48

199 14 3
                                    

Suga bertanya - tanya pada dirinya sendiri, kenapa? Dirinya merasakan sesuatu yang aneh tentang perasaannya terhadap Wendy. Kenapa ia begitu sakit saat melihat Wendy bersama orang lain?

"Gak, gua mau Wendy jadi milik gua bukan berarti gua cinta sama dia. Gua cuman terobsesi, bukan perasaan tulus. Gua beralibi makai alasan kalau gua suka sama dia cuman biar orang lain gak dekat sama dia, tapi... tapi kenapa gua bingung sama perasaan gua sendiri sih anjing!" Suga mengumpat, ia tidak suka dengan perasaan yang ia rasakan sekarang, sesak, itulah perasaannya sekarang. Ia yang biasanya berhati dingin tak peduli tiba - tiba bisa merasakan sakit hati karena alasan yang menurutnya konyol. Ya, ia cemburu. Tidak, ia cemburu dengan kata lain jika ia tulus mencintai Wendy.

"Haha, gak gak, gua gak akan pernah percaya sama cinta. Cinta cuman bikin kita lemah karena terperdaya. Cinta membutakan akal pikiran, dan menyita waktu buat seseorang yang bahkan belum tentu jadi milik kita selamanya,"

Suga menanamkan prinsip itu dari ia kecil. Ia tidak akan pernah atau bahkan sekali saja ingin merasakan jatuh cinta. Itu hanya beban pikiran dan membuat kita selalu membatin. Ia mempelajari hal tersebut dari pertengkaran kedua orang tuanya dulu. Cinta bisa tumbuh pada siapa saja, bahkan pada seseorang yang mempunyai hak milik. Karena itu ia tidak mau, orang yang sudah menikah saja belum tentu cintanya abadi untuk pasangannya, apalagi untuk yang masih bersifat sementara seperti teman - temannya yang pacaran?

"Hyung." Sebuah tepukan di bahunya membuat Suga tersadar atas lamunannya dan menoleh pada orang yang mengagetkannya.

"Apa?"

"Lo kenapa? Apa yang lo pikirin?"

"Bukan urusan lo," jawab Suga dengan nada ketus.

"Hyung! Bisa gak sih lo gak usah bohong? Apa artinya Bangtan buat lo kalau lo gak mau terbuka sama kita semua?! Lo sendiri yang bilang, kalau ada apa - apa kita harus cerita berbagi kesedihan, tapi lo sendiri gak ngelakuin apa yang lo minta ke kita hyung!" suara orang itu agak meninggi, ia kesal karena hyung nya yang satu ini terlalu egois, hatinya bahkan terlalu keras untuk bisa luluh.

Tatapan Suga pun mengarah ke depan seperti saat ia melamun tadi, tatapannya kosong, ditambah lagi dengan malam hari yang mendung, sangat mendukung suasana hati Suga saat ini.

"Lo mungkin bisa nyembunyiin perasaan lo sama yang lain, tapi gak dengan gua hyung, gua orang yang paling dekat sama lo daripada member lain," ucap orang itu final dan menatap ke arah yang sama seperti Suga.

Suga mengernyitkan dahinya bingung dan menatap orang yang disampingnya. "M...maksud lo Jim?"

"Lo sakit hati kan? Lo pasti lagi cemburu sama Chanyeol hyung kan? Makanya pas tawuran tadi lo lepas kendali." Jimin menjelaskan dengan smirk dan tatapannya tidak beralih dari depan.

"Haha, gua cemburu? Buat apa? Gua sama Wendy itu sebenarnya cuman terobsesi, gua gak tulus, gua cuman beralasan kalau gua suka sama dia,"

Jimin pun perlahan menoleh ke arah Suga, menatap kedua manik matanya yang tiba - tiba membesar. Hyung berbohong.

"Jangan membohongi perasaan lo hyung, semakin lo bohong, rasa sakit di hati lo akan semakin besar. Gua tau, lo itu beneran sayang sama Wendy,"

Suga mengepalkan tangannya menahan amarah. Entahlah, mungkin Jimin benar(?) tapi bahkan ia sendiri tidak tahu menahu dan tidak mengerti apa yang tengah ia rasakan. Hanya ada marah, kecewa, dendam, dan rasa puas setelah membunuh, hanya itu perasaan yang ia miliki sedari kecil.

"Gua tau semua tentang lo hyung,"

Deg!

Apa?! Tolong jangan beritahu Suga kalau Jimin juga mengetahui ia adalah pembunuh berdarah dingin.

"Semua? Memang apa yang lo tau tentang gua?! Apa yang bikin lo seyakin itu?! Cuman dengan alasan kita dekat bukan berarti lo tau perjalanan hidup gua Jim! Gua kek gini juga bukan tanpa alasan!" ucap Suga emosi.

"Maksud hyung kek gini gimana? Sikap hyung yang kayak batu itu? Iya gua tau. Pasti itu karena kedua ortu lo yang ngasih lo ke tante lo sebelum mereka meninggal kan?"

Ah, dia tidak tau perjalanan hidup dia yang dulu rupanya. Mereka hanya tau orang tua Suga sudah meninggal dan ia tinggal bersama bibi Suran yang merawatnya dengan penuh kasih sayang. Suga berbohong tentang kedua orang tuanya yang meninggal pada sahabat - sahabatnya.

"Gua bisa ngerasain kok sakit yang lo rasain hyung." Jimin memeluk hyungnya yang lebih tinggi beberapa cm darinya. Menenangkan, itulah yang Suga rasakan. Seolah semua yang menganggu pikirannya lenyap begitu saja, hilang entah kemana.

Suga menggeleng pelan dan wajahnya merah padam.

"Gak Jim, gada satupun orang yang bisa ngerti apa yang gua rasain. Semuanya cuman peduli tentang sikap gua yang sekeras batu dan sedingin es, mereka gak tau apa yang bikin gua kek gini. Mereka gak akan pernah ngerti,"

"Hyung, lo tau kenapa Bangtan ada? Kita semua punya penderitaan dan ngerasain sakit yang sama. Namjoon hyung yang diusir sama orang tuanya dan berakhir dengan dia kerja di SPBU, Seokjin hyung yang ditinggal mamanya meninggal karena kecerobohannya dan menjadikan bunga lily sebagai pengingat ia akan ibunya, Hoseok hyung yang selalu depresi karena tekanan orang tuanya sampai dia harus minum pil penenang setiap malamnya,"

"Dan gua..." Jimin tersenyum pahit, lalu melanjutkan ceritanya. "Kisah gua juga hampir mirip sama Hoseok hyung, gua bahkan berniat bunuh diri di bak mandi membiarkan diri gua mati kedinginan. Tae yang secara gak sengaja bunuh ayahnya karena selalu nyiksa kakak perempuannya dan selalu dihantui rasa bersalah. Dan Jungkook, anak yang tidak pernah diinginkan, sampai dia kabur dari rumah,"

"Kayaknya takdir emang sengaja mempertemukan kita bertujuh buat saling menguatkan ya hyung? Bangtan itu udah kayak rumah tempat pulang, dimana tempat ngelepas penat, apalagi dengan adanya Taehyung sama Hoseok hyung si happy virus, gua ngerasa semua beban gua seolah hilang gitu aja,"

"Intinya hyung, jangan pernah sembunyikan apapun dari kita, kita pasti bakal ngerti sama keadaan lo," ucap Jimin final setelah panjang lebar.

Suga mengangguk pelan. Tapi akankah mereka tetap menerima Suga sebagai bagian dari Bangtan setelah mengetahui fakta Suga sebenarnya seperti yang JB lakukan? Entahlah, ia merasa susah untuk percaya pada siapapun karena yang mengetahui tentangnya dan menemaninya dari kecil hanya JB.

Sorry, gua gak janji gak akan sembunyikan apapun dari kalian, tapi gua bakal berusaha juga bakal berbagi kesedihan gua sama kalian  -Suga.
































Selamat menyambut taun baru semua, semoga taun 2021 lbh byk sukacita drpd 2020,aamiin

ada yg nntn konser bts g nih? sksks

PSYCHO [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang