34

693 34 0
                                    

"Hei Ga..." sapa Jennie dengan mengeluarkan aura sensual nya. Ayolah, laki - laki mana yang tidak tergoda jika sudah seperti ini?

Tapi mungkin itu berbeda untuk Suga, ia tidak merespon apapun, bahkan ia terlihat tidak tergoda dengan Jennie.

"Kenapa? Kok lo tiba - tiba ngajak gua ketemuan di cafe?" Tanya Jennie memulai pembicaraan di malam hari yang bisa di bilang agak gerimis di luar.

"Gua suka sama lo Jen" ujar Suga to the point.

"Hah?! Maksud lo apaan? Gak usah nge prank, gua lagi malas di prank ini"

"Gua serius Jen. Gua suka sama lo, gua......" Suga tercekat dengan ucapannya.

"Oh, jadi lu suka sama gua karena itu doang hm?" Jennie yang mengerti apa yang akan di katakan Suga selanjutnya hanya menopang dagunya.

"Gak, bukan gitu. Sikap lo yang selama ini lo lakuin, itu bener - bener menarik di mata gua. Lo asik, lo perhatian, lo cantik, lo juga unik. Gua gak nyangka bisa suka sama lo Jen"

"Hm. Terus? Bukannya lu naksir sama Wendy 'polos' itu ya? Terus apa kabarnya tuh cewek?"

"Gua gak bilang ke dia kalau gua suka sama dia, cuman gua pendam"

"Terus?"

"Gua bilang, gua suka sama lo. Perasaan gua untuk Wendy gua rasa udah pudar"

"Jadi?"

"Gua mau lu jadi pacar gua, gak ada penolakan!" Ujar Suga dengan menegaskan kata - katanya di akhir kalimat.

Jennie tersenyum penuh kemenangan. Akhirnya, tujuannya untuk membalas dendam pada Tae akhirnya terwujud juga.

"I will make you always happy, my dear" ujar Suga berbisik di telinga Jennie.

Dengan cepat Suga langsung menciumi pucuk kepala Jennie.

Lalu di sambung dengan menciumi wajah Jennie beberapa kali.

Apakah mereka tidak sadar jika mereka sekarang sedang di cafe? Hey, mereka berada di tempat umum!

"You're mine, Jennie Kim" Suga melepaskan ciumannya.

"Dasar gak tau malu lo, bego!" Umpat Jennie sambil menutupi wajahnya.

"Kenapa harus malu?" Tangan Suga dengan perlahan mulai menarik telapak tangan Jennie agar tidak menutup wajahnya itu.

"Mau taruh dimana muka gua njir, mana tadi ada beberapa orang yang liat lagi"

"Cuma beberapa aja kan? Gak semua"

"Ya tetap aja!"

"Ya udah, tutup aja tuh muka lo pakai rambut lo. Urai aja"

"Panas woi!"

"Lo ada minum obat perangsang?"

Pletak!

"Sakit bangsat!" Ujar Suga sambil mengusap jidatnya yang terkena jentikan + jitakan dari Jennie.

"Lo ngomong ngasal sih!"

"Hfftt, ya udah iya, maaf dah" kekeh Suga sambil merangkul Jennie dari samping.

Hei! Kemana sikap Suga yang dingin dan tidak suka disalahkan itu?! Ah, benar kata orang, cinta merubah segalanya.

"Nih" Suga menyodorkan sesuatu pada Jennie.

"Jaket buat apa?"

"Buat nutup muka"

"Gak usah, gua urai rambut gua aja! Untung gua bawa masker"

"Tck labil"

"Masalah?"

"Gak"

"Makanya gak usah komen!"

Kedua manusia es itu berdebat di cafe hingga mendapatkan tatapan aneh dari para pengunjung.

"Udah lah! Anterin gue" ujar Jennie sambil merapikan barang - barangnya yang ada di atas meja.

"Kemana?"

"Pulang lah!"

"Nginep di apartement gua aja"

"Gua gak mau berdua sama lo"

"Yang bilang berdua siapa?"

"Terus?"

"Kan ada JB"

Anjir, kok gua bisa lupa kalo Suga punya adek si? Sudah pasti lah Suga gak sendirian di apartement. Ck, Jennie bego  -Jennie

JB sama Suga saudaraan? Iya, mereka bilangnya kek gitu ke seluruh orang yang mereka kenal, termasuk Blackpink, Bangtan, EXO, GOT7, Red Velvet, dan yang lainnya juga. Tapi JB sama Suga ngerasa kalau mereka itu kek saudaraan juga walaupun fakta sebenarnya mereka itu cuma sahabatan dari umur 5 tahun.

"Mau gak?"

"Gak, gua maunya pulang ke rumah gua. Cepet anterin gue" Jennie sudah berdiri sambil merapikan rambut yang ia urai.

"Tck iy bawel"

"Bacot lu! Cepetan"

***

"Cie Yoongi udah punya aja, pj gue mana nih?" Ujar JB sambil menyodorkan tangannya seperti meminta.

"Tck, apaan sih lu Jae"

"Alah, malu - malu kambing lu dasar"

"Iri lu sama gue Jae?"

"Dih, ngapain juga gua iri ke lo. Gua minta pj juga. Numpung nih, gue jadi orang pertama yang tau plus minta pj ke lo"

Sedangkan Suga menenggelamkan wajahnya di balik bantal dan memejamkan matanya seolah JB hanyalah angin lewat saja.

"Woi Yoon!"

"Iya iya! Ntar gue kasih, bilang aja mau apa"

"Nah gitu kek, jadi sahabat tuh harus baik. Ntar gue kasih tau gue mau apa" ujar JB sambil minum air putih.

"Tapi ntar kalo lu jadian sama Jiyeon, gue minta pj juga"

Seketika air yang berada di mulut JB muncrat begitu saja dan membuatnya tersedak.

"Anjir lu Yoon. Mana mungkin gua jadian ama Ji"

"Gak usah malu - malu semut gitu dah lu, langsung jedor aja susah bener"

"Gak njir, astaga demi apa, kenapa lu malah bawa - bawa Ji?"

"Gue liat lu ama dia cocok, ya walaupun dia lebih tua 1 tahun dari lu, atau satu line sama gue, tapi gue pikir itu gak jadi masalah"

"Cocok darimana nya woi anjir😑"

"Cocok lah, kalian JJ couple. Lumayan nanti kalo sekolah kita ada nominasi best couple ter-sweet, lu berdua pasti menang dah"

"Lu juga sama Yoon. Yoonnie, sama - sama es batu, dingin juga. Kalo ada nominasi couple ter-kompak, lu berdua pasti menang" balas JB tak mau kalah.

"Udah - udah. Kenapa malah jadi bahas ini anjir" ujar Suga.

"Lu duluan" JB menyalahkan Suga.

"Lah? Ngapa gua?"

"Iyalah, kan gue minta pj, lu malah bawa - bawa Ji. Aneh - aneh aja lo"

"Gua berani taruhan, pasti lu nanti bakal jadian ama Ji, percaya aja sama gue Jae"

"Alah sok jadi peramal lo. Karena lu bikin gue kesel, lu besok harus traktir gue pizza, gue gak mau tau"

"Gue ngumpul ama Bangtan besok pagi"

"Sekali aja jangan bolos napa Yoon?!"

"Gue gak bolos, tapi bakal telat masuk kelas aja"

"Intinya jangan bolos! Lu ketahuan Jinyoung sama Mark mampus lu"

"Iya iya bawel bener lo kek cewek pms ae. Mau gua traktir gak?"

"Iya iya maaf hehe"

PSYCHO [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang