41

559 27 1
                                    

1 minggu setelah hari pemakaman Jennie, kini Lisa, Jisoo, dan Rose semakin liar. Sehun bahkan perlu berpikir 2x lagi untuk mencintai salah satu dari ketiga orang tersebut, yaitu Lisa. Menurut Sehun, Lisa dulu hanya nakal sebatas minum bir dan bolos saja, tapi sekarang ia seperti perempuan player yang memainkan banyak hati laki - laki kemudian menghempas mereka, bahkan Lisa cenderung kecanduan obat - obatan. Ngomong - ngomong soal mereka, Jisoo sudah berpacaran dengan Seokjin 3 hari lalu. Seokjin datang disaat yang tepat menurut Jisoo, yaitu saat ia benar - benar terpuruk setelah kehilangan Jennie yang ia anggap sebagai adiknya. Bagaimana dengan Rose? Ia masuk dalam salah satu geng motor terkenal di Seoul. Lalu bagaimana dengan Blackpink? Mereka tetap ada, dan takkan pernah bubar.

***

BRRM..BRRRRM..

"CHAE!! MALAM INI KATANYA BAKAL ADA TANDING!" Seseorang yang di ketahui bernama Sana memanggil Rose. Yap, nama panggilannya di geng itu adalah Chae.

"Jam?"

"Jam setengah delapan, di arena biasa,"

"Taruhannya?"

"Lumayan sih, uang 500 juta katanya,"

"Tumben taruhannya pakai uang, biasanya kek yang.. Ya you know lah." Rose mengendikkan bahu.

"Gak tau dah gue, katanya dia lagi bosen nyimpan uang banyak." Rose yang denger itu sebenarnya mau ketawa, ada masalah hidup apa sih?

"Njir, kalau gitu kenapa harus taruhan bangsat, langsung kasih ke gua kan bisa,"

"Katanya biar ada tantangan seru gitu,"

"Siapa sih yang nantang sebenarnya?" tanya Rose yang tidak mengerti dengan orang yang mengajaknya balap nanti malam.

"Taeyong,"

"Taeyong anak dari geng bacot itu?"

"Geng bacot?"

"Tck, geng BCT itu loh,"

Sana be like : 😑

"NCT anjer"

"Nah ya itulah bodo amat gua,"

"Yaudah, intinya malam ini kalian tanding,"

***

Lisa dan Bobby mengakhiri aktivitas 'candu' mereka.

"Lis . ." Bobby berucap lirih sambil mengusap bibirnya. Yap, mereka habis berciuman tadi.

Sedangkan Lisa menatap Bobby sambil tersenyum dan menopang dagunya. "Hm?"

Bobby pun membalas dengan tersenyum. "Gua suka sama lo, lo mau jadi pacar gue?"

"Hm??" Lisa tersenyum sinis. "Lo baper?"

Sedangkan Bobby menatap Lisa bingung.

"Kita cuman teman Bob, lo baper, berarti lo kalah dan harus siap nanggung sakit,"

Sedangkan Bobby hanya menatap Lisa tak percaya. Hanya teman? Lalu selama ini yang mereka lakukan itu apa termasuk ciuman tadi?

"Tapi, kita bukannya pernah tidur bareng Lis?"

"Kita cuman tidur, gak pernah ngelakuin lebih dari itu,"

"Te-terus. . Cium--"

"Lo bukan orang pertama, jadi gak usah lo itu ngerasa jadi orang yang gue anggap spesial,"

"Tapi, kita udah lewatin semuanya berdua Lis. Kenapa?"

"Gua gak pernah bermaksud bikin lo baper," ujar Lisa dengan santai tanpa bersalah. Lisa pun mengambil tas di atas meja dan keluar dari kamar Bobby.

"Jadi lo cuman ngasih gua harapan Lis? Haha makasih," lirih Bobby sambil tertawa miris. Ia hanya tak menyangka, berawal dari mereka bertemu di bar, lalu kenalan, dan akhirnya menjadi dekat seperti ini. Apakah benar apa yang dikatakan Lisa? Mungkin hanya ia saja yang terlalu terbawa perasaan tentang hubungan yang sebenarnya hanya sebagai 'teman' dan tidak lebih.

"Lis," panggil Bobby yang membuat Lisa menghentikan langkahnya.

"Maaf kalau gua kebawa perasaan, tapi kita gak bakal jauh kan setelah ini? Gua gak mau lo jauh dari gue." Bobby masih terduduk di atas kasurnya sambil menundukkan kepala.

"Gua sih terserah lo aja. Lo mau menjauh dari gua silahkan, lo mau tetap dekat sama gua juga silahkan. Gua gak maksa dan gak peduli,"

"Makasih Lis,"

Lisa pun hanya tersenyum dan berbalik arah, ia mencium pipi Bobby.

"Iya, gua mau balik." Lisa berbalik dan keluar dari kamar putih Bobby, sedangkan orang yang ia tinggalkan hanya tersenyum miris.

***

Sudah selama seminggu ini Suga menghilang tanpa kabar, ia seperti sengaja menghilangkan jejak, bahkan JB atau Bangtan pun tidak ada yang tahu kemana ia pergi. Bahkan, JB nekat meminta bantuan polisi walaupun ia tahu, mungkin saja penyakit mental Suga itu akan kambuh, tapi ia tidak peduli, yang ia pikirkan adalah Suga harus ditemukan!

Beberapa hari belakangan ini, banyak warga yang dilaporkan hilang setiap malamnya, kebanyakan dari mereka adalah seorang wanita dan remaja yang baru saja pulang sekolah. Karena itu, pemerintah kota Seoul menetapkan agar untuk seluruh sekolah dan kantor untuk tidak memulangkan para murid dan karyawan mereka di atas jam 8 malam untuk sementara ini.

Yap, berita itu lagi, apakah Suga pelaku di balik semua ini? Atau ia juga merupakan salah satu dari korban penculikan itu?

"Huh... Kenapa semenjak Yoongi hilang keadaan Seoul jadi penuh teror gini?" JB memijit pelipisnya.

"Sabar Jey, lo jangan sampai stres gitu, mungkin aja kebetulan, lagian Suga gak mungkin kan yang ngelakuin ini? Kalaupun dia ngelakuin, emang alasannya apa?" Mark yang duduk di sofa sebelah JB berusaha menenangkannya itu.

Semoga aja hyung, semoga  -JB

"Lagian, kita dah minta bantuan polisi juga kok, Suga hyung pasti gapapa," sahut Youngjae.

"Iya Je iya, thanks,"











































Gua balik, jgn lupa vote ny, jgn ghostie, g suka d gtuin sya tu (T ʖ̯ T) btw, slmt menunaikan ibdh puasa bgi yg mnjlnkan, smngt y hshshsh🙆

PSYCHO [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang