❄
Hari kelulusan tiba, seperti biasa di acara setiap tahunnya, sekolah itu mengadakan acara wisuda bagi siswa dan siswi yang lulus. Aelin dan Hyunjie duduk di seat kedua dari depan. Mereka memakai kebaya modern dengan warna abu-abu.
"Lin, nanti setelah acara ini kamu mau kemana?" Hyunjie menoleh ke arah Aelin yang sedang fokus melihat pertunjukan di panggung.
"Ya paling dirumah doang sih. emang kenapa?" Aelin menoleh ke arah Hyunjie sekilas.
"Nanti kamu ikut aku ya. Ntar aku jemput kita ke emcidi" ajak Hyunjie.
"mau ngapain? " dengan bodohnya dia bertanya seperti itu.
"mau ngambil laundry an" jawab Hyunji dengan muka datar.
"Beneran lo? sejak kapan emcidi ngelaundry juga? " Aelin menoleh terkejut.
"gue harus banyakin istighfar kek nya. Gue mau makan lah. Dasar kutu anoa! bodoh dipelihara! " jelas Hyunjie kesal.
***
Acara kelulusan selesai. Mereka tidak langsung pulang, melainkan membuat kenangan dulu agar tercetak menjadi gambar dikertas. Yup, pastinya berfoto dulu.
"Eh, ini gimana bawanya, Jie. bantuin dikit dong? " Aelin kerepotan membawa beberapa buket bunga dan hadiah yang diberikan.
"Kamu sih jadi orang baik banget, kan banyak yang ngasih gituan ke kamu. Aku aja cuma dapat dua buket dan satu kado" sahut Hyunjie.
Di sekolah Aelin memang banyak yang suka, bukan karena cinta, tapi karena Aelin anaknya baik dan berprestasi, tapi hal itu juga membuat ia dijadikan bahan bullyan di sekolahnya.
Drrtt... (pesan masuk dari hape Aelin).
Hyunjie💚
Lin, 30 menit lagi gue
sampai rumah lo.
read 14.30Aelin
Oke, Siip
read 14.31
Hyunjie dalam perjalanan menjemput Aelin.
Setelah sampai didepan rumah Aelin, dia hanya membunyikan klakson, Aelin pun langsung berlari menuju mobilnya Hyunjie.Sesampainya di emcidi dia langsung memarkirlan mobilnya dan langsung turun.
Hyunjie mencari tempat duduk Pamannya, dan yap... dia menjumpai seorang pria memakai kemeja putih dan berjas yang terlihat sudah lama menunggu.
"Maaf, terlambat Paman" tutur Hyunjie sedikit membungkuk kepada pamannya.
"Ne, Gwaenchanayo. silahkan duduk". Pamannya sangat baik sehingga dia tak mempermasalahkannya.
"eeebuuusettt... pakai logat korea juga" batin Aelin.
"Aelin, perkenalkan ini Pamanku. Paman Choi Siwon. Paman, ini Aelin Arletha anak yang ku maksud". Hyunjie memperkenalkan mereka one by one.
"Salam kenal, Paman" sambil menunjukkan senyum manisnya.
"apa maksudnya dengan 'anak yang ku maksud'? " batin Aelin.
"Lin, ini Paman pemilik perusahaan yang pernah aku tunjukin ke kamu itu" jawab Hyunjie menjelaskan, seperti mengetahui isi pikiran Aelin.
"Jadi? " tanya Aelin bingung.
"Aku sudah mendaftarkan mu ke Perusahaannya, dan Paman menerima mu untuk bekerja" tutur Hyunji menatap Aelin.
"Sungguh? Ini benar-benar di luar dugaan ku, Jie. Kau membantuku? Aku sangat berterimakasih sekali" Ucap Aelin sambil menahan air matanya yang ingin tumpah.
"Sudah sudah, penjelasannya nanti dulu. Paman sudah tidak punya banyak waktu lagi. Paman ada meeting. Paman tinggal dulu yaa... "
sambil memberikan sebuah amplop ke tangan Hyunjie."Iya, Paman. hati-hati" sahut mereka berdua.
"Gamsahabnida, Paman" sambil berdiri dan membungkuk 90°.
Paman segera pergi dan hanya menganggukan kepala."Kamu membantuku, Jie? dan ini..." Aelin belum selesai bicara, Hyunjie langsung menerangkan ke Aelin.
"Waktu kamu menginap itu, kamu liat aku sibukkan? nah, itu aku mengirimkan Application Letter sama CV kamu ke Paman, dan pamanku pun setuju dengan permintaan ku. jadi kira-kira gitu". jelas Hyunjie.
"Terimakasih banyak Lee Hyunjie" sambil memeluk erat tubuh Hyunjie dan mulai menangis bahagia.
"Ne, Cheonmaneyo. Aelin" ucap Hyunji membalas pelukan Aelin.
*to be continued...
jangan lupa VOTE dan Komen-nya❤
Terimakasih
-Mrs. Lee
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love from Seoul | NCT TAEYONG✔
Fiksi Penggemar[COMPLETED] ©park_hyunjie; 1st story Kisah seorang gadis biasa yang mendapat cinta 'khusus' dari seorang idol. ©sunrise_ty95 12 Februari 2019 🍂Presents~