Setelah mengantar Aelin pulang, Taeyong segera berbalik arah dan menemui orang yang baru saja ia telfon.
Jaehyun. Iya, dia baru saja menelfon Jaehyun untuk menyelidiki siapa yang mengancam kekasihnya itu. Karena dia tau, Jaehyun lah orang yang bisa ia percaya untuk menangani kasus seperti ini.
Setelah bertemu dengan Jaehyun, Taeyong langsung disembur oleh beberapa pertanyaan dari Jaehyun.
"Hyung, coba ceritakan bagaimana pelakunya itu mengancam Aelin?"
"Dia mengirim pesan ancaman" jawab Taeyong singkat sambil menyandarkan punggungnya ke kursi. Dahi Jaehyun mengernyit, ia berpikir orang macam apa yang berani mengancam milik Taeyong?
Jaehyun mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya di meja. "Ku rasa, dia orangnya" final Jaehyun setelah berfikir.
Salah satu alis Taeyong terangkat "Siapa?"
"Kim Yerim" ucap Jaehyun.
Raut wajah Taeyong berubah drastis, alisnya menukik tajam. "Apa lagi yang dia inginkan?!!" geramnya, tangannya terkepal seolah menahan amarah.
"Aku tak tau pasti, Hyung. Tapi ku rasa, dia ingin bermain-main denganmu" jawab Jaehyun, bibirnya membentuk seringaian.
Taeyong pun menyeringai, otaknya memikirkan rencana untuk membalas ancaman dari Yeri, Mantan kekasihnya itu.
"Emm... Hyung, kalau boleh tau. Apa penyebab kau putus dengan dia?" Jaehyun menatap Taeyong ragu.
Taeyong nampak berfikir, "Aku baru menyadari, dibalik wajahnya yang terlihat polos itu... ternyata sifatnya licik sekali--" Taeyong menggantung kalimatnya.
Jaehyun mengernyit, "Licik?"
"Hm. Dia selalu saja mencoba menjauhkan wanita yang dekat dengan ku. Dulu dia juga pernah hampir menyakiti Taerin, sebelum dia tau jika Taerin adalah keponakanku" ucapnya lalu menyeringai.
"Bisa disimpulkan, dia tak mencintaimu. Dia hanya terobsesi oleh mu" Jaehyun menyahut.
kedua alis Taeyong terangkat, mengiyakan.
"Lalu, apa rencana mu?" tanya Jaehyun.
"Mengikuti rencananya, jika dia tak tergesa-gesa untuk kali ini" jawab Taeyong singkat.
🌻🌻🌻
Aelin tengah duduk diruang tamu menunggu Hyunjie pulang, "Lama sekali 'sih?" ia menoleh ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 19.30 KST.
Dengan malas ia menscrool beranda akun instagramnya, sesekali jempolnya mengetuk dua kali di layar ponselnya menyukai postingan yang ia lihat.
Namun, tiba-tiba bel rumah berbunyi, ia segera bangkit dan membuka pintu.
"Siapa ya? Hyunjie tidak mungkin kan memencet bel segala?" Aelin bermonolog sambil berjalan ke arah pintu.
Saat ia membuka pintu, ia terkejut bukan main saat mendapati seseorang yang tengah pingsan dan ditidurkan begitu saja di depan pintu rumahnya.
"Hyunjie!!" pekiknya.
Ia langsung membopong Hyunjie dan menidurkannya ke sofa, beruntung tubuh Hyunjie tak begitu berat karena tubuhnya yang ideal itu.
"Kenapa bisa seperti ini sih?" ucapnya khawatir sambil mengelus dahi Hyunjie yang sedikit berkeringat.
"Mana lagi tadi orangnya langsung pulang aja!" ia mencoba membuka sepatu Hyunjie.
"Dia pingsankan?" ucapnya menatap Hyunjie yang tengah terbaring itu dengan raut khawatir.
Saat Aelin ingin melepas blazer yang dipakai Hyunjie, sebuah lipatan kertas terjatuh dari sakunya. Karena sedikit penasaran, ia lalu mebuka lipatan itu dan membacanya.
Aelin terkejut setengah mati, setelah membaca tukisan yang ada di kertas tersebut. Bagaimana ia tak terkejut, isi pesan itu adalah sebuah ancaman untuknya.
Hai, Aelin... Kita bertemu lagi... Aku hanya ingin berpesan sekali lagi padamu...
Jauhi Taeyong!!! atau orang terdekatmu akan merasakan akibatnya.
Sekian, Terimakasih. Semoga Bahagia.
-Km.
Aelin meremat kertas itu kuat-kuat. Dengan menahan emosi, Ia segera menelpon Taeyong.
"Ya, Sayang?" ucap Taeyong halus.
"Berhenti memanggilku sayang!" ucap Aelin setengah berteriak.
Mendengar bentakan Aelin, membuat Taeyong mengerutkan keningnya heran. "K-kamu kenapa? Ap-apa yang terjadi?" sahutnya terbata.
"Ini semua gara-gara kamu!"
"M-maaf Aelin, Apa yang terjadi? Tolong katakan" ucap Taeyong khawatir.
Aelin menahan isakannya, "H-hyunjie pingsan... tadi seseorang membawanya pulang t-tapi... Orang itu lari, dan meninggalkan pesan ancaman lagi" air mata Aelin jatuh, ia tak bisa jika orang terdekatnya akan terkena imbasnya jika dia dekat-dekat dengan Taeyong lagi.
"Aku kerumahmu sekarang!" Taeyong lalu memutuskan sambungan telepon dan bergegas menuju rumah Hyunjie.
Ia tak bisa lagi membiarkan hal ini terjadi. Taeyong tak mau, orang yang berada di dekatnya merasa terancam karena ulah seseorang yang sangat terobsesi olehnya.
Aelin lalu menjatuhkan ponselnya dan duduk disebelah Hyunjie. "Hyunjie, maafkan aku..." ucapnya dengan air mata yang terus mengalir di pipi mulusnya.
"Ini semua gara-gara aku"
"Jika aku tak berada di dekatnya, pasti ini semua tak akan pernah terjadi" ucapnya menatap Hyunjie yang tak sadarkan diri.
.
.
.
.
.
.
.Tak menunggu lama, Taeyong pun datang. Ia langsung masuk kerumah Hyunjie dengan nafas yang terengah-engah.
"Aelin" ucapnya memanggil Aelin dari ambang pintu saat mendapati Aelin yang tengah terisak disamping Hyunjie yang masih tetap berbaring.
Taeyong langsung mendekat, tubuhnya merosot seketika saat melihat Hyunjie yang tengah terbaring tak sadarkan diri.
"Ayo kita bawa Hyunjie ke rumah sakit dulu, Kau jelaskan ini nanti" ucapnya yang diangguki Aelin.
To be Continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love from Seoul | NCT TAEYONG✔
Fanfiction[COMPLETED] ©park_hyunjie; 1st story Kisah seorang gadis biasa yang mendapat cinta 'khusus' dari seorang idol. ©sunrise_ty95 12 Februari 2019 🍂Presents~