27. Akhir.

92.8K 2.7K 45
                                    

Author PoV

"jadi yang berharap sembuh cuma aku aja?"

"Ck. Terserah deh mas! Kamu mau ngomong apapun terserah!"

Bella dengan kasar bangkit dari ranjang dan memakai baju dengan kasar pula tanpa mau menoleh ke Firman.

Firman cuma bisa diam menatap punggung Bella pergi dari kamar.

"Ck. Kenapa punya pikiran kayak gitu sih? Bego. Bego. Bego!"
Firman mengumpati dirinya sendiri.

Setelah menyesal mempunyai pikiran bodoh seperti itu.

Firman dengan tekat akhirnya berusaha bangkit dari kasur, dan menyentuhkan kakinya ke lantai.

Telapak kaki Firman terasa dingin setelah menyentuh lantai.

Firman memejamkan matanya. Dan secara perlahan membuka matanya dan mengarah ke bawah menatap kedua kakinya.

Beberapa waktu lalu, bahkan Firman tak merasa mempunyai kaki. Dan sekarang, dia sudah bisa merasakan sentuhan bahkan dinginnya lantaipun dia juga bisa merasakan.

Dan itu semua berkat dukungan Bella yang tak henti kepada dirinya.
Itu merupakan sesuatu yang Sudah jelas usaha Bella menginginkannya sembuh.

Dan tadi Firman meragukan Bella? Kenapa pikiran kotor itu selalu bersemayam dipikirannya?

Tapi maksud Firman bukan begitu. Dia cuma capek melakukan beberapa terapi hampir setiap hari. Dan cuma seminggu ini dia menginginkan istirahat sejenak.

Bukan tak ingin sembuh, dia ingin menikmati waktu bersama Bella juga Alex di rumah tanpa ada gangguan terapi.

Apalagi setelah terapi, Firman akan tertidur pulas karena terlalu lelah. Berbicarapun cuma seadanya dan akhir-akhir ini juga, Mereka tak pernah menceritakan selayaknya suami istri juga ayah ibu buat Alex. Yang Firman juga Bella bicarakan cuma terapi dan terapi.

Firman juga tak ingin kejadian lalu terulang lagi. Itu cukup menyakitkan buatnya.

Firman tak ingin mendengar Alex merasa kurang perhatian.

Tapi Firman mengakui, dia tadi cukup keterlaluan karena meragukan Bella.

Firman segera memungut baju yang ada di dekatnya.

Sekarang Firman dengan susah payah bangkit berdiri walaupun harus lagi-lagi terjatuh ke atas ranjang.

Tapi Firman tak ingin berhenti berusaha, dia cuma ingin sembuh dan menunjukkan ke Bella kalau dia tak malas buat kembali berjalan.

Kata dokter cara penyembuhan paling cepat adalah di awali dengan diri sendiri.

Kalau dia semangat buat sembuh, tak ada yang tak mungkin buatnya sembuh lebih cepat.

Walaupun cuma tiga langkah dan tersungkur, tapi Firman terus berusaha bangkit lagi berdiri dan kembali berjalan.

Hingga keringat bercucuran di pelipisnya, tapi dia tak peduli.

Setelah dengan susah payah, akhirnya Firman mencapai pintu kamar dan keluar kamar tanpa berani mengeluarkan suaranya.

Firman berjalan sambil berpegangan ke tembok untuk menuju sumber suara orang memasak. Siapa lagi kalau bukan Bella yang berada di dapur.

Setelah dengan susah payah menyeret kakinya yang masih belum mampu tegak. Akhirnya Firman sekarang mampu berada di dapur.

Dengan nafas ngos-ngosan dia berpegangan ke pantri.

"Ay.."
Panggil Firman susah payah karena berusaha mengatur nafasnya.

Bella segera menoleh dan melotot. Dengan spontan dia berlari menuju Firman tanpa peduli masakannya yang akan gosong.

The Secret Wife✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang