Chapter 29

27K 2.3K 38
                                    

*

Lilly senang bisa bertemu dengan teman-teman lamanya terutama si kembar negro favoritnya. Ingat wanita bernama Maria? Dia kini malu untuk bertemu Lilly karena berita tentang Lilly dan Marius tidaklah benar. 

Hari pertama, Lilly dimasukkan pada kelas atas dimana kelas profesional yang dipersiapkan untuk penampilan. Sesekali dia membantu Belle mengjarkan beberapa postur dasar untuk kelas pemula. Dengan senang hati Lilly menerima tawaran tersebut. Karena ini masih awal pertemuan, Lilly dan teman-teman tak begitu sibuk hanya pemanasan dan pelenturan lalu diperbolehkan untuk pulang. Lilly memutuskan untuk bergabung pada bagian free dance tempat Trevor dan Travis berada.

Lilly duduk menikmati penampilan yang ada terutama ketika musik up beat dinyalakan dan Les Twins mulai berdiri dan menunjukan keahliannya. telapak tangan Lilly sampai memerah karena berepuk tangan dengan keras.

"Kita tidak bisa pulang bersama lagikan?" 

"Aw...Apakah kalian merindukanku?"

"HA! pertanyaan bodoh macam apa itu?" Travis dan Trevor melengos membuat Lilly tertawa. Ia memeluk pundak keduanya, "Kalian merindukanku bukan? Ayolah katakan saja tidak usah malu-malu."

"Lilly? My little Cosette?" Lilly menoleh dan melihat Marius seperti biasanya dengan pakaian rapi dan lebih bersih dari terakhir kali mereka bertemu. Bayangan wajah Marius yang berdarah membuat Lilly merinding ngeri.

"Hei aku minta maaf atas kejadian saat itu." Travis dan Trevor bersiul sambil meninggalkan Lilly berdua dengan Marius. Lilly memohon untuk keduanya tetap bersamanya tapi yang ada Travis menggodanya, ia bilang Lilly masih belum siap menerima lamaran kedua. Lilly meneriaki keduanya tapi mereka hanya tertawa. 

Lilly menepuk jidatnya karena keduanya tak tahu apa yang telah terjadi antara dengan dirinya dan Marius.

"Lilly, aku minta maaf, alkohol benar-benar mengontrolku malam itu." Marius menyentuh pundak Lilly dan membelalak ketika melihat cincin yang bertengger di jari manis gadis itu.

Ia tertawa kecut sambil memijat ujung hidungnya. Ia melihat Lilly dengan kecewa. Lilly akan berbalik berlari meninggalkan Marius tapi pria itu dengan cepat menarik Lilly dengan keras.

"Jelaskan maksud dari cincin ini."

"Ta-tak ada yang harus aku jelaskan. Lepaskan aku Marius."

"Saat itu kau bilang kau tidak ingin menikahiku karena kau masih delapan belas tahun tapi lihatlah Lilly yang ku kira polos bisa bermain-main dengan para pria."

Lilly dengan sekuat tenaga mencoba lepas dari Marius tapi tenaga pria itu jauh lebih kuat karena ia sadar tak terpengaruhi alkohol. 

"TO-lmph!!!!" Marius membekap mulut Lilly dengan cepat. ia menyeret gadis itu dengan kasar ke sebuah ruangan latihan yang kosong.

"Katakan kalau pria itu bukanlah Killian."

"Cuih!" Lilly meludahi Marius membuat pria itu murka. Wajahnya memerah menahan emosi, tanpa di kira Lilly Marius memaparnya hingga terjatuh ke lantai. Rasa asin menjalari lidah Lilly, tamparan keras tadi membuat sudut bibir Lilly sedikit berdarah. 

"Kau jalang yang merebut Killian dari Jolene!"

"Aku tak pernah merebutnya dari siapapun."

TRANQUILITY: The Professional (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang