Twenty

794 70 0
                                    

"The best and most beautiful things in this world cannot be seen or even heard, but must be felt with the heart."

Hari Sabtu June lalui dengan biasa saja, siang sepulang dari rumah Jinan, dia diam di kamar main game komputer miliknya. Iya, dia tidak berusaha menghubungi Rose, dia tahu harusnya minta maaf dan Rose juga tidak ada kabar. Untuk mengalihkan pikirannya dia mencari kesibukan, ketika sudah konsentrasi dengan game, Ibunya memanggil untuk bergabung makan siang.

"Papa sudah masukkan referensi untuk kampus kamu di Osaka, tunggu kurang lebih 1 bulan kedepan untuk hasilnya, mereka tidak butuh nilai kuliah kamu saat ini." ujar Ayahnya di tengah acara makan siang.

"Kalau misal aku batal ambil, bagaimana?" tanya June.

"Jangan bikin papa marah dengan kebimbangan kamu, itu sudah keputusan kamu dari awal kamu lulus sekolah, June."

"Tapi pa, di Seoul juga ada kampus bagus buat jurusan design."

"Itu perkataan papa dulu ketika kamu dengan keras kepalanya pilih Osaka, papa minta referensi tidak mudah, harus benar-benar sesuai dengan kualifikasi mereka, belum lagi kamu lulus dari kampus mereka bisa diterima langsung diperusahaan papa tanpa melalui tes. Kamu tahu bagaimana sulitnya mencari kerja saat ini?" kata ayah June.

"Sudah-sudah, mari kita makan dulu." sela Ibu June

Mereka makan dalam diam, tapi June memikirkan kemungkinan kemungkinan, apakah dia sanggup berhubungan jarak jauh dengan Rose, atau malah Rose akan meninggalkannya. Mendadak June tidak berselera makan, kemudian melihat raut muka ibunya, akhirnya dia menghabiskan makanannya dengan terpaksa.

June masuk kamar, pintu kamar dia tutup dengan keras.

"Jangan seperti anak kecil, kamu pria dewasa yang harus bertanggung jawab dengan perkataanmu sendiri." teriak Ayahnya dari lantai bawah yang masih bisa didengar June dari dalam kamar.

"Sialan, kenapa semua orang bilang aku seperti anak kecil?" June berbicara sendiri, mengecek ponsel dan tidak ada pesan masuk dari Rose.

Dia melanjutkan main game, ternyata Bobby dan Chanu sedang online, alhasil mereka main bersama. Lupa sejenak tentang Rose, selagi ambil minum dia dengar ada notifikasi, ternyata Jennie mengoda Rose untuk perayaan ulang tahunnya.

"Damn, dia bisa balas chatt temannya tapi tidak chatt aku?" seru June.

June: "Rose"

June sudah tidak tahan, alhasil dia kirim pesan tanpa pikir panjang.

Rose: "Apa?"

June: "Kamu masih marah?"

Rose: "Siapa yang marah?"

June: "Kamulah, masa Lisa."

Rose: "Kenapa bawa-bawa Lisa?"

June: "Becanda kali hahaha.."

Rose: "Oh"

June: "Rose"

Rose: "Apa?"

June: "Kangen"

Rose: "Hhmmm..."

June: "Aku minta maaf soal tadi malam, aku telp kamu, boleh?"

Rose: "Aku masih diluar antar mama belanja, nanti saja."

June: " Oke, nanti kabari."

Rose: "Oke."

June: "I miss you so much."

Just Go.. | JunrosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang