15. Tanda

63.1K 2.6K 112
                                    

Author POV

"sialan!"

Seorang lelaki yang sudah frustasi dan tak tau harus melakukan apa untuk kehidupannya yang penuh dengan terjal. Dia terus berteriak memaki orang dan selalu mencecar semua orang yang di anggapnya tak becus.

"CARI SAMPAI KETEMU BODOH!"

Tuuut tuut tuut

Selama tiga hari dia tak menemukan sosok wanita yang menemaninya selama ini.

Selama tiga hari pula Firman tak bisa tidur sama sekali. Bahkan rumahnya sudah tak terbentuk.

Dan Firman selama tiga hari pula harus bolak-balik rumah sakit juga apartement dan berharap dia ada di sana.

Tapi, semua Nihil. Apartement terlihat kosong. Dan yang membuatnya khawatir, terdapat darah saat pertama kali dia masuk kamarnya.

Dan dia selalu menebak apa yang sedang terjadi selama dia pergi?

Dia sudah mengerahkan semua suruhannya untuk mencari sang Istri yang entah pergi kemana.

Dan tak ada yang berhasil.

Firman frustasi. Dia memijat keningnya yang terasa pening karena tiga hari tak merasakan bisa tidur.

Suara panggilan telpon mengganggu indra pendengarannya. Tanpa melihat siapa yang menelpon, dia langsung saja mengangkatnya.

"Iya aku segera kesana"

Setelah mendengar suara seorang wanita yang juga istrinya sedang butuh sesuatu. Dan sesuatu itu entah apa.

Entah karena pikirannya yang kalut atau bagaimana, dia menurut padahal dia baru saja pulang dari sana.

Dia mengendarai dengan lelah dan melajukan mobilnya dengan cepat.

Sampailah dia di depan pintu ruang rawat. Dia segera masuk dan duduk di samping ranjang, dimana seorang wanita yang beberapa hari lalu harus kehilangan bayinya.

Ya, Sella kehilangan bayinya dia harus keguguran. Dan Firman tak berani bertanya, karena takut menyinggung. Sesakit hati apapun dia sama Sella, dia tak akan tega mengungkit hal yang mungkin akan menyinggung wanita itu.

"Kenapa?"
Tanya Firman berupaya untuk menampilkan senyumnya. Walaupun sekuat tenaga, dia menahan untuk mengumpat. Karena wanita di depannya ini dia harus meninggalkan istrinya yang sekarang pergi.

Tapi, dia bisa apa? Apa dia harus merealisasikan itu setelah apa yang di alami wanita di depannya ini cukup berat dan beberapa hari lalu selalu mencoba untuk bunuh diri.

Wanita di depannya ini benar-benar sakit, dan dia tak mau membuatnya semakin kacau.

Dan tadi malam setelah Firman bisa memberikan ketenangan ke Sella, Sella pun mulai stabil tak lagi mengamuk dan menyalakan dirinya atas keguguran yang dia alami.

"Kamu dari mana A'? Aku tadi sudah bilang jangan tinggalin aku. Apa kamu ingin aku berbuat sesuatu seperti kemarin?"
Tanya Sella setelah Firman baru saja duduk.

"Aku pergi ke apartement"

"untuk apa?"
Tanya Sella dengan tatapan tak sukanya.

"Aku tak perlu menjelaskannya kan?"
Tanya Firman dingin

Sella menghembuskan nafasnya berat.

"kau tak bisa melupakannya saja? Kita bisa memulainya dari awal lagi, aku akan jadi istri yang baik untukmu. Aku akan berubah"
Ujar Sella menggenggam tangan Firman.

Firman menatap Sella semakin tajam.

"Kau ingin aku berubah pikiran? Jangan berharap aku bisa baik lagi kepadamu setelah apa yang kau lakukan dulu. Semua sudah berakhir. Dan aku akan tetap memberimu status itu selama kau tak memintanya lebih"
Ujar Firman tajam.

The Secret Wife✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang