Tok Tok Tok
"Leen, ini Kak Ladri sayang." Aladri menyusul Aileen, mencoba mengetuk pintunya berkali-kali.
"Buka pintunya, Kak Ladri mau ngomong sama kamu" Aladri khawatir. Tidak ada suara apapun dari kamar adiknya itu.
Ceklek
"Kakak..." Aileen memeluk Aladri saat Aladri sudah menatapnya dengan tatapan yang menyiraktkan kekhawatiran.
Aladri menuntun Aileen duduk di tempat tidur. Menghapus air mata Aileen dengan kedua ibu jarinya. Dia tidak tega melihat Aileen seperti itu, menangis seperti itu hanya karena keegoisan seseorang.
"Kamu seriusan mau jauhin Delio?"
"Aileen serius Kak... Aileen gak mau berantem cuman gara-gara cowo, selama ini Kak Keenan sama Kak Rea udah baik sama Aileen, Aileen harus tahu diri"
"Mereka yang harusnya tahu diri, perasaan orang itu gak bisa dipaksa"
'Aileen harus tahu diri, kalo bentar lagi Aileen bakalan mati."
"Aileen beneran gapapa, Aileen rela kehilangan apapun asal Aileen gak kehilangan kalian semua" 'Karena Aileen bakalan pergi'
"Memang kamu bisa jauhin orang yang kamu sayang?" Aladri menatap lekat Aileen Aladri tahu Aileen sangat menyukai Delio tapi harus melepaskannya begitu saja.
"Bisa gak bisa, Aileen harus bisa jauhin Kak Lio" 'Toh Kak Lio udah kecewa sama Aileen, dia bahkan gak mau denger penjelasan Aileen'
Hossh hossh
Aileen menatap Aksa yang datang dengan napas tersengal-sengal. Aladri hanya menatap datar Aksa, Arion yang ada dibelakangnya menatap Aksa malas, dasar drama king.
"Kamu jangan pergi dari rumah ini~" Aksa duduk di tempat tidur dan memeluk sebelah tangan Aileen.
"Iya engga Kak" 'Engga sekarang' Aileen tidak tega melihat Aksa, bagaimana reaksi Aksa jika tahu Aileen pergi dari rumah.
"Kamu jangan dengerin omongan mereka berdua. Kamu disini itu kebahagiaan kita" Arion ikut menimpali, mencegah jika Aileen pergi.
"Biarin mereka mikir pake otak dangkal mereka. Biar mereka yang pergi, Kakak lebih baik kehilangan mereka berdua yang bodoh karena cinta sampe nyakitin keluarga sendiri daripada Kakak harus kehilangan kamu"
Aileen hanya tersenyum menanggapi perkataan mereka semua 'Aileen yang harusnya pergi Kak, dari awal Aileen dateng kesini emang salah. Aileen harus tahu diri. Aileen bakalan pergi demi mereka'
"Kak... Aileen ngantuk. Aileen mau tidur sama Mamah Papah ya?" Aileen pergi begitu saja setelah berkata seperti itu. Tekadnya sudah bulat.
Tok Tok Tok
"Mah ini Aileen..."
"Masuk sini"
"Mamah kenapa?"
"Pah..." Aileen meminta penjelasan pada Mahendra kenapa Zailine murung.
"Kita pergi dari sini ya?" Aileen langsung membulatkan matanya terkejut mendengar ajakan dari Mamahnya.
"Kenapa Mah?" Aileen ingin meminta penjelasan.
"Mamah gak tega, kamu selalu jadi tempat pelampiasan kakak-kakak kamu. Mamah sama Papah ingin kamu bahagia. Keenan mau kamu pergi, gak ada orang tua yang bakalan biarin anaknya menderita sendirian. Kita, Mamah, Papah, sama kamu pergi dari sini. Kita tinggal bertiga"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Brother's (TELAH TERBIT) (Part Of Possessive)
Novela Juvenil'Complete' Tidak ada seorangpun yang ingin menjadi dirinya. Selalu menjalani kehidupannya dengan masalah. Dia tidak ingat sama sekali bagaimana masa kecilnya. Entahlah dia tidak yakin itu. Yang terpenting sekarang untuk dirinya adalah sang ibu. Hany...