[24]

3.5K 277 11
                                    

"Sedang apa kalian? " melihat hal itu terjadi, Taeyong tampak mengeraskan rahangnya. Menahan emosi.

Mark dan Aelin menoleh ke arah suara.

"M-maaf jika aku mengganggu waktu kalian" ucap Taeyong dan segera berlalu.

Mark yang baru saja sadar jika dirinya masih berada di atas Aelin segera menyingkir.

"M-maafkan aku" ucap Mark ragu.

"Tak apa, Terimakasih sudah menolongku" sahut Aelin, ia merasa bersalah karena Taeyong melihatnya saat Mark menolong dan terlihat menindihnya.

"Taeyong pasti salah paham" batin Aelin.

***


Setelah melihat apa yang terjadi, emosinya tak terkendali. Taeyong segera merapikan barang bawaannya memasukkan kembali ke dalam koper. Untung saja, semua pakaiannya tidak ia pindah ke dalam lemari.

Tapi, kenapa ia melakukan hal itu?


"Hyung, apa yang kau pikirkan? bukankah kau ingin tinggal disini lebih lama?" Beruntungnya, Mark segera menyusuk Taeyong menuju kamar dan melihat Taeyong mengemasi semua barangnya.

Taeyong memutar bola mata jengah. Melihat hal yang baru saja terjadi, Taeyong tidak bisa mengendalikan emosinya.

Tanpa menghiraukan Mark yang selalu mengikuti dirinya mengambil barang yang ia bawa, Taeyong menampilkan ekspresi datarnya.

Setelah selesai berkemas ia segera keluar dari kamar dengan menggeret kopernya. Aelin yang melihatnya pun terlihat terkejut.

"T-taeyong, kau mau kemana?" tanya Aelin mendekat.

"Apa pedulimu pada ku?! " ucapnya segera pergi dari hadapan Aelin.

Aelin menahan lengan Taeyong, "Kau salah paham, Taeyong!" ucapnya.

"Apanya yang salah paham?" balas Taeyong menatap Aelin dengan tatapan kecewa.

"Aku dan Mark hanya berteman!" tegas Aelin.

"Lalu apa hubungannya dengan ku, aku akan pergi" sahutnya, Taeyong lantas melangkahkan kakinya keluar dari rumah Aelin.

Ia sudah memesan taksi, dan untung saja taksi itu datang tepat waktu. Taeyong melihat Aelin yang berhenti mengejarnya , Ia terduduk di halaman rumahnya sambil berteriak berusaha menghentikan Taeyong.

"Jalan, Pak" ucap Taeyong pada sopir taksi.

Taeyong akan kembali ke Seoul tanpa Mark, dalam ucapannya ia tak peduli dengan kedekatan Mark yang bersama Aelin. Tapi percayalah, Taeyong melakukan itu semata hanya untuk menutupi rasa cemburunya yang membludak.

Ia tak bisa menahan emosi saat itu.

Dalam perjalanan menuju bandara, Taeyong kembali menimang keputusannya untuk kembali ke Seoul.

"ku harap, ini keputusan yang benar..."

Tapi, apa ia mengerti skenario Tuhan?

***

Aelin merasa tidak rela jika Taeyong meninggalkannya. Dia ingin menyusul Taeyong dan menjelaskan semuanya.

Aelin segera mengambil kunci mobil, "Mark, aku akan susul Taeyong" ucapnya saat melihat Mark.

"Dia pasti salah paham, Aelin. Maafkan aku" ucap Mark.

My Love from Seoul | NCT TAEYONG✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang