Banyak-banyak sabar ya...
*
Setelah makan malam bersama keluarga. Ethan mengantarkan Lily untuk berganti pakaian ke apartemennya. Sejujurnya ia sangat malas untuk mengikuti pesta tapi ii adalah perayaan bersama, sangat tidak sopan jika ia tiba-tiba menghilang. Terlebih lagi Marius yang mengajaknya untuk makan malam lagi.
Sesampainya di apartemen, Lily tak langsung berganti pakian. mereka duduk berdua di sofa sambil menikmati cokelat panas yang dibeli Ethan di jalan tadi. Ethan bisa mendengar tarikan napas berat dari Lily. Diliriknya wajah Lily yang tak terlihat semangat.
"Jika kau tak ingin ke pesta, kita bisa putar balik ke rumah Demon."
"Aku tak apa."
"Tapi kau terlihat lebih butuh istirahat daripada sebuah pesta."
Lily menyenderkan kepalanya pada bahu Ethan. Pria itu bisa merasakan kegundahan hati gadis kecilnya. ia menggenggam jemari Lily dengan hangat.
"Apakah ada sesuatu?" Lily tak menjawab membuat Ethan semakin curiga.
"Lily, aku sangat bangga padamu. aku menyayanggimu sebagai seorang ibu, ayah, kakak, sebagai seorang pelindungmu aku tak ingin melihatmu menangis sedemikian rupa. Aku tahu ada sesuatu yang kau sembunyikan dari kami." Ethan menangkup wajah Lily yang memerah akibat menahan tangis. "Lihatlah bahkan sekarang kau tak bisa menahannya bukan?"
"Ethan...bagaimana jika seseorang...aku akan menceritakan semuanya setelah pesta nanti."
Ethan memeluk Lily dan mengusap rambut gadis itu dengan lembut. "Aku akan selalu ada untukmu Lily. Jangan pernah membuatku khawatir lagi, mengerti?" Lily memeluk Ethan dengan erat. ia sangat menyayangi pria itu dari siapapun. bahkan ia lebih menyayangi Ethan daripada Savy yang merupakan kakaknya sendiri.
"Sekarang gantilah pakaianmu, princess-ku harus jadi yang tercantik pada pesta nanti." Kalimat tersebut membawa senyuman pada bibir Lily.
"Kau berlebihan Ethan."
"Now go."
*
Seperti kata Ethan, Lily menjadi yang paling bersinar pada pesta membuat setiap pria harus menoleh berkali-kali untuk melihat Lily. Rambut pirangnya dengan kulit putih seputih susu membuatnya terlihat seperti peri.
Belle mendekati Lily dan memeluknya.
"Aku belum sempat mengucapkan terimakasih atas pertunjukannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANQUILITY: The Professional (Complete)
Romance(Spin-off dari Tranquility) She is an Angel. He is the Ghost. She is the Light in his dark cruel world. His redemption. His Savior. His Lover. HIS LILY.