Hoofdstuk 38

130 27 36
                                    

Assalamualaikum

Selamet membaca semoga betah ya!

"Mencoba hal baru yang belum kita pernah coba? Maka cobalah selagi kita yakin untuk bisa, ambil pengalaman dan jadikan itu sebuah pelajaran"

-Amsterdam girl-

• • ☕ • •

Belajar bahasa Belanda? Oh ya lord

Arka tersentak kaget atas lontaran marissa untuk memintanya belajar bahasa Belanda. Bahasa B.E.L.A.N.D.A cuk!

Jangankan untuk belajar bahasa Belanda. Pelajaran bahasa Indonesia aja masih suka remed

Arka pun tersenyum kikuk, menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal sembari berkata

"Ahha bahasa Belanda ya tan? Nanti arka coba deh tan. Belajar bahasa doang mah cepil tan" ucap arka enteng. Ternyata lain di mulut lain di hati

Cara pun menggelengkan kepala seraya berkata

" al, vriend, blijf niet lastig vallen. Ik zei al dat hij naar de supermarkt wilde"
(Udah deh ma jangan gangguin temen cara. Udah sana katanya tadi mau ke supermarket) ujar cara

"Loh memangnya arka terasa di ganggu?" Tanya marissa tak mau kalah

"Hah? Nggak tan nggak sama sekali" bela arka

"Tuh cara! Arka saja tidak keberatan, memang kamu nya saja yang cemburu melihat arka lebih akrab dengan mamah" cetus marissa membuat cara mencibir

"Inget papah mah! Itu punya cara" bela cara membuat arka langsung menoleh cepat. Tidak menyangka cara akan berkata yang membuat dirinya tidak akan berhenti mengulumkan bibir

Marissa pun mengalah berniat bangkit dari duduknya, tapi sebelum pergi ia memberi sebuah bisikan, entah apa yang di bisikkan marissa kepada arka juga acungan jempol 👍 kepada arka

Di balas arka hanya mengangguk kikuk. Di sertai mesem mesem nggak jelas

Setelah hilang nya marissa dari pandangan mereka berdua. Membuat arka bisa bernafas lebih lega ia memegang dada nya memastikan bahwa ia tak akan terkena spot jantung saat itu juga

"Huhh ya tuhan ra! Nyokap lo bikin gue gila" arka berbicara setengah berbisik sambil memasang wajah yang menurut cara sangatlah kocak

Membuat tawa cara keluar dari dalam pertapaanya.

Arka tentunya sangat kaget atas reaksi cara yang akan tertawa. Bibir merah ranum itu terpatri jelas berbentuk bulan sabit yang lebar menunjukkan deretan gigi yang bersih dan rapih

Melihat senyum itu, tanpa ia minta bulan sabit itu kini tumbuh di bibir arka. Menciptakan senyuman yang indah

"Eh by the way gue salfok loh sama perkataan lo yang bilang kalo gue itu punya lo" ucapan arka keluar begitu saja.membuat respect cara tampak salah tingkah dan menghentikan tawanya

"Apaan si lo, itu tadi gue cuman bercanda kali" tutur cara

"Nggak bercanda juga nggak papa kali" beo arka membuat cara menatap arka penuh dalam. Saling melemparkan tatapan yang sulit di artikan oleh keduanya tapi kali ini tak ada tatapan dingin dari arka

Sampai keduanya larut dalam tatapan masing masing

Tak bertahan lama cara memutuskan kontak mata dan berdeham kecil seraya menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal. Sangat menunjukan dirinya sedang gugup

Amsterdam GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang