(Spin-off dari Tranquility)
She is an Angel.
He is the Ghost.
She is the Light in his dark cruel world.
His redemption.
His Savior.
His Lover.
HIS LILY.
Beberapa hari ini capek banget rasanya. Tugas mulai berdatangan. Adekku yang mulai ikut UASBN.
Mohon do'anya semoga diperlancar ya ujiannya 🙏
*
Lily mengamati Belle yang mengundang enam puluh orang sekaligus untuk meginap sebelum perhelatan yang akan dilaksanakan minggu ini. tiga puluh delapan penari dan dua puluh kru akan dikumpulkan untuk melakukan malam deep intro. Kata salah satu dari teman penarinya, malam deep intro adalah tradisi yang dilakukan Belle untuk semakin menguatkan ikatan antara penari dan kru.
Lily mencatat alamat yang diberikan, sebuah rumah yang letaknya tak jauh dari rumah yang Demon beli beberapa waktu lalu. Jam latihan telah usai, sudah seminggu Belle tidak memforsir para penari untuk latihan keras. Cukup empat jam per hari dan semuanya boleh beristirahat pulang. Lily tak perlu lagi pulang malam hari.
"Lily, ada paket untukmu." Seorang penjaga menahan kepulangan Lily.
"Lagi?" Ia mengerutkan kening. "Apakah orang yang sama dengan yang kemarin?"
"Kali ini aku mendapatkannya dari kurir."
Lily menghela napas panjang dan melihat bucket bunga Lily yang diserahkan oleh penjaga tersebut. Setelah pesta hari itu, ia terkejut ketika melihat setangkai bunga Lily di nakasnya dan keesokan harinya ia mendapatkan kiriman satu ikat bunga Lily begitu pula hari-hari selanjutnya. Ia sempat menanyakannya pada Ethan atau Isaiah tapi mereka tidak tahu menahu. Karena ia mendapati teror bunga Lily selama minggu, Ethan menyuruh Lily untuk pindah karena ia merasa bahwa Lily memiliki seorang stalker.
Semuanya menyetujui untuk Lily pindah tapi Lily meminta kelonggaran sampai ia melakukan perform-nya yang pertama. Dilihatnya kembali seluruh ruangan dengan baik. Sejujurnya ia sedikit paranoid ketika Ethan menyimpulkan bahwa ia memiliki seorang stalker.
Ia menyiapkan sebuah tas ransel kecil. Dimasukannya pakaian dan peralatan yang dibutuhkan untuk menginap besok. Setelah selesai, Lily berjalan ke arah balkon. Tak ada apa-apa di sana tapi jantungnya selalu berdetak lebih cepat.
Ketika ia kelelahan, Lily merasa seperti ada yang menemaninya dan Lily merasakan perasaan nyaman yang aneh. Ia tak tahu, tapi ia selalu merasa aman meskipun ia duduk berjam-jam di luar.
Di ujung balkonnya beberapa vas bunga Lily pemberian orang yang ia tidak ketahui berdiri cantik. Tangannya menelusuri setiap kelopak bunga putih tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pikirannya kembali kepada seorang pria berambut silver. Lily memeluk kedua lututnya merasakan kesedihan. Pria itu sangat jahat. Ia mengacuhkan dirinya begitu saja layaknya orang asing. Lily melepaskan kalung pemberian Killian dan diletakannya di samping vas bunga.
Ia ingat dulu ketika ia kecil menangis seharian ketika ia menghilangkan kalung berbandul sepatu balrt yang ia beli bersama Savy. Sampai sekarang ia tak tahu dimana ia menghilangkannya. Tapi kesedihannya cepat berlalu ketika Killian pulang dari perjalanan bersama Demon, ia memberikannya kalung itu. Katanya itu kalung itu lebih cantik seperti namanya, Lily.
