Ke-18
Feeling.
Gadis tangguh dengan sepeda ontelnya kini terus mengayuh pedal sepeda usang itu dengan semangat dan terburu-buru.
Setelah kemarin dirinya mengirimi uang yang dikiranya cukup untuk menutupi semua hutang papanya Salma,kini sahabatnya itu berniat mengunjunginya lagi di mall Jakarta siang ini.Sebelum Nayya dengan terkejut membanting kendali sepeda itu ke gang dan terjatuh tepat di atas tanah yang mempunyai genangan airnya.
Cewek itu tadi melihat mobil tiba-tiba memotong dari samping dan menghadangnya di depan membuat Nayya langsung membanting setir sepeda ke kiri.Dilihatnya luka-luka pada lutut dan sikunya yang tertutup dengan kain baju yang sudah kotor,Nayya berdiri dengan berusaha keras menahan perih pada luka yang darahnya sudah mengalir menodai bajunya.
Melihat empat orang yang keluar dari mobil tadi yang sempat menghadangnya,membuat Nayya meneguk salivanya susah payah."Oh jadi ini yang nggak ada habis-habisnya ngerusak hubungan orang?!"
Teriak salah satu dari mereka yang menyibakkan rambut panjangnya dengan angkuh dan menatap Nayya dari atas hingga bawah kakinya.Cewek berkulit putih itu mulai melangkahkan kakinya maju membuat Nayya yang menahan sakit di tangan dan kakinya mulai mundur sehingga tak sadar punggungnya sudah terbentur dengan tembok gang sempit itu.
"Lo nggak pantas pake jilbab kalau sifat lu bitch kaya gini!"Celetuk salah satu dari keempat perempuan yang kini semuanya sudah menyuduti Nayya.
Dengan tubuh bergetar dan fisik yang lemah seperti ini,membuat Nayya kembali tertohok mendengar kata yang dilontarkan seperti itu."Udah Jeng,sikat aja!"
"Cewek perusak kaya dia bagusnya dirusakin juga dong,haha!"
"Jual aja tuh sama om-om!"
"Tuh sepedanya juga mati-matian dibuat lagi sama si Putra,eh tapi si Putra hampir mati dibuatnya!nggak tau terima kasih banget anjir!"
"STOP!"
Teriak Ajeng yang menutup kupingnya dengan kedua tangan yang sudah gatal ingin menampar Nayya yang masih menjadi anak baru saja sudah berani mengusik hidupnya dengan mengambil Putra yang berstatus sebagai pacarnya.Plak!
Satu tamparan tepat melayang pada pipi kiri Nayya yang sudah memanas,air mata yang sudah terbendung kini mengalir dengan isak yang tertahan.
Nayya menutup matanya menahan sakit pada setiap jengkal tubuhnya yang sudah letih dan tak sanggup untuk berdiri tegar seperti biasanya.
Dirinya akan mudah terluka di bagian hatinya,dimana orang-orang berbicara tanpa mau tau sebenarnya dan kata-kata menusuk yang menjadi sayatan dalam apalagi pada hati seorang wanita.Jangan terlihat lemah di depan musuh lu Nay!
Batinnya menegarkan diri sendiri.Cewek putih yang sedari tadi memicingkan matanya pada Nayya kembali melangkahkan kakinya dan menarik jilbab yang dipakai Nayya dengan cepat dan membuang asal jilbab itu asal.
Nayya dengan terkejut langsung melebarkan matanya melihat jilbabnya yang sudah masuk ke genangan air kotor karena dilempar asal oleh Ajeng.Nayya menutup kembali matanya mencoba untuk mendatarkan emosiya,tapi kali ini ia tidak bisa.
Mereka sedang bermain-main dengan agamanya sekarang,ia sangat membenci orang-orang yang meremehkan jilbab suci yang menutup auratnya kemana-mana.
Dan kini dengan mudahnya mereka melemparkan asal kain itu,membuat Nayya tak tahan dengan emosinya yang berkecamuk sekarang.
"BERHENTI!Kalian boleh bully gue hanya karena salah paham sama cowok lu Jeng!tapi gue mohon,jangan sesekali lu sudutin gue dengan lu buka aurat gue kayak gini!gue udah muak sama muka-muka sok jagoan kalian!cuma modal famous di sekolah terus anaknya pimpinan lu jadi suka seenaknya gini sama orang!kalau lu mau,bokap gue malah lebih bisa bangun sekolah lebih dari sekolah yang bokap lu buat!yang lu pikir siapa?siapa orang yang lu bully sekarang ini hah?!SIAPA?!Nayyara doang?IYA?!"
Nayya menampilkan senyum smirknya dan memutar bola matanya malas sebelum ia tersadar jika ia melanjutkan kalimatnya,maka nama belakangnya pasti akan terbongkar dan statusnya di sekolah pasti akan berubah.
Kini dirinya lebih memilih untuk diam."Apa?!Nayyara apa?!sini lu kasih tau gue!nama keluarga gue lebih besar kekayaannya!malah sekarang keluarga Taresa berada di bawah keluarga Pramana pemilik perusahaan terbesar di Jakarta,lu bisa apa hah?!untuk keluarga lu di bawah gue aja rasanya ngga pantas buat keluarga miskin kayak kalian!"sarkas Ajeng tepat di wajah Nayya yang sudah kembali menunjukkan smirk khasnya.
"Cih,goblok."decih cewek itu yang masih terdengar dengan Ajeng,dengan geram Ajeng kembali menampar pipi Nayya dan menarik rambut Nayya dengan kuat membuat Nayya dengan sengatan yang luar biasa hebat menahan rasa sakit dan denyutan di sekitaran kepalanya.
Dirinya sekarang sudah terkulai lemas,tak sanggup lagi ingin melawan dengan kondisi tubuhnya yang tidak bertenaga.
Cewek yang penampilannya sudah tidak dapat dijelaskan lagi mulai menangis sesenggukan meskipun isaknya tak sampai mengeluarkan suara dari bibirnya yang bergetar.Brugh!
🧚🏻♀️🧚🏻♀️🧚🏻♀️
Di sisi lain,sekumpulan siswa yang masih berada di lapangan basket memilih untuk bermain-main di sana dan seperti biasa tim kebanggan sekolah Angkasa akan menghabiskan waktu pulang sekolah mereka dengan bermain basket.
"Feeling gue kok nggak enak ya?"
"Udah kek di sinetron aja lu pake feeling nying!"balas Rafi sambil terkekeh melihat temannya yang mulai cemas sendiri.
Putra sedari tadi tidak pernah benar saat melakukan sesuatu,dan lebih suka termenung seperti ada yang tidak beres sama sekali.
"Sumpah,ini perasaan gue nggak enak banget!"adunya memegang dada yang berdetak lebih cepat,khawatir ada sesuatu sepertinya yang terjadi.Sedari tadi dirinya tak bisa tenang walaupun teman-teman tim basketnya sudah berkumpul seperti biasa dan bercengkrama dengan canda tawa.
"Gue duluan."pamitnya langsung bangkit dari tribun lapangan tempat duduk penonton menuju ke parkiran dengan mengambil seribu langkah cepat tanpa menoleh ke belakang sedikitpun untuk melihat teman-temannya yang sudah memrotes.
Motor berbeda yang baru saja dibelinya kemarin saat pulang dari rumah sakit,menambah kesan pada kapten basket yang terkenal cool ini.
Putra mulai menghidupkan mesin motor itu dan mengendarainya keluar gerbang sekolah yang menjulang tinggi di depan.
Selama perjalanannya dari sekolah melalui rute yang biasa dilalui Nayya untuk pulang,masih tidak ada tanda-tanda terjadi sesuatu.
Sebelum Putra menaikkan kecepatan motornya dan memarkirkan motornya itu dengan asal.Cowok itu langsung berlari melihat sepeda Nayya yang lebih parah dari sebelumnya sepeda itu dibawa ke bengkel.
Putra menerawang di sekitar gang sempit yang becek itu dan melihat sehelai kain jilbab yang sudah kotor di genangan air kotor di sana."NAYYA!"
Tidak ada sahutan terdengar sedikitpun menambah kekhawatiran datang menggebu-gebu kepada Putra yang terus menjambak rambutnya frustasi.
"Gue udah bener sayang sama tuh cewek tengil ya Allah!jangan dong dikasih cobaan kaya gini lagi!"
"Mulai detik ini,gue Putra Melando bakal jagain cewek tepos yang namanya Insha Allah tertulis di lauhul mahfudz,Nayyara Pramana..."
😋😋😋
Cie yang bacanya ngga ada baper"nya🤣🙏
Semoga feel nya dapet aamiin...
Bantu vote dan komen,karena komentar dari kalian menambah semangat untuk menulis😭💓
KAMU SEDANG MEMBACA
Your rumors
Teen FictionBerawal dari dua pasang sepatu yang terlihat di kala dirinya menunduk hingga mata yang bertemu dengan hati yang saling ingin mengikat. "Gue nggak kenal sama lu Put, i only know your rumors! Not you!" -Nayya ~~~ "Kita kenal udah dari orok Nay, jadi...