Chapter 21

25.1K 2.5K 159
                                    

Ayo dong teman-teman votenya please :"))

*

Marius tertawa layaknya anak kecil ketika melihat Lilly. Wajahnya terlihat merah dari biasanya. Matanyapun sangat sayu. Sesekali pria itu cegukan membuat Lilly semakin yakin bahwa Marius falam keadaan mabuk.

Lilly membantu Marius berdiri tegak. Marius menatap Lilly serius dan kembali berlutut dihadapan Lilly. Ia mengeluarkan cincin yang sama yang tadi siang ia gunakan untuk melamar Lilly.

"Marry me please? Please please pretty please??"

Lilly kembali menutup kotak cincin tersebut dan mencoba mengangkat Marius tapi pria itu merengek dan meilih tidur di atas salju. Lilly yang gelagapan mencari orang untuk membantunya tapi sayang seribu sayang jalanan sangatlah sepi, sama sekali tak ada orang yang lewat.

"Ku mohon menikahlah denganku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ku mohon menikahlah denganku...."

"Baik aku akan menikah denganmu. Jadi bangun dan ikut aku."

"Benarkah?" Marius bangun dari rebahannya dan segera memeluk Lilly erat. "Aku tahu kau hanya milikku seorang."

Lilly tak benar-benar serius atas kalimatnya barusan. Ia hanya tak ingin berlama-lama mengurusi Marius yang sedang mabuk berat. Ia tahu bahwa dengan menghadapi orang mabuk adalah memberikan apa yang diinginkan mereka. Dan ketika Marius sadar besok, ia akan kembali membicarakannya baik-baik.

Marius menggandeng tangan Lilly dengan erat. Botol alkohol telah ditinggalkannya di belakang. Meskipun jalannya masih sempoyongan ia mengikuti Lilly dengan patuh.

"Kita akan benar-benar menikah bukan?"

Lilly tak menjawab, ia tetap menyeret Marius ke tempat yang lebih ramai. Setidaknya ketika sampai apartemennya akan banyak penjaga jadi ia tak perlu khawatir sendirian dengan pria yang sedang mabuk ini.

"Aku mencintaimu Lilly, katakan kau juga mencintaiku."

Merasa tak mendapatkan perhatian yang diinginkan Marius berhenti berjalan membuat Lilly juga secara otomatis menghentikan langkahnya.

"Kita akan menikahkan?"

"Sebentar lagi kita sampai."

"Tidak. Katakan sekali lagi kau akan menikahiku disini dan wajib sekarang juga."

"Dengar, kau sedang mabuk dan jangan sampai kau menyesali apapun tindakanmu saat mabuk nanti."

TRANQUILITY: The Professional (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang