Seven

914 73 0
                                    

"Be happy for this moment. This moment is your life."

Cafe yang dipilih Jennie menampilkan nuansa alami, paduan langit-langit kayu dengan dinding hijau penuh tumbuhan dan rak buku sebagai hiasan yang tersusun rapi. Lokasi yang tidak jauh dari kampus, nantinya setelah diskusi akan langsung latihan karena waktu yang sangat terbatas.

Semua orang sudah datang, Hanbin yang membuat konsep justru belum datang. June duduk di sofa samping Chanu, mereka berdua sibuk main game di handphone masing-masing. Mencuri pandang ke cewek yang ada disebrang, baru menyadari rambut Rose sedikit kecoklatan kalau terkena sinar matahari.

"Cocok juga pakai baju warna peach, apalagi dengan ramput terurai," batin June.

"June, June, pesan minum apaan?" tanya Donghyuk menyadarkan lamunan June.

"Americano, eh, eh Cappuccino, nanti perutku bermasalah bisa kena omelan Hanbin tidak ikut latihan pertama."

Seluruh minuman yang dipesan sudah datang, Bobby berusaha menghubungi Hanbin tapi tidak ada jawaban. Yoyo mulai mengoceh, tidak biasanya Hanbin telat.

Yang ditunggu akhirnya datang juga, bersama Jinan. Hanbin menjelaskan kalau dia tidur pagi karena harus menonton 2 film buat inspirasi konsep mereka. Tim Hanbin akan menyanyikan 2 lagu mereka sendiri dengan dibantu penari latar dari tim Jennie, untuk duet June Rose membawakan lagu Shallow dari Lady Gaga menggunakan piano. Sedangkan untuk Donghyuk, Chanu, Yoyo dan Hayi mendapatkan lagu A Million Dreams. Hanbin langsung menyebarkan kertas ke semua orang. Jinan membantu untuk kostum dan tata panggung mereka nantinya.

"Kenapa tidak gitar saja?" tanya June, "Piano sekalian buat background untuk penampilan Donghyuk dan lainnya, ya, kamu sama Rose jadi pembuka, siap?" Jinan membantu menjelaskan.

"Liriknya bahasa asing, hapalin benar, jangan malu-maluin, Jun" sela Chanu.

"Iya, June suka asal kalau liriknya bahasa asing" Yoyo menambahkan.

"Terusin, anggap aku tidak ada disini." balas June.

"Ada yang marah, haha perempuan ditubuh pria raksasa, our giant babby." lanjut Jinan disambut ketawa semua orang.

Mendadak notifikasi handphone June berbunyi.

Rose : " Sabar kakaknya Choco ^_^."

June : " Sudah biasa, terimakasih " membalas chatt Rose, seraya June mengedipkan mata.

"Sudah, nanti June marah beneran kita batal latihan, bagaimana kalau latihan di studio tari? tempatnya lebih luas, aku sama anak-anak bikin koreo sekalian?" saran Jiso.

Sesampainya di studio tari, June duduk di lantai pojokan ruangan dengan earphone masih terpasang dan berusaha menghapal lirik yang sudah diberikan Hanbin. Rose berjalan ke arah June menginfokan kalau dia akan membantu kak Jiso dan yang lain membuat koreo dari lagu Hanbin.

June fokus dengan menghapal lagu, jangan sampai membuat malu dihadapan Rose waktu tampil dipanggung. Untuk lebih menghayati, dia berusaha mencari tahu arti lirik yang dinyanyikan. Tiba-tiba Yoyo mencolek June, "Apa, sih?"

"Kalau tiap hari kita lihat beginian, dijamin semua mata kuliah kita dapat nilai A sempurna."

June yang sedari tadi hanya lihat handphone akhirnya menengadah, melihat pemandangan cewek - cewek sedikit jauh didepannya sedang melakukan gerakan yang dia tidak tahu. Mata June mendadak menangkap sosok Rose, "Harus banget dia pakai celana sependek itu, ya?" hanya itu yang ada dipikiran June sekarang.

Just Go.. | JunrosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang