Thirty-eight

622 63 3
                                    

"Love is the most selfish of all the passions."


Rose memandangi June yang masih tidur, bulu mata yang lebat, garis rahang yang kuat, wajahnya di sempurnakan dengan hidung dan bibir yang ideal. Satu bulan dari sekarang dia bakal merindukan pemandangan ini.

June bergerak dalam tidurnya, kemudian membuka mata langsung menatap Rose disampingnya. "Pagi cantik." bisik June sambil menarik tubuh Rose lebih rapat ketubuhnya.

"Pagi pak tua..." goda Rose.

"Nyenyak tidurnya?" tanya June sembari mencium kepala Rose yang ada di bawah dagunya.

"Hhmm sampai bangun kesiangan, mau turun ke dapur malu ketemu mama kamu nanti." jawab Rose.

"Jam 8 itu masih pagi." June menarik dagu Rose selanjutnya menciumnya, tangan June menyentuh perut Rose.

"Aah. Aku harus balik ke apartemen sebelum siang, Lisa dan kak Jiso mau berkunjung."

"Kamu ga bohong kali ini?" tanya June.

"Enggalah, beneran." Rose menyuruh June mengambil ponselnya, lalu ditunjukan pesan grup ke June.

June mencium kening Rose sekali lagi, setelahnya dia beranjak dari tempat tidur kearah kamar mandi.

"Kamu dirumah tidak pernah pakai baju lengkap ya?"tanya Rose.

"Kenapa? tidak tahan melihat ABSku ya?" June balik menggoda Rose seraya mengerlingkan matanya.

"Hahaha... June June. Aku kekamar sebelah cuci muka dan gosok gigi dulu." Rose berdiri tiba-tiba June memeluknya dari belakang, berbisik "Jangan ganti baju, tetap pakai kaos ini." June menyentuh kaos miliknya di badan Rose.

Mereka berdua turun ke dapur untuk sarapan. Di meja makan sudah ada Yejin dan Clara.

Sepagi ini, batin Rose.

"Kok belum berangkat? Mama mana kak?" tanya June sambil menarik kursi disampingnya untuk Rose.

"Mama ada acara sama temennya baru saja berangkat, aku ada seminar ke Daegu, jadwal pesawat siang."

Rose mengambil roti dan menuangkan susu untuk June. Mereka makan dalam diam, tidak ada yang berusaha memulai obrolan.

"Rose, bagaimana tadi malam? berhasil? dia murung seharian haha mungkin dipikirannya hari ulang tahun paling buruk sepanjang dia hidup." ucap Yejin.

"Awalnya dia cemburut tapi ya begitulah, terima kasih kerjasamanya kak..."

"Tunggu pembalasanku." jawab June melototi Yejin.

"Ada apa? sepertinya aku tertinggal berita, kamu suka kado dari aku, Jun?"

"Lumayan." jawab June.

"Kue buatan kamu enak, sudah di habiskan papa sama mama tadi pagi, ada sisa dibawa mama katanya mau dipamerin ke temannya hahaha..."

"Bikinnya penuh perjuangan, sampai aku video call mama, akhirnya jadi juga hehe..ke bandara sama siapa kak?"

"Sopir kantor nanti yang anter, soalnya ada beberapa orang."

"Pacar kamu kemana? oh hari kerja sih. Kak Clara ga nyari kerja atau apa gitu?" tanya June.

"Pacar apaan sih, Jun?" Yesin memukul bahu June.

"Kalau ga punya ya sudah diam, ga pakai mukul juga." goda June.

"Minggu depan sudah mulai masuk kerja kok." jawab Clara.

Just Go.. | JunrosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang