Vote sebelum baca dan comment sesudah baca:)
.
.
.
.
.
.
.
Author pov"Arka" ucap dara.
"Lo pikir lo siapa,yang berani ngelarang orang lain deket sama gue?"Tanya arka membuat dara diam seketika. menghempaskan tangan dara ke udara
"Ka ma-maksud lo apa sih?" Tanya dara gugup.mengalihkan wajahnya dari tatapan mata milik hazel arka.
"Gausah pura pura lugu kaya orang bego deh lo,harus berapa kali sih gue kasih tau sama lo,setiap ada cewek yang deket sama gue,lo selalu mengusik nya.lo pikir dunia gue milik lo!?" Bentak arka.
membuat dara diam mati kutu.cara bisa melihat dara tengah menahan air matanya agar tidak keluar di depan arka.membuat cara sedikit iba melihatnya.
"Ta-tapikan gue calon tunangan lo ka,gue cinta sama lo" ucap dara lirih. membuat cara tersentak kaget dan kemarahan arka dibuat menjadi naik pitam olehnya.
"Itu masalahnya.gue nggak cinta sama lo,harus berapa kali biar lo ngerti dar,tunangan itu hanya urusan perjanjian bisnis dari orang tua gue sama lo,pernikahan cukup sekali seumur hidup! Emang lo mau kalo kita menikah,lo setiap pagi ngeliat wajah suami lo yang sama sekali nggak punya perasaan apa apa sama lo.kalo lo tetep pengen nikah dan tunangan. mending lo nikah aja sana sama bokap gue"kesal arka membuat dara menjatuhkan air matanya.pupus sudah harapan dara,hatinya seakan sudah di remas remas oleh arka.
"Dar lo bukan tuhan,lo atau gue bahkan nggak tau jodoh gue siapa nanti,siapa yang tau akan takdir,so stop kekang gue dengan ancaman perjanjian bodoh itu" ucap prihatin arka membuat dara menangis sejadi jadinya.
arka langsung memegang tangan cara.membawa nya pergi dari hadapan dara dan teman temanya.meninggalkan dara yang kini sedang menangis dan menyampaikan sumpah serapah buat cara.
"ARKAAAA!!!!!" Jerit dara membuat teman temannya bergidik ngeri.sambil mengusap usap bahu dara
"Awas lo cara,gue akan balas semua nya,tinggal tunggu kapan mainya!"emosi dara sambil mengepalkan kedua tanganya.
Setelah membawa cara pergi dari toilet dan melewati penunggunya.medusa
Arka menarik cara ke kantin.arka tau cara belum makan siang.tetapi arka terus berjalan sambil menggandeng tangan cara ke kantin.
mengabaikan ucapan cara yang sedari tadi memanggil namanya dan meronta untuk melepaskan cekalan tanganya yang kekar.
Setelah sampai nya di kantin arka membawa cara ke meja di mana teman temanya berada.
Padahal cara dan arka melewati meja sahabat sahabatnya cara. Sahabatnya cara pun bingung,apa yang akan di lakukan arka terhadap cara.
Cara melihat ke arah sahabat sahabatnya.di tatap dengan segudang pertanyaan yang ada di benak mereka.
Seolah olah mereka menyampaikan maksud dengan gerakan tubuh dan raut wajah.seakan mereka bertanya ada apa?
Tapi cara pun tidak tahu mengapa arka justru membawa dirinya ke meja teman temanya?pikir cara
"Weeh babang arka" teriak histeris rangga sambil berdiri dan mendekati arka sambil menepuk bahu itu.
Arka hanya merenggut sebal kearahnya.menatap rangga dan sohib sohibnya dengan datar.
"Duduk"titah arka
Cara yang mendengar perintah dari arka,tetap tidak bergeming untuk melakukan,masih bingung atas perlakuan yang tidak bisa ia tebak.huh sifatnya suka berubah ubah!
KAMU SEDANG MEMBACA
Amsterdam Girl
Teen Fiction[TAHAP REVISI] Gadis asal Amsterdam, Netherland Gadis puitis yang berkarya yang tidak berniat untuk merasakan hal hal yang berbau percintaan atau salah satu menjadi tokoh yang terikat di sebuah buku novel yang bergenre romance Dia hanya seorang penu...