34. Problem

45.6K 2.4K 159
                                    

Mereka. Aileen, Aksa, Rea, Delio, dan Arsen sedang berada di kantin. Aileen berangkat sekolah seperti biasanya, diantar Aladri dan di temani kedua kakak sepupunya.

“Sa, lo yang pesen, gue mau mie ayam ya minumnya samain aja kaya lo. Kamu mau pesen apa Leen?” Rea bertanya pada Aileen saat baru duduk.

“Bubur aja”

“Iiih kan Aileen yang di tanya nya, bukan Kak Aksa” Aileen mengerucutkan bibirnya sebal.

“Kamu makan bubur aja, Kak Ladri tadi titip pesen sama kakak. Kamu gak boleh makan sembarangan” Aksa tidak ingin mengambil resiko Kakak tertuanya itu sampai mengamuk karena Aksa tidak menuruti perintahnya.

Aileen merogoh saku kemejanya untuk mengambil handphone dan menghubungi Aladri.

‘Halo Kak’

Iya kenapa sayang?’

‘Kak Aksa cuman bolehin Aileen makan bubur. Kakak yang nyuruh?’

Iya Kakak yang nyuruh

‘Tapi kan Aileen gak sakit Kak’

Nurut ya, makan bubur dulu aja. Jangan makan yang sembarangan’

‘Hih yaudah iya, dikira Aileen sakit apa. Aileen matiin telfonnya’


“Udaah itu bibir nya gak usah di manyun-manyunin, jelek”

“Yain aja”

“Sa pesenin gue bakso, minumnya juga samain aja” Delio berkata sambil memberikan uang pada Aksa.

“Kalo gue mau baso tah-“

“Lo ikut gue! Enak aja lo cuman duduk manis disini doang” Aksa menarik kerah Arsen sebelum lelaki itu menyelesaikan kalimatnya.

“Yaelah Sa, si kulkas juga cuman duduk doang”

“Gue percaya sama dia, dia gak akan modus. Beda sama lo yang pecicilan mulu sama ade gue, nenek nenek aja lo godain, apalagi ade gue yang mulus kan”

Sungguh malang nasib Arsenio.

“Udah ah itu bibirnya gak usah digituin mulu” Kata Aksa setelah dia selesai memesan makanan.

“Abisnya Kak Aksa nyebelin dari kemaren”

“Iyaa-iyaa maafin Kakak deh ya” Aksa mengusak rambut Aileen membuat perempuan itu malah semakin sebal.

“Ah jangan diberantakin dong rambutnya”

“Udah itu dimakan makanannya, keburu dingin nanti” Rea mengintrupi agar mereka selesai berdebat.

“Kenapa?” Delio bertanya pada Aileen yang duduk disampingnya dan terus melihat mangkuk Delio yang berisikan bakso.

“Gapapa Kak” Aileen menggelengkan kepalanya.

Malu kan kalo minta sama kak Lio

“Kamu mau?” Delio bertanya pertanyaan yang padahal dirinya sudah tahu jawabannya. Sedari tadi Aileen terus melihat makanannya, ia merasakan apa yang dirasakan Aileen. Siang-siang seperti ini kenapa harus makan bubur.

“Emang boleh?” Mata Aileen berbinar mendengar tawaran Delio membuat lelaki itu tertawa gemas.

“Iya boleh”

“Waaahhh jarang jarang si Caesar Hitto ketawa sama cewek”

“Nama gue Adelardo Caesar Fidelyo. Lo amnesia?”

My Possessive Brother's (TELAH TERBIT) (Part Of Possessive)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang