Thirty-three

613 60 3
                                    

"Never love anyone who treats you like you're ordinary."


Rose masuk kamar June dengan perasaan canggung, tidak seburuk yang dia bayangkan. Semua tampak seperti kamar pada umumnya. Hanya saja di atas meja banyak kertas berserakan. Rose mengampiri, membaca setiap tulisan di kertasnya.

"Beberapa puisi dan lirik lagu." ujar June.

"Kamu pandai menggambar juga, ini semua dikasih ke Hanbin?" tanya Rose.

"Yang bagus serta sesuai kriteria Hanbin saja, lainnya aku kumpulin dalam satu buku." jelas June.

"Ini?" Rose menunjuk minuman keras di meja June.

"Hahaha, umurku legal buat minum, jadi tidak perlu sembunyi-sembunyi juga. Aku tidak pernah mabuk di kamarku sendiri."June mendekati Rose kemudian memeluknya dari belakang.

"Ketika kamu haus, malas turun pasti minum ini?" tebak Rose.

"Benar sekali, kamu tidak ngantuk?" bisik June sembari mencium telinga Rose, melepas penjepit yang mengikat rambut Rose.

"Sebentar lagi." jawab Rose meskipun sedikit terganggu dengan June dibelakangnya namun dia ingin mengetahui isi kamar June.

Rose mengecek buku-buku June, banyak buku berhubungan dengan arsitek dan design interior. Koleksi komik June banyak juga. Rose mengambil asal salah satunya, membacanya lalu menyadari apabila itu komik dewasa, dipukulnya bahu June.

"Hahaha maaf sayang, namanya juga cowok. Wajar kan?" jawab June tidak melepas pelukannya.

"Kenapa tidak melarang waktu aku ambil komik ini? hhmm.." balas Rose.

"Siapa tau kamu dapat inspirasi." bisik June.

"Enak saja. Sudah ah, ayo tidur..." jawab Rose.

"Asik, akhirnya kita tidur bareng lagi..." tangan June menarik tangan Rose kearah tempat tidur June.

"Itu kotak apa?" tunjuk Rose dipojokan dekat kamar mandi.

"Baju kotor." jawab June sekenanya.

Rose mendatangi kotak tersebut, "Baju kotor kamu sebanyak ini? berapa hari?"

"Hmmm engga tahu...katanya ngantuk, ayo tidur."

"Aku merasa ada yang ditutupi dari bersihnya kamar kamu ya..hhmm.."

"Cuma perasaan kamu, selalu saja overthinking." June menarik tubuh Rose untuk tidur dikasurnya.

"Besok kamu ke rumah sakit jam berapa?" tanya Rose membalik badannya menghadap June.

"Papa kerja bisa berangkat jam 10an sih, terserah kamu." June memainkan rambut Rose.

"Terus kamu ke kampus jam berapa?"

"Sorean, aku sama Yoyo ke kampus cuma buat latihan." June mencium hidung Rose tangannya menyentuh perut Rose.

"Good night, Jun." Rose mencium bibir June sekilas kemudian balik badan membelakangi June. Rose tidak tahan jika terus menatap mata June. Ada keinginan untuk bermain lebih dengan pria itu.

"I love you, baby."bisik June di telinga Rose lalu memeluk Rose rapat ke dadanya sesudah dia melepas kaos yang melekat di badannya.

....

Rose bangun lebih dahulu, salah satu tangan June diatas perutnya. Rose tahu saat ini June bertelanjang dada, sudah dua malam dia tidur dengan kekasihnya, tidak mengurangi minatnya pada tubuh June. Rose memandangi wajah tidur June, menyentuh pelan dagu dan seluruh muka June. Pria yang pertama kali memeluknya dalam tidur.

Just Go.. | JunrosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang