Sixteen

775 67 1
                                    

"Age does not protect you from love, but love to some extent protects you from age."

Rose bangun dengan perasaan gembira, dia punya pacar diakhir tahun masa kuliah. Bukan berarti tidak ada cowok yang mendekatinya selama ini, dia hanya fokus kuliah dan teman-teman perempuannya. Kehidupannya sudah lebih dari cukup ketika dia bisa jalan dengan teman-temannya, saling curhat, saling mengoda dan banyak hal yang menarik lainnya. Namun sekarang sudah ada June, yang mengubah cara pandang dia ke cowok, yang bisa bikin hati dia damai, dia tau rasanya rindu, rasanya mencintai selain ke keluarga dan teman. Motivasi dia sekarang bertambah, yaitu membuat June bangga memiliknya.

Rose : " Selamat Pagi, June."

Mungkin June masih tidur, tidak ada balasan dari pacarnya sampai pukul menunjukan 10 pagi. Rose berangkat ke kampus dengan Lisa, Jennie sudah berangkat lebih pagi dari mereka. Rose memandangi jalan dari dalam bus, baru menyadari ternyata jalanan di Seoul indah. Dengan pemandangan sungai Han serta sisa salju yang belum mencair.

"Mikirin apaan woi?" suara Lisa menyadarkan Rose dari lamunannya.

"Bikin kaget saja, sudah hampir 4 tahun kita melewati jalani ini ya? banyak perubahan yang aku tidak sadari." balas Rose masih memandangi keluar jendela.

"Benar, papaku juga bilang Seoul berkembang pesat sekali, untungnya masih banyak taman diantara gedung bertingkat."

"Waktu kelulusan kita makin dekat." Rose menghela nafas.

"Iya, Ros. Kita bakal jadi individu berbeda, kita semua akan sibuk dengan cita-cita masing-masing. Bakal susah ketemu lagi, jadi sedih..." balas Lisa.

"Hahaha mendadak drama, bisa kita ketemu kalau emang ada niat, toh kita semua masih di Seoul sehabis kelulusan." ucap Rose.

"Benar juga haha, omong-omong, kamu ke Perth kapan? Donghyuk ngajakin kita gabung buat liburan seminggu di Jeju seabis kelulusan, sekalian merayakan perpisahan dan kerja keras kita di festival kampus." Lisa berbicara sembari melihat handphonenya.

"Acara festival aja belum terlaksana sudah bahas perpisahan. Kakakku pesan tiket untuk bulan Mei, lupa tanggalnya, nanti aku tanyakan." Rose menginfokan ke Lisa.

"Kelulusan kita April ya? coba nanti aku juga tanya Donghyuk ke Jeju kapan, semoga kamu bisa ikutan, biar bisa pesta bareng kita haha..."

"Oke, ayo, kita turun dan bertemu dengan dosen kesayangan kamu." ujar Rose.

"Mr. Lee gantengnya memang diluar nalar, bukan berarti aku perebut suami orang kali haha..hanya kagum."

"Terserah kamu.." jawab Rose.

Setelah bertemu dengan dosen lebih dari dua jam, Rose dan Lisa makan siang di kantin disusul dengan Hayi dan Jennie. Semua larut dalam obrolan, Jennie menginfokan Kak Jiso datang diacara latihan siang ini, Hayi tidak bisa ikut sampai malam karena ada acara keluarga, di group mereka juga Hanbin memberi tahu kalau malam nanti mereka merayakan ulang tahun Yoyo, serta besok malam ulang tahun Kak Jinan.

"Besok kamu ke Busan kereta jam berapa?" tanya Jennie.
"Jam 4 sore dan seharian aku bakal di kampus hhmmm..."
"Sabar Rose, kerja keras kita kurang sedikit lagi, semangat." dukungan dari Hayi.
"Mau kado apa dari kita?" sela Jennie.
"Apaan sih? haha terserah kalian lah mau kasih apa." jawab Rose.
"Aku kado doa, doa supaya kamu punya pacar." goda Hayi.
"Aku juga mau hahaha" timpal Lisa.
"Semua disini duafa asmara ya?" balas Rose. Dan semua tertawa bersama saling sindir kalau selama ini tidak ada waktu buat pacaran kecuali buat Jennie dan Hayi.

Usai makan siang, mereka langsung ke tempat latihan, pemanasan sekalian menunggu yang lain, musim dingin membuat mereka melewatkan lari pagi.

"Handphone siapa itu bunyi." ujar Hayi.

Just Go.. | JunrosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang