16. Hotel

67.8K 2.7K 61
                                    

Author POV

Firman melajukan mobilnya dengan cepat, dia tak peduli apabila sampai sana dia di usir.

Tadi pagi setelah memaksa untuk pulang dari Rumah Sakit, dokterpun akhirnya mengijinkan Firman rawat jalan.

Toh masalahnya Firman sakit karena dia tak tidur, obatnya hanya dia harus bertemu Bella. Dan dia akan bisa tidur dengan tenang apabila ada Bella disisinya.

bukannya tadi malam dia juga tidur nyenyak saat Sella memijatnya?

Tapi Firman tetap membayangkan Bella, dan sama saja dia hanya butuh Bella.

Sampainya di pintu hotel, resepsionis yang sudah mengenalnyapun langsung bertanya apa keperluannya.

"Oh kamar VVIP pak lantai 5"
Ujar resepsionis dengan ramah.

Setelah tau kamar dimana Bella tinggal, Firman dengan langkah sedikit berlari menuju lift tanpa sabar.

Dan sampailah dia di depan pintu yang memang hanya ada satu kamar di lantai itu.

Tak butuh waktu lama Firman sampai di depan pintu yang memang terbuka. Entah sengaja atau apa dia juga tak tau.

Dan Firman menegang di tempat saat menyaksikan di depannya, ada wanita dan laki-laki yang notabennya adalah istri juga sahabatnya sedang berpelukan dan tak sadar ada orang yang memperhatikannya.

Dan pakaian yang dipakai istrinya adalah daster dengan bawahan di atas lutut. Yang otomatis kaki jenjangnya sampai pahanya pun terlihat. Dan membuat Firman terdiam dengan emosi di ujung tanduk.

Bagaimana bisa wanita yang selama ini biasa bersikap dingin bisa tertawa serenyah itu? Bahkan Firman tak pernah melihat itu pada diri Bella.

Bila tersenyumpun itu senyum tulus bukan senyum ceria. Dia ingin melihat itu, dan dia ingin Bella tersenyum begitu kepadanya.

Bahkan Firman tak pernah mendapatkan tatapan itu. Tatapan dimana dia mendapatkan sebuah kenyamanan dan perlindungan.

Dan hatinya semakin bergemuruh, Firman berpikir Bella selama ini pura-pura mencintainya. Bella pura-pura memperlakukannya dengan baik.

Pada kenyataanya, Bella bisa berperilaku sama ke Alwan seperti dia memperlakukan kepadanya. Bahkan mungkin lebih. Karena Firman melihat betapa bahagianyaBella dan tak merasa tertekan.

Tak lama Firman berkutat dengan pikirannya yang sudah semrawut, Bella menyadari ada orang yang melihatnya.

Bella juga menegang saat tatapannya bertemu dengan mata yang dia rindukan. Mata yang terakhir kali dilihatnya membawa luka.

"jadi ini yang kalian lakukan di belakang saya!?"
Tanya Firman dengan intonasi dingin.

Alwan yang baru sadarpun membalikkan badannya dan memicing heran karena Firman ada di sana.

"Sekali sampah tetap sampah! Aku pikir, seonggok sampah bisa di daur ulang dan menjadi barang berharga! Nyatanya.."

Sebelum Firman bisa menyelesaikan ucapannya Sudah ada pukulan dari tangan Alwan yang melayang ke mulutnya.

"Jaga ucapan lo brengsek! Dari lama gw sahabatan sama lo, baru kali ini gw sadar lo sebrengsek ini! Lo sadar apa yang lo ucapin?!"

"Terus saya harus bilang apa hah? Di depan mata saya istri yang saya cari dia ternyata bermesraan dengan kau yang notabennya sahabatku! Kau tau apa yang aku rasakan?!"

"Terus kenapa kalau gw mesraan sama istri lo hah? Sebelum dia kenal sama lo, dia udah kenal gw! Wajar gw mesraan sama Bella, dia seksi!"
Ujar Alwan ngelantur.

The Secret Wife✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang