This is gonna be a turn over for Killian and Lily, i guess?? Hehehe
*
Jolene menyapa Lily dengan wajah bingung. Lily pun membalasnya. "Kau disini?" Ia mengangguk dan tersenyum. "Aku tersesat dan tak sengaja bertemu dengan Killian."
Jolene tak menghiraukan Lily dan menghampiri Killian yang mengulurkan tangan padanya.
Lily membalik tubuhnya ketika Killian mencium Jolene dengan penuh perasaan. Kakinya dipakasakan untuk meninggalkan taman tersebut. Hatinya seperti di remas oleh ribuan tangan. Ia berlari ketika menuju teman-temannya yang masih duduk di gazebo.
"Kau diusir?"
"Lebih parah." Lily tersenyum kecut, ia melepaskan kalungnya dan mengantonginya.
Belle datang dan menyuruh para pria untuk keluar dari kolam. Semuanya berkumpul di dekat kolam. Para pelayan memasuki halaman belakamg dan menyediakan penggangan bbq panjang, menumpuk kayu bakar dan membakarnya untuk menjadi api unggun.
Semuanya terkagum-kagum kecuali Lily, gadis itu memiliki beban pikiran sendiri. Wajahnya terlihat muram walau sesekali ia tersenyum ketika temannya sedang bercanda.
"Matahari mulai turun, kini saatnya kita mulai sesi deep intro kita. Duduklah berdasarkan urutan nama kalian. Masing-masing saling menggandeng tangan teman di sampingnya."
Belle mengatur posisi duduk enam puluh orang sekaligus. Semuanya didudukkan pada karppet yang digelar di atas rerumputan. Lily menggandeng tangan kedua temannya sesuai instruksi Belle. Mereka saling bertukar senyum.
"Aku akan memanggil nama kalian satu per satu. Maju dan berdiri disampingku. Ceritakan keluh kesah kalian sejujur-jujurnya. Tumpahkan kekesalan pribadi atau sesama teman kalian sejujurnya. Selesaikan disini dan jadilah keluarga hingga perunjukan selesai, mengerti?"
Semuanya serempak menjawab. Belle mulai memanggil nama pada daftar teratas.
Waktu terus berjalan ketika teman di samping kanannya selesai menceritakan kisah sedihnya. Tanpa melepaskan pegangan tangannya pada kawannya di samping kiri, Lily memeluknya untuk memberikan semangat.
"Lillian Chloe Taliyah."
Sembari tersenyum Lily berdiri di depan teman-temannya.
"Hai, namaku Lillian atau biasanya kalian panggil Lily. Aku akan berperan sebagai Odette sekaligus Odille atau White and Black Swan."
Lily menghembuskan napas panjang sebelum mengeluarkan segala brban pikiranny, "Sebagai pemeran utama, aku semakin merasakan beban berat tanggung jawab atas kesuksesan dari acara ini. Ada saatnya aku berpikir bahwa aku tidak pantas untuk peran ini." Lily nelirik ke arah Belle dan tersenyum bersalah.
"Terutama ada beberapa hal yang terjadi padaku beberapa waktu belakangan ini membuatku tak fokus dalam berlatih. Aku tahu kalian pasti sering melihat Belle menegurku berkali-kali karena kesalahanku."
"Bahkan hingga saat inipun..." Suara Lily sedikit tercekat membuatnya malu "aku bertemu dengan seseorang dari masa lalu. Kami sangat dekat, itulah yang ku kira. Dia selalu ada untukku. Dia adalah salah satu anggota keluargaku. Kami semua hidup bahagia hingga satu kejadian membuatku kehilangannya selamanya." Air mata Lily mulai turun perlahan.
"Aku selalu menyangkal bahwa ia telah tiada. Aku menolak jika tubuh yang di dalam peti mati itu adalah miliknya. Beranjak dewasa aku mulai bisa menerima kenyataan itu." Kini Lily tak bisa menahan isakan tangisnya. Belle menghampiri Lily dan memeluknya erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANQUILITY: The Professional (Complete)
Romance(Spin-off dari Tranquility) She is an Angel. He is the Ghost. She is the Light in his dark cruel world. His redemption. His Savior. His Lover. HIS LILY.