38

550 48 2
                                    

Suga menangis di pinggiran sungai Hann. Tidak, ia tidak menyesali perbuatannya yang sudah membunuh Jennie tempo hari lalu, ia menyesal karena sudah memberikan hatinya pada orang yang hanya menjadikannya boneka.

Sehingga ia berjalan tak tentu arah karena tubuhnya yang tidak seimbang--dikarenakan pikirannya yang sedang kacau. Ia pun membuang botol kaleng ke sembarang tempat yang sudah habis ia minum hingga tiba - tiba langkahnya terhenti karena sebuah televisi di jalan menampilkan sebuah berita.

Telah terjadi pembunuhan sadis di jalan dekat Gangnam street. Korban adalah seorang wanita bernama Jennie Kim yang di temukan tewas di kamar rumahnya dengan 3 jari terputus, bagian punggung memar biru, dan kepala yang retak. Tak ada jejak pembunuh yang tertinggal saat TKP ditelusuri. Harap untuk seluruh warga Seoul berhati - hati karena menurut kabar yang beredar, seorang psikopat sedang berkeliaran mencari mangsanya.

"Cih, yang benar saja" Suga menatap layar itu sambil tersenyum di balik maskernya.

"Benar juga kata pembawa berita itu, gua harus cari korban demi ngobatin perasaan gua," Suga pun berjalan dengan santai di kerumunan banyak orang seolah tidak terjadi apa - apa.

***
"UNNIE?!" Lisa berteriak kaget setelah menonton berita itu. Sama seperti Lisa, Rose dan Jisoo juga tak percaya.

"Gak! Unnie gak mungkin ....." Suara Lisa tercekat karena ia menangis tiba - tiba. Lisa menangis begitu kencangnya hingga membuat Rose iba.

"MEREKA PASTI SALAH ORANG!! PELAKU ITU PASTI SALAH SASARAN!! UNNIE GAK MUNGKIN NINGGALIN KITA SECEPAT INI..HIKS" tangis Lisa bertambah. Rose dan Jisoo tidak bisa berbuat apa - apa. Jika Lisa sudah seperti ini maka akan sangat susah sekali untuk membujuknya.

"Itu sangat mengerikan..hiks. Bagaimana bisa Jennie di bunuh sesadis itu huhu.. Dasar iblis!! Psikopat itu..hiks seperti iblis yang di keluarkan dari neraka..hiks" Monolog Jisoo sambil menahan tangisnya agar tak bersuara.

"Kenapa? Kenapa harus Jennie unnie kenapa?!?" Rose berbicara lirih dengan air mata yang mengalir deras daritadi.

Mereka bertiga benar - benar terpukul atas kejadian ini. Mereka sudah kehilangan 1 orang yang berharga bagi mereka. Tanpa 1 orang, Blackpink bukanlah Blackpink seperti yang orang katakan. Kini Blackpink menjadi hampa. Lisa yang daritadi menangis sambil menjambak rambutnya di sudut ruangan kini menghapus air matanya dan beranjak mengambil kunci mobil.

"Lis, mau kemana?" Tanya Jisoo.

"Ke bar" Jawab Lisa datar.

"Kita ikut!" Jawab Rose tegas.

***
Bangtan yang sedang kumpul di markas pun terkejut ketika mengecek ponsel mereka masing - masing.

"Eh buset sadis bener cuy" Ujar Seokjin.

"Wah gila Tae. Serem banget yang bunuh Jennie. Sampai kepala retak gila" Hoseok pun ikut berceletuk.

Semuanya mengarahkan pandangan kepada Taehyung. Seolah mengerti, Taehyung pun menghela nafas dengan raut wajah sendu.

"Walaupun dia sempat bikin Irene hampir sekarat, walaupun sikap dia selama ini ternyata gitu, jujur, gak pernah terbesit sekalipun di gua buat dendam sama dia, apalagi sampai bunuh dia dengan cara yang gak berkemanusiaan gitu. Gua cuman nyuruh dia menjauh dari gua"

PSYCHO [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang