Eleven

809 73 3
                                    

"Accept responsibility for your life. Know that it is you who will get you where you want to go, no one else."

Saat sudah sampai di apartemen, Rose langsung mandi kemudian menghangatkan makanan dari Ibunya. Ketika makan dia memikirkan June, apakah dia juga sudah makan malam, segera dia mengambil handphone dikamarnya.

June: "Aku sudah sampai dilapangan basket, aku main dulu ya, kalau capek segera tidur."

June: " Rose..."

June: "Sudah tidur ya? Good Night."

"June tidak sabaran banget dan sudah berani memerintah, hahaha.." Rose berbicara sendiri.

Rose: "Sampai apartemen aku mandi, terus makan, masih main basket? jangan sampai cedera."

Tidak sampai 10 menit sudah ada notifikasi.

June: "Masih, benar kata kamu kayaknya besok aku tidak bisa ikut latihan, capek rasanya."

Rose: "Tidak masalah, masih ada waktu sebulan buat latihan, semoga besok Hanbin suka sama hasil rekaman kita tadi, jadi kamu tinggal fokus latihan dance saja, semangat."

June: "Terimakasih."

Rose : "Sudah makan malam?"

June: "Belum, nanti kalau sudah selesai main."

Rose : "Lanjutin mainnya, aku lanjut mengerjakan makalah."

June: " Oke, kalau sudah mau tidur bilang."

Rose: "Siap pak sopir."

Sebenarnya mulai awal mereka main basket, June sudah terlihat kurang bersemangat, dengan alasan capek, yang tau benar alasannya adalah Jinan, karena dia tidak sengaja melihat layar handphone June, saling kirim pesan dengan Rose. Kurang lebih satu jam mereka bermain, fokus June kembali, kemudian mereka semua istirahat duduk dipojokan lapangan.

"Bahagia ya? pesan sudah di balas?" Jinan bertanya ke June.

"Maksudnya?" balas June dilanjutkan minum.

"Lakukan apapun yang membuat hati dan pikiran kamu tenang, asal tidak menyakiti orang lain." saran Jinan yang membuat June dan Bobby bingung.

Jinan berdiri dan mengajak bermain lagi, selang beberapa menit, Donghyuk dan Chanu gabung, menginfokan Yoyo tidak bisa datang karena ada urusan keluarga. Hanbin tidak suka main basket, lebih suka olahraga ringan lainnya.

Pukul 10 lebih mereka sampai di restoran ramen, saling menceritakan hasil latihan masing-masing. Cafe Jinan akan disewa oleh brand pakaian yang cukup terkenal saat ini, soal pekerjaan dia yang semakin hari semakin menyiksa kebebasannya. June sibuk dengan handphone kesayangannya. Hanya mendengarkan sambil lalu temannya bercerita.

June : "Sudah tidur?"

Rose: "Belum, sudah selesai main basketnya?"

June: "Sudah, sedang makan."

Rose: "Selamat makan, makan apa?"

June: "Chanu ingin makan ramen, kamu tidak tidur?"

"Jun, dari tadi sibuk sama handphone, kirim pesan sama siapa?" tanya Bobby.

"Kak Yejin tanya pulang jam berapa." jawab June sambil memakan ramennya.

"Tumben kakakmu peduli."

June tidak bisa mengecek handphonenya kembali, sebab sekarang dia sibuk becanda bersama teman-temannya, yang lebih kenal dia sebelum dia bertemu dengan Rose. Yang bisa membuat dia menjadi diri sendiri, tertawa keras saat membicarakan kebiasaan yang lain.

Just Go.. | JunrosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang