50. Dan, lagi?

33.7K 1.8K 41
                                    

"Kamu emang gapapa ke sekolah pake eye patch kaya gitu?" Rea bertanya saat mereka semua telah selesai sarapan.

"Iya gapapa, emang kenapa Kak?"

"Ya maksudnya emang gak risih?" Keenan mencoba menjelaskan pada Aileen maksud dari pertanyaan Rea.

"Kalau kamu mau, kamu bisa istirahat. Jangan sekolah dulu" Aladri mencoba memberi jalan keluar karena melihat Aileen tidak menjawab pertanyaan dari Keenan.

"Risih sih engga, cuman agak aneh ngeliat pake satu mata"

"Yaudah daripada nanti di sekolah kenapa-kenapa, mending istirahat aja dirumah" Arion juga mencoba membujuk Aileen yang masih keras ingin pergi ke sekolah.

"Iya sayang kakak-kakak kamu bener" Mahendra dan Zailine juga mencoba membujuk Aileen.

"Kalo banyak ketinggalan pelajaran gimana Pah, Mah."

"Kakek bisa datengin gurunya ke rumah"

"Eh- gak usah Kek, selama Aileen bisa ke sekolah ya kenapa engga?"

"Udahlah, mungkin Aileen emang mau sekolah. Ijinin aja, kan ada Aksa yang bakalan jadi asisten Aileen"

"Loh Mih, kok Aksa jadi asisten sih? Aksa itu Kakaknya Aileen Mih"

"Tanggung jawab sama apa yang udah kamu lakuin." Mahawira menyeruput kopi setelah berkata seperti itu. Ia harap anak bungsunya akan semakin bertambah dewasa, baik dalam pola pikirnya maupun tindakannya.

"Iyaaa Pih iyaaa"

"Kak ayooo berangkat sekarang" Aileen mengajak Aladri pergi setelah dirinya membersihkan area mulut dengan tisu.

"Iya sayang"

"Aku ikuuuutt" Aksa dengan semangat berdiri dari kursi meja makan membuat kursi itu terdorong dengan kuat ke belakang.

"Kamu tetep bawa mobil sendiri sama Rea" Perkataan Aladri membuat Aksa memanyunkan bibirnya, tapi tetap tidak dipedulikan Aladri. Aksa hanya membuat dirinya menjadi bahan ejekan kakak dan sepupu-sepupunya.

"Tapi kan Aksa asistennya Aileen"

"Kamu jadi asisten pribadi Aileen dan jaga Aileen, kalo Aileen lagi disekolah. Selama ada Kakak, biar Kakak yang jaga Aileen"

"Aileen berangkat yaaa" Aileen berpamitan setelah mencium tangan semua anggota keluarga Adhitama.

"Leen, tutup bukunya. Jangan belajar dalem mobil nanti pusing" Aladri mencoba menghentikan Aileen yang sedari awal masuk mobil sudah membuka buku, dan ini sudah melewati setengah perjalanan tapi Aileen masih tetap sibuk dengan bukunya.

"Aileen belum belajar Kak, sekarang ada ulangan harian" Aileen berbicara pada Aladri tapi matanya masih fokus pada buku yang ada di tangannya.

Aladri melirik Aileen yang terus fokus pada bukunya. Apa tadi katanya? Belum belajar? Padahal jelas-jelas Aladri tahu jika Aileen tidur tengah malam karena sibuk belajar.

Aladri mengambil buku Aileen dan menaruhnya di dashboard mobil.

"Loh Kak, kok diambil?" Aileen bingung kenapa Kakaknya itu? Padahal Aileen ingin belajar, tapi malah dicegah.

"Semaleman kamu belajar, terus sekarang dalem mobil belajar lagi?"

Aileen menatap Aladri, jadi Kakaknya itu tahu jika dirinya telat tidur ?

"Aileen cuman mau dapet nilai yang bagus, Aileen mau banggain kalian semua" Aileen menunduk dan memainkan jari-jarinya, ia tidak berani menatap Aladri.

"Kakak akan bangga selalu sama kamu. Kamu punya niat belajarkan Kakak udah seneng, tapi Kakak gak suka kalo kamu terlalu ngpush tenaga kamu untuk belajar, belajar juga butuh istirahat. Percuma kamu belajar tapi kamunya sakit. Belajar secukupnya, Kakak gak mau kamu begadang-begadang lagi kaya semalem. Kesehatan kamu itu lebih penting" Aladri mengusak kepala Aileen agar adiknya itu mau menatapnya.

My Possessive Brother's (TELAH TERBIT) (Part Of Possessive)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang