hoofdstuk 9

212 58 29
                                    


Carapov

Suara decitan pintu terbuka, gue melihat dari pantulan cermin ada seorang cewek berambut panjang kinclong kayak rambut iklan shampo di tipi tipi_eh?

Mata nya hitam pekat, cantik, tapi  dengan dandanan yang gue bisa dibilang menor? Muka putih kayak putri salju, leher item penuh dakian_eh
Sebentar itu muka apa adonan tepung?

Dia juga pendek, ya karna masih tinggian gue, tapi cara dia memperhatikan gue, ada rasa nggak suka.

Seperti siap makan gue hidup hidup, tapi gue nggak terlalu di pikirin, gue abaikan. Cewek itu masuk dan tepat belakang nya muncul 2 cewek, yaa kayaknya itu seperti geng mungkin?

Gue mencoba untuk tidak peduli, gue masih merapihkan baju dan rambut gue, tiga cewe itu ikut berdiri di samping gue.

Saat gue mau pergi untuk keluar toilet, gue di tahan seperti ada tangan yang mencekal pergelangan tangan gue.

Gue menoleh mengangkat sebelah kanan alis gue, gue mencoba untuk bersikap biasa,

"Maaf?" Ucap gue sambil menaikan alis gue, seakan bertanya ada apa?

"Lo anak baru yg katanya dari Netherland itu kan?" Ucap cewek itu.

"Iya, kenapa ada masalah?" Ucap gue dingin. Gue marasa ada yang aneh dari sini.

"Lo gak usah belagu dan gausah kecentilan deh, gue tau lo kemarin ngegoda arka kan di koridor UKS, asal lo tau dia itu cowok gue!" Bentak cewek itu.

Dalem hati gue emang gue nanya?

"Loh gue? Ngegogoda arka arka lo itu?" ucap gue sambil menunjuk diri gue.

"Yang ada dia yang cari masalah sama gue,"

"Ada urusan apa lo sama dia?" ucap cewek satunya, yang gue ketahui dia teman cewek songong itu.

"Kalian nggak perlu tau urusan gue sama dia, yang jelas gue nggak nyari urusan sama dia, tapi jelas dia yang udah nyari urusan sama gue," ucap gue lantang.

"So, i wont take him from you, good bye," ucap gue
sambil melambaikan tangan ke arah tiga cewek itu, dan langsung melengos pergi

Meninggalkan tiga bibit cabe itu, yang lagi menghentakan kakinya dengan kesal ke arah gue.

"Dasarr bule sogong, gue bales lo ntar!!!!" Teriak cewek itu, tapi gue langsung melengos pergi, tidak berbalik atau menggubris

Membuat tiga cewe itu mendelik kesal ke arah gue. Sambil mengucapkan sumpah serapah entah itu apa?

Dasar bibit cabe! Untung gue masih kalem, kalo nggak udah gue iris lo betiga gumam gue.

Keluarnya dari toilet gue pergi ke UKS, karna kepala gue masih pusing, terlebih lagi tambahan adu mulut, sama tiga bibit cabe yang baru tunas.

Bikin kepala gue tambah mumet tujuh keliling, gue gontai jalan di koridor nggak tau kenapa tiba-tiba gue melihat sekitar jadi ada berbayang,

Saat tubuh gue melemas, sebelum gue terjatuh ke lantai gue sempat melihat ada seeorang cowok paras tampan dan sedikit bule, setelah itu semua di sekitar gue gelap gitu aja.

• •☕• •

Saat gue mengerjapkan mata, gue masih menerima cahaya lampu yang terang secara perlahan.

Gue membuka mata, saat itu juga gue menoleh ke arah kiri gue, ada seorang laki-laki yang gue ingat wajah nya sama persis kayak wajah cowok yang gue liat saat pengheliatan gue tiba-tiba gelap gitu aja.

Amsterdam GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang