21

1.1K 57 0
                                    

"Tumben lu telat pulang Yoon. Habis nongkrong?"

"Bukan urusan lo"

"Bentar!" JB menarik tangan Suga sebelum ia masuk ke apartement. Ia memperhatikan seluruh wajah Suga yang menurutnya 'mencurigakan'.

"Lo kok keringetan? Abis main basket?"

"Tck! Lepasin gua Jae!"

"Tangan lo... kok ada bercak merah? LO HABIS NGAPAIN?"

Suga cuma diam.

"YOONGI! JAWAB GUA!"

"Lo nggak bisa ngontrol emosi lo? Lo nggak ingat sama janji kita dulu Yoon?"

"Lo habis bunuh siapa? Hah?!"

Suga melepas tangannya dari cengkraman JB dan langsung ke kamar mandi.

Sedangkan JB? Ia pergi menonton tv, hingga ada suatu berita yang membuatnya kaget.

Telah di temukan seorang mayat pria di dekat bangunan tua. Menurut tes forensik, korban bernama Kim Joon Myun, berusia 18 tahun. Masih bersekolah di Seoul School Of Permormance Arts (SOPA) . Pelaku pembunuhan masih belum diketahui karena tidak ada tanda - tanda seperti senjata pembunuh, sidik jari, ataupun yang lainnya. Tapi beberapa tim polisi dan detektif sudah ditugaskan untuk segera menyelesaikan kasus ini.

"Jangan pernah coba - coba nelepon polisi atau temen - temen geng lu. Karena nyawa lu sekarang ada di tangan gua"

Ujar Suga tiba - tiba dari belakang sehingga membuat JB terkejut.

"Ja...jadi..lu yang...membunuh Suho? Tapi kenapa Yoon?"

JB bangkit dari tempat duduknya dan menarik tangan Suga agar duduk dengannya.

"Sekarang. Lo cerita sama gue."

"Gak!"

"Kenapa?"

JB berusaha menjaga omongannya agar tidak sampai keluar kata - kata yang membuat Suga tersinggung.

"Kalo gua bilang nggak ya nggak!"

JB berusaha tenang menghadapi situasi ini.

"Gini, gua janji nggak bakal beritau ini ke siapapun. Entah itu polisi, GOT7, ataupun ortu gua."

Suga hampir lupa kalau mama nya JB adalah seorang psikiater yang berusaha menyembuhkannya dulu. Ia dulu juga pernah berjanji dengan mama JB supaya melampiaskan marahnya tidak dengan membunuh orang.

"Beneran nih?" Tanya Suga ragu.

"Iya, bener."

"Lu tau Tae koma kan?"

JB mengangguk.

"Itu semua gara - gara Suho!" Suga berteriak.

"Memangnya, Suho jadi pho gitu?"

"Ya. Gara - gara dia, Irene mutusin Tae. Dan akhirnya mereka jadian. Dan gara - gara itu juga Tae jadi stres dan akhirnya nyakitin diri dia sendiri!"

JB mengangguk paham.

"Yoon, coba lu denger gue. Gak semua masalah itu harus diselesaikan dengan kekerasan, apalagi pembunuhan."

"Coba lu pikir Jae! Kalo ada temen lu yang tersakiti kek Tae, nggak mungkin kan lu diam aja?!"

"Ya, gua tau. Kalo gua ada di posisi lo, gua juga nggak bakal diam aja kalo temen gua tersakiti. Tapi, kalo misalnya bisa diselesaikan dengan kepala dingin, kenapa harus dengan kekerasan?"

"Lu nggak pernah bisa ngerasain ada di posisi gua Jae! Nggak akan pernah!"




























Hawoo.. kmbli lagi dengan saya... *krik krik* ywdh lah ya gk ad yg pdli jg :v
Ok chingu, jgn lupa vote nya ya, comment jg, mnurut klian gmna critanya? Gk usah malu buat komen, author gk mkn jg kok :> canda, supaya author bsa intropeksi gaess, jgn lupa ok? Wuff u 💙

PSYCHO [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang