada keraguan juga keinginan kuat sedang beradu dalam batinnya. Gadis pekerja keras itu berpikir cepat dan akhirnya sisi bimbang yang sempat membelenggu rasa percaya dirinya bertekuk lutut. Zara mengangguk mantap, "Baik, ayo kita mulai pembuktian ini."

———
If you are reading this story on any other platform OTHER THAN WATTPAD, you are very likely to be at risk of a MALWARE attack.

If you wish to read this story in it's original, safe, form, PLEASE GO TO: https://my.w.tt/7roePtqodU

Thank you
@tikayudya