11

1.8K 85 0
                                    

"Alien mana?" Tanya Suga tiba - tiba

"Alien? Di bumi nggak ada yang namanya alien hyung" jawab Namjoon.

"Tck. Tae."

"Oh, bilang dong hyung."

"Alien. Kejam banget nama panggilannya, tapi agak cocok sih" sahut Jungkook

"Mana dia?"

"Biasalah hyung. Masa muda gini, paling dia lagi pacaran sama Irene nunna" ucap Jimin

"Irene? Anggota RV?"

"Yap. Kenapa Ga?"

"Nggak papa. Jim, lu sama Seulgi apa kabar?"

"M...maksud hyung?"

"Kan lu lagi deket sama dia"

"Yaaa.. gitu hyung"

"Gitu gimana?"

"Aih, Jimin hyung mah gitu. Kenapa nggak tanya sama Irene nunna aja. Kan mereka satu geng" sahut Jungkook.

"Yah, gimana mau nanya Kook. Orang Irene nya sibuk pacaran sama Tae terus"

"Gak papa Jim, semangat!" Ujar Hoseok sambil mengepalkan tangan.

"Wait, what?! Kenapa ke bar bodoh!" Ketika mereka memberhentikan mobil di suatu tempat. Suga emosi. Ia tidak pernah suka bahkan benci dengan hal yang berbau 'tempat dewasa'.

"Santai Ga. Gue tau lu gak suka tempat kek gini. Tapi coba lo liat, ada minimarket kan sebelahnya? Nah, kalo lu nggak suka, lu bisa ke situ."

Suga turun dari mobil tanpa berkomentar apapun.

Suga pun hanya membeli beberapa minuman soda sedangkan mereka ber lima tadi sedang mabuk - mabukkan di dalam.

"Cih, benar - benar tempat terkutuk"

Ia bergumam sambil melirik tempat itu. Kenapa ia sangat membenci tempat itu? Semenjak kejadian 13 tahun lalu yang menimpa kedua orang tuanya, ia kini tau dan paham semuanya. Ibunya yang mengatakan jalang, ia adalah kupu - kupu malam (wanita yang nggak punya harga diri) yang menukar harga dirinya dengan uang. Dan dulu yang ia sangka botol kaca yang dipakai ayahnya untuk membunuh ibunya, itu adalah bir. Minuman terkutuk yang membuat orang mabuk.

"Hai Ga" sapa seorang perempuan

"Hm" ia masih meminum sodanya

"Jangan minum terlalu banyak, nanti lo keracunan"

"Hm" hanya itulah yang dijawab Suga.

Setelah menghabiskan minumnya, ia melihat seorang perempuan yang menyapanya tadi duduk di hadapannya.

"Kok diem?" Tanya Suga.

"Diam apanya?"

"Tadi lu ngomong - ngomong sama gue. Kok sekarang diem?"

"Lu nya jawab singkat terus, gak ada kata lain yang lu jawab selain 'hm'  "

"Hm"

"Nahkan"

"Iya iya. Btw, lu ngapain disini Jen?"

"Singgah bentar mau beli minum. Lu sendiri ngapain?"

"Biasa, nemenin mereka tuh ke bar"

"Kok nggak ikut masuk?"

"Karena gue nggak suka tempat kek gitu"

"Oh. Gue duluan ya Ga. Temen - temen gue udah nunggu di mobil"

"Iya"

Perempuan itu pun masuk ke dalam mobil dan di semprot oleh salah satu temannya yang termuda.

"Unnie habis ngomong sama Suga oppa?" Ucap Lisa.

"Ya, kenapa?"

"Hebat lu Jen. Lu bisa ngomong sama es batu kek dia" kagum Jisoo.

"Ya, gue emang ngomong, tapi dia jawabnya ngirit"

"Pfftt, sama aja berarti" ujar Rose.

"Udah, ayo jalan. Ngapain pada membahas Suga coba" Jennie sudah nggak sabar buat ngelanjutin perjalanannya. Mobil mereka pun menjauh dari tempat itu.

"Ya ya.. sabar dikit napa. Gue juga tau kali kalo Kai udah nunggu" Gerutu Jisoo.

"Yang udah taken mah beda" sahut Lisa.

"Sirik aja lu."

"B aja."

"Oh"

"Udah napa. Ribut mulu herman Chae" Protes Rose.

"Heran unnie ku sayang..."

"Sejak kapan ganti nama?"

"Emang dari dulu namanya itu.... buset dah" kata Jennie yang mulai gemas.

Sedangkan Jisoo hanya tertawa kecil mendengar mereka ribut  sambil fokus menyetir.

PSYCHO [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang