28

948 48 3
                                    

"Unnie!" Ujar Seulgi yang membuyarkan lamunan Irene. Ia memanggil dengan wajah yang bisa di bilang, marah?

"Ah, Seulgi-ya, lu ngagetin gue aja"

Seulgi pun akhirnya ikut duduk di teras rumah Irene.

"Unnie mikirin Tae?"

Deg! What? Kok tau? Cenayang ya?

"Lu jangan mikir gue gak tau apa - apa un. Gue tau semuanya"

DIA JUGA TAU KALO GUE LAGI DI TEROR?! -irene

"Ah, nggak tuh. Ngapain unnie mikirin dia"

"Unnie bisa bohong sama gue, tapi mata unnie gak"

Melihat Irene yang langsung murung, membuat Seulgi merasa bersalah.

"Unnie, mianhaeyo, gu--"

"Gwaechanha Seulgi-ya"

"Uhm, unnie mau cerita gak? Gue tau unnie pasti lagi banyak pikiran"

"Unnie, ingat pesan Suho oppa? Dia minta biar unnie bisa baikan sama Tae. Dia juga minta supaya unnie memperbaiki hubungan unnie sama Tae kan?"

Irene hanya mengangguk.

"Unnie sudah ngelakuin itu?"

Lagi - lagi Irene hanya mengangguk, tapi dengan ragu.

"Gue tau kok kalo unnie masih cinta sama Tae. Ayo bikin Suho oppa bahagia, gue bisa bantu"

"Seulgi--"

Ada yang ingin Irene katakan tentang teror, apakah Seulgi mengetahuinya?

"Kenapa?"

"Gak jadi. Btw, gak usah bantu unnie, gue bisa kok"

"Hhhh, unnie kebiasaan deh kek gitu, ya udah, gua gak bakal maksa unnie buat cerita kok, tapi kalo misalnya unnie perlu seseorang buat cerita, gua ada disini kok. Gue pergi dulu" ujar Seulgi sambil menepuk pundak Irene.

"Ah ne, gomawo Seulgi-ya" Irene pun melambaikan tangannya pada Seulgi.

DRRRTTT..

Nomor tak dikenal diterima oleh Irene, tapi kali ini bukan nomor yang menerornya kemarin.

Halo?
Jawab Irene.

Halo darling

Ujar Suara dari seberang sana, suara itu terdengar familiar di telinganya.

LU LAGI? MAU APA LU?

Ssstt, jangan teriak - teriak, kesian telinga gue nih.

Lu pikir gue peduli hm?!

Wah, udah naik darah ya? Bagus, berarti rencana gue berhasil dong uwuw

Gak usah banyak bacot! Cepat lu mau apa hah?!

Ah iya nih, gue terlalu banyak basa - basi ya haha. Gini, gue cuma mau bilang kalo gue udah bosan main sama lu, gak asik ternyata lawan gue hufft

Jadi?

Datang ke BLOK B sendirian secepatnya hari ini, ada yang mau gue omongin hehe. Bye darling...

TUUTT

Sambungan diputuskan oleh sepihak.

Irene pun berjalan ke kamarnya untuk bersiap - siap.

"AARRGHH!! GAK BISA APA GUA HIDUP TENANG?! KENAPA HIDUP GUE SELALU PENUH DENGAN TEROR?!?" Irene berteriak di dalam kamarnya dan melemparkan cangkir yang ada di mejanya hingga pecah. Jika hidupnya seperti ini terus, bisa dipastikan ia akan cepat gila, pikir Irene.

Irene pun akhirnya keluar dan mengunci pintu rumahnya lalu berjalan menuju BLOCK B, sepi. Gak ada siapapun disitu yang nunggu. Irene mulai panik, apakah ia sedang dikerjai? Namun tiba - tiba saja ada yang memukulnya menggunakan tongkat dari belakang sehingga membuatnya jatuh tersungkur ke depan.

Irene pun melihat seseorang berdiri di hadapannya dengan sepatu, celana, dan hoodie hitam, tidak lupa dengan masker hitam yang ia kenakan. Orang itu pun berjongkok dan memegang wajah Irene.

"Halo darling, cepat juga sampainya"
Ujar orang itu.

"L..lo.. m-mau apa lo hah?!" Ujar Irene dengan menahan rasa sakit di tubuhnya.

"Gue? Gue mau ngehabisin lu secepatnya supaya Tae bisa sama gua"

Orang itu pun berdiri dan mulai membuat Irene babak belur.

Saat melihat keadaan Irene yang benar - benar sekarat, orang itu pun melayangkan sebuah pisau ke arah Irene.

"MATI LU JALANG!!"

Tepat sebelum pisau itu mengenai tubuh Irene, Tae tiba - tiba datang dan menampar orang tersebut sehingga pisau itu terjatuh dan kini berada di tangan Tae.

"Irene!! Lu nggak papa??" Tanya Tae dengan khawatir sambil memangku Irene.

"T..tae..lu...ngapain disini?" Tanya Irene dengan lemahnya.

"Lu diam disini dulu" Tae pun menyandarkan Irene di tembok.

"A..apa? ARGHH!" Ujar orang itu yang kemudian menyerang Tae.

Karena Tae baru beberapa hari keluar dari rumah sakit dan belum sepenuhnya ia pulih, akhirnya ia melawan orang itu dengan seluruh tenaga yang ia punya. Namun tetap saja, ia masih dalam kondisi lemah hingga akhirnya ia terjatuh dan kalah.

"T..tae" ujar Irene lemah, dan kemudian pingsan.

"Ren?! Irene!!!" Ujar Tae, ia sedih.

"Tae!! Lu tuh sadar gak sih?? Lu tuh cuma mainan buat dia!! Dia itu gak serius sama lo!!" Ujar orang tersebut.

"Lo siapa sih hah?!" Ujar Tae murka. Ia murka melihat orang yang disayanginya terluka.

"Gue? GUE ORANG YANG CINTA MATI SAMA LO TAE! BAHKAN SEBELUM LO PACARAN SAMA SI IRENE JALANG ITU!!"

"Lebih jalang mana sama lo hah!"

"Lu pernah nggak sekali aja ngelirik gue? Nggak Tae! Lu tuh selalu fokus ke Irene Irene Irene!! Bahkan Irene nyakitin lu aja lo malah tambah nyakitin diri lo! Lo sadar gak waktu lo masuk rumah sakit itu benar - benar bikin gua panik setengah mati!!"

"Tae, gue cinta sama lo, gue cuma pengen lu jadi milik gue, bukan milik yang lain"

Tae pun bangkit, dan berjalan perlahan ke arah orang tersebut.

"Gue..." dengan cepat Tae memeluk orang tersebut.

"Minta maaf..." dan tanpa basa - basi orang itu juga memeluk Tae.

"Gue harus bongkar identitas lo!" Dengan cepat Tae langsung membuka masker milik seseorang tersebut dan membuat rambut panjangnya terurai.

"What?! Ternyata lu....."



































Hayoo... kira² siapa hayooo, ada yg bisa tebak? Kalo bener ntr dpt kiss dari all memb bangtan nih :v

Jgn lupa voment beb👍❣️

PSYCHO [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang