“Bu”
“Ibu”
“Bu bangun bu”
“IBU” Aileen berteriak. Ia takut ibu nya kenapa-kenapa
“Om hiks tolongin ibu Aileen hiks” Aileen berdiri, dia menarik narik lengan kemeja milik Mahendra.
“O-om” Aileen terus saja menangis membuat semuanya merasakan sakit yang sama.
“Iya ayo kita bawa ibu ke rumah sakit sayang”
“Itu kenapa Ka?” Tanya Rea yang melihat ibu Aileen di gendong oleh beberapa bodyguard.
Mereka semua keheranan dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.“Ka Aileen nangis” Ucapan Aksa membuat semua melihatnya. Mereka melihat Aileen dirangkul oleh Mahendra sambil menangis.
“Pa ikutin mereka” Rion memerintahkan supir agar tidak kehilangan jejak mereka.
-----*-*-----
“Maaf Nona Tuhan berkhendak lain, saya tidak bisa menyelamatkannya” Kata dokter setelah ibu Aileen dirawat sehari di rumah sakit.
Aileen langsung masuk begitu saja tanpa memperdulikan yang lainnya. Matanya terus saja mengeluarkan cairan bening saat melihat sebuah badan yang ditutupi penuh oleh kain putih.“Ibu” ‘Aileen sayang sama ibu’
“Ibu jangan tinggalin Aileen” ‘Terimakasih telah merawat Aileen sampe sekarang’
“Bangun bu” Aileen terus saja mengguncangkan tubuh yang sudah tak bernyawa itu.
“Bu kalo ibu pergi nanti Aileen sama siapa? Aileen gak punya siapa-siapa bu hiks”
“Sayang, kamu masih punya keluarga. Masih punya orang-orang yang sayang sama kamu” Mahendra mencoba menenangkan anak gadisnya itu.
“Kalau Aileen bukan anak kandung om gimana? Aileen bakalan tetep sendirikan?” Aileen menghapus air matanya, dia tidak boleh menangis, dia tidak boleh menjadi lemah. Menangis bukan cara untuk menyelesaikannya.
“Kamu anak kandung papah” Ucap seseorang yang baru masuk ke ruangan itu.
“Tu-tuan?” Ya orang yang baru masuk itu adalah Aladri. Kemarin saat dia menerima rambut Aileen, dia langsung menyuruh tangan kanannya untuk melakukan tes DNA.
“Ini hasil tes DNA kamu sama papah dan mama, hasilnya 99% cocok”
“Tuan siapa? Kenapa bisa ada disini?”
“Aileen cucuku kita urus dulu ibu kamu. Setelah itu kita pulang dan jelaskan semuanya”
-----*-*-----
“Ini bukan jalan pulang ke rumah Aileen om” Ucap Aileen yang melihat mobil yang ditumpanginya baru saja masuk tol.“Kamu akan tinggal bersama kami, bersama papah dan mama. Kita akan pulang ke Jakarta, ke rumah Aileen” Mahendra mengelus rambut panjang Aileen.
“Pa-pah? Mama?” Ucap Aileen terbata. Sepanjang hidupnya, yang ia ingat dia tidak pernah memanggil dengan kata papah.
“Iya sayang ini papah, papah kandung kamu”
“Papah” Aileen langsung memeluk Mahendra.
Dia terlalu bahagia sampai air mata menghiasi wajahnya.
Mahendra membalas pelukan Aileen dengan sayang, dia mengelus punggung anaknya yang bergetar.“Akhirnya Aileen punya papah” Ucap Aileen disela-sela tangisannya.
“Iya Aileen masih punya papah, Aileen juga masih punya kakek” Perkataan Adhitama membuat Aileen melepaskan pelukannya.
“Kakek?”
“Kakek Aileen?” Tanya Aileen memastikan yang dijawab anggukan oleh Adhitama dan Mahendra.
“Kakek” Aileen juga memeluk erat Adhitama. Dia tidak pernah menyangka bahwa dia masih memiliki keluarga yang lengkap.
-----*-*-----
“Pah Aileen gak mau masuk. Aileen malu” Seketika saja kakinya tidak bisa digerakkan. Dia takut keluarganya yang lain tidak menerima Aileen. Dilihat dari tempat mereka saja mungkin lebih tepatnya dapat dikatakan mansion yang megah dan mewah menandakan bahwa mereka orang yang berbeda kasta dengan Aileen.“Kenapa sayang? Ini rumah Aileen juga, kamu jangan malu. Di dalem ada mama yang selalu nunggu kamu” Mahendra tahu kekhawatiran anaknya itu, dia takut tidak diterima keluarga Adhitama.
“Ayo masuk” Mahendra merangkul Aileen dan berjalan perlahan masuk ke dalam rumah mereka.
TBC
Jangan lupa cek work aku yg He Is My Student's Father yaaa
Doain jugaaa supaya besok sidang usulan penelitian aku lancar. Biar aku bisa lanjutin semua work aku. Kalau sidang aku lancar, aku janji bakalan double up07-02-2019
![](https://img.wattpad.com/cover/172754090-288-k196748.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Brother's (TELAH TERBIT) (Part Of Possessive)
Ficção Adolescente'Complete' Tidak ada seorangpun yang ingin menjadi dirinya. Selalu menjalani kehidupannya dengan masalah. Dia tidak ingat sama sekali bagaimana masa kecilnya. Entahlah dia tidak yakin itu. Yang terpenting sekarang untuk dirinya adalah sang ibu. Hany...