[18]

4K 295 15
                                    

Aelin bersiap-siap untuk pergi ke bandara, Hari ini dia pulang. Sedangkan Hyunjie sudah menunggunya di lantai bawah.

Tak menunggu lama, Hyunjie melihat Aelin mulai menggeret kopernya menuruni tangga.

"Berat ya? " tanya Hyunjie.

"Ini sangat berat, tapi tak sebanding dengan perasaan ku saat ingin meninggalkan Seoul" ucap Aelin sambil pura-pura keberatan.

"Kau ini" sahut Hyunjie lalu melihat ke arah arlojinya.

"Ayo, nanti kau terlambat" sambungnya.

"Iya iya".




LINE!!

ponsel Hyunjie berbunyi memunculkan notifikasi line dari Taeyong.

Taeyong
Maaf, aku tak bisa ikut mengantarkan Aelin ke bandara. Aku sibuk.

Hyunjie
Tak apa, ada yang ingin kau sampaikam sebelum dia meninggalkan Seoul?

Taeyong
Titipkan salamku, dan hati-hati. itu saja.

Hyunjie
Baiklah.


***

Setelah sampai di Bandara...

"Lin ada salam dari Taeyong, dan hati-hati itu saja" ucap Hyunjie.

"Baiklah, Terimakasih" jawab Aelin.

"Maaf, aku tak bisa ikut dengan mu. semoga nenek mu, cepat sembuh ya" kata Hyunjie.

"Iya, Terimakasih lagi" sahut Aelin tersenyum.

"Pesawat mu sudah siap" ucap Hyunjie setelah mendengar pengumuman.

"Iya, sampai bertemu lagi. Hyunjie" ucap Aelin, kemudian ia berlari menuju pesawat nya.



Setelah pesawat Aelin lepas landas, Taeyong datang.

"Dimana Aelin? " tanya nya kepada Hyunjie dengan nafas terengah-engah.

"Baru saja pesawatnya lepas landas, kenapa? " tanya Hyunjie dengan alis berkerut.

"Aku sudah memantapkan hatiku, aku memang menyukainya" ucap Taeyong setengah menyesal.

"Kalau begitu, tunggu dia kembali" ucap Hyunjie santai.

"Dia bilang dia tak akan kembali" kata Taeyong bingung.

"Dia diberi cuti 2 minggu" Hyunjie menjelaskan.

"2 weeks, itu lama" ucap Taeyong.

"Lalu? "


"Akan aku susul Aelin ke Indonesia " ucap Taeyong yakin.

mata Hyunjie membulat otomatis.


"Jinjjayo? " Hyunjie tak percaya.

"Iya, jangan bilang sama Aelin. Oh ya, alamatnya dimana?"

"Nanti aku kirim aja, gampang" ucap Hyunjie sambil tersenyum senang.

"bagusdeh, kalau begini" -batin Hyunjie.

"Kapan kau ke Indonesia? " tanya Hyunjie.

"Besok" ucap Taeyong yakin.

"Oke, semoga berhasil menemui Aelin mu" ucap Hyunjie tersenyum bangga sambil berlalu meninggalkan Taeyong.

***


Taeyong sudah yakin dengan keputusannya untuk ke Indonesia menyusul Aelin. Lagi pula, ini juga belum waktunya untuk comeback. Hanya saja ia bingung, alasan agar bisa diijinkan oleh PD-nim?

"Mark, aku akan pergi ke Indonesia " Aku mendekati Mark yang sedang berlatih di ruang latihan.

Mark terlihat sedikit terkejut, "Untuk apa? "

"Aku hanya ingin keluar sebentar, apa kau mau ikut? " Taeyong mengajak Mark.

"Sebenarnya aku ingin, tapi... "Mark menggantungkan kalimatnya.

"Kenapa? "

"Apa Manager Hyeong mengizinkan kita?" pertanyaan Mark membuat ku bingung untuk mencari alasan.

"Ah, kita bilang saja, We need holiday" ucap Taeyong mantap.



Setelah mendapat izin dari Manager-nim dirinya dan Mark pun akhirnya bisa ke Indonesia. Mereka sudah mendapat alamat rumah Aelin dari Hyunjie.

"Ah, Hyung. Di Indonesia kita mau apa? " tanya Mark saat kita ada di pesawat.

"Bagaimana kalau kita ke rumah Aelin? " usul ku.

"Memangnya dia di Indonesia? " tanya Mark sambil menaikkan salah satu alisnya.

"Iya"

***

Setelah pesawat yang mereka tumpangi sampai di Bandara Internasional di Jakarta, Taeyong segera menghubungi Hyunjie.

"Ne, Yeoboseyo. Taeyong-ssi" jawab Hyunjie dari telepon.

"Sopan sekali? "sahut ku acuh.

"Baiklah, ada apa? May I help you? "

"Bagaimana kita bisa menemui Aelin, kita tak bisa berbahasa Indonesia "

"Pakai bahasa Inggris"

"Aku tak terlalu paham"

"Lalu, kenapa kau membawa makhluk itu? dia bisa jadi kamus mu kan?"

Ia lantas menoleh ke arah Mark yang sedang celingak celinguk mengamati sekitarnya.

Beruntungnya, mereka berdua memakai pakaian yang tertutup jadi tak ada seorang pun yang mengenalinya.


"Oh iya, aku lupa. He is Canadian people" ucapku yang membuat Mark menoleh ke arah ku dengan ekspresi bertanya.

"Aku akan telfon seseorang untuk menjemputmu, kau diam ditempatmu" perintah Hyunjie.

Mendengar pernyataan Hyunjie, Taeyong lalu mengajak Mark untuk menunggu di Waiting room.

"Oke, tapi sia~"

Tut

"pa... "

ponselnya sudah di matikan sepihak oleh Hyunjie.

"So? " tanya Mark menoleh kearah Taeyong dengan raut bingungnya.

"Kita tunggu disini, Hyunjie sedang menyuruh seseorang menjemput kita"

"Nice" balas Mark senang.

Tidak lama mereka menunggu, seseorang yang sangat familiar bagi Taeyong mendekat.

Dia tidak ke arah kami, tapi bertanya ke operator depan.

Taeyong memperhatikan orang itu, sesaat setelahnya, pandangan mereka bertemu.



"Aelin..."



*Tbc.

My Love from Seoul | NCT TAEYONG✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang