Jangan lupa vote dan komennya biar Lily dan Killian semakin semangat
\(-ㅂ-)/ ♥ ♥ ♥*
Selama liburan musim dingin, Demon sekeluarga akan tinggal di prancis selama libur musim dingin. Mereka akan menempati rumah yang barusan mereka beli daerah pedesaan. Ethan dan Demon setuju untuk membeli rumah seperti rumah mereka di Amerika, jauh dari keramaian dan dikelilingi hutan dan taman bunga yang luas.
Meskipun tidak semegah kastil mereka tapi rumah yang Demon beli masih tergolong sangat mewah.
Lily sedang duduk asik berselonjor sambil melihat foto-foto rumah baru yang Savy kirimkan padanya. Ia mengangkat botol air mineral yang sudah habis. Setelah latihan panjang tentu saja membuat Lily merasa haus. Keringatnya yang bercucuran menunjukan usaha keras dari gadis itu.
Belle memberikan air mineral yang masih utuh. Etah mengapa perasaan Lily menjadi resah. Seperti ada sesuatu buruk yang akan terjadi. Ia melihat Belle yang kembali duduk di sampingnya juga dalam keadaan resah.
"Miss Belle, kenapa anda resah?" Ia melirik Lily dan mengembalikan fokusnya pada anak-anak yang juga sedang beristirahat.
Belle menyerahkan sebuah amplop berwarna biru. Lily membukanya dengan cepat. Matanya membaca setiap kalimat yang tertera di sana.
"Aku tak tahu mengapa mereka tiba-tiba memutuskan hal tersebut tiba-tiba."
"Acaranya minggu ini bukan?"
"Iya."
Lily bangun dari istirahatnya untuk lanjut latihan. Undangan pertunangan Killian dan Jolene terlantar begitu saja di lantai. Belle melihatnya dengan tatapan penuh rasa iba. Ia sampai sekarang tak tahu hubungan apa yang dimiliki Lily dan Killian dulu. Dilihat dari Lily bertingkah ia bisa menyimpulkan jika mereka sangat dekat tapi melihat Killian yang bersikap acuh dan seperti tak menganggap Lily membuat Belle memiliki pertanyaan besar.
Dan hal yang membuat dirinya bingung adalah keputusan Killian dan Jolene yang sangat tiba-tiba untuk menikah. Biasanya mereka berdua selalu meminta pendapatnya tapi semenjak kejadia di restoran pada saat itu semuanya terasa dipaksakan terutama Killian. Ia bukan lagi Killian yang ramah, akhir-akhir ini pria itu lebih menjadi pendiam danJolene mengeluhkan Killian yang selalu hilang tiba-tiba. Dengan kondisinya yang tak bisa berjalan sering kali membuat Jolene khawatir.
"Kau akan datang?" tanya Belle lebih keras agar Lily yang sedang berlatih mendengarnya.
"Tentu saja, aku diundang bukan?" Lily memberikan senyuman terbaiknya agar Belle tak khawatir meskipun hatinya terasa teriris.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANQUILITY: The Professional (Complete)
Romance(Spin-off dari Tranquility) She is an Angel. He is the Ghost. She is the Light in his dark cruel world. His redemption. His Savior. His Lover. HIS LILY.