Sehabis pulang sekolah,
Cara kini sedang duduk di dalam balkon kamarnya, dengan membaca novel, mendengarkan musik dan tidak lupa dengan wedangan biskuit matcha dan juga se-cup matcha latte di mejanya.
Cara sedang menatap keindahan kotanya, yakni kota Amsterdam. Dengan suasana sunyi, senja yang menuruni garis cakrawala.
Caramel gadis yang menyukai senja dan tidak menyukai hujan.
Baginya senja adalah perpaduan warna sehingga membentuk suatu keindahan bagi setiap orang yang menatapnya, hidup dalam kedamaian membuat orang lain akan merasa takjub saat melihat nya.
Alasan mengapa cara tidak menyukai hujan adalah, hujan mengingatkan cara tentang kejadian teman kecil nya saat itu, belum lagi gemuruh hujan yang disertai petir yang terdengar jelas, membuat dirinya merasa takut.
Cara beranjak ke dalam kamar nya mengambil buku jurnal nya untuk menulis beberapa sajak di sana,
Saturday, Amsterdam
18:57 p.mOne day and for me
Namaku cara, aku gadis asal Amsterdam yang biasa orang lain sebut aku itu, gadis aneh.
Entah kenapa aku di sebut seperti itu, yang jelas, aku tidak mau diberi julukan atau di beri penyandang nama, sungguh aku tidak menyukainya. Ini hidupku, yang tidak menyukai banyak orang untuk berada di dekatku.
Bukan aku yang menjadikan diriku seperti itu, tapi takdir lah yang membuatku terus menganggap orang-orang seperti itu, ya! Aku lelah menjadi diriku yang seperti ini.
Of course, I only live once, aku tidak bilang tidak menyukai hidupku yang seperti ini, aku hanya merasa lelah setiap bertemu banyak orang yang hanya memberi memori-memori mereka kepadaku, sungguh itu membuatku tersiksa...
Tuhan, dari banyaknya manusia di bumi ini, kenapa kamu harus memilih aku untuk mempunyai kelebihan seperti ini? Setiap aku menanyakan ini kepada mamah, mamah selalu mengakatakan, bahwa tuhan percaya kepada ku, kalau aku bisa melewatinya, bahwa aku mampu
Tapi jujur, ini membuatku terbebani, aku hanya merasa tidak bisa untuk menanggung ini semua,
Terkadang aku menganggap ini hanyalah sebuah mimpi yang akan hilang kembali normal setelah aku terbangun nanti, jika itu adalah kenyataan hidupku, aku tidak akan bangun dari mimpiku.
Tapi aku salah,
Mimpi itu adalah kenyataan hidupku untuk selama di dunia.
I hope, the more mature I get, aku dapat merubah kata terbebani menjadi sebuah kata syukur.
And one more, jangan salahkan aku jika aku berpikiran sempit seperti itu, karena aku hanyalah anak yang hidup dalam imajinasi
-tertanda Caramel
Cara menutup buku jurnal nya, beranjak ingin membersihkan tubuhnya.
Setelah siap cara turun untuk makan malam bersama keluarga nya, semua keluarga nya sudah tiba di ruang makan.
Kecuali marisa yang masih berkutat di dapur, cara pun duduk di sebelah abang nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amsterdam Girl
Teen Fiction[TAHAP REVISI] Gadis asal Amsterdam, Netherland Gadis puitis yang berkarya yang tidak berniat untuk merasakan hal hal yang berbau percintaan atau salah satu menjadi tokoh yang terikat di sebuah buku novel yang bergenre romance Dia hanya seorang penu...