Your rumors/30

510 33 40
                                    

Ke-30
Sederhana.

"Gue nggak akan pergi, gue ada di sini buat lu Nay"

"Hah? Lu bilang apa put?" Tampak jelas raut wajah Putra yang gelagapan tak menentu, membuat wanita yang disampingnya menahan senyum di bahu Putra.

"Nggak ada noh gue lagi ngomong sama lalat." Nayya mengangguk mengiyakan seolah tak mendengar lontaran kalimat yang keluar dari bibir cowok itu.
Tentu saja saat ini ia senang bukan main, ia tahu bahwa kalimat itu memang tulus spontan keluar dari Putra yang sekarang sudah salah tingkah.

"Tumben banget lu mau nempel gini, kantin lagi rame padahal" Nayya mengangkat kepalanya dari bahu Putra dan menatap manik mata hitam itu dalam.

"Cabut aja, mau nggak?"

"Eh lu gila? Sejak kapan lu berani cabut? Yaudah ayok!"
Sedikit gemas dengan cowok itu, Nayya mencubit pipinya hingga Putra meringis yang dapat membuat Nayya tertawa.

⌛️⌛️⌛️

"Kita mau kemana ni?"

"Ya mana gue tau, kan lu yang bawa motornya" Teriak suara nyaring itu dari balik punggungnya, bahkan ia sudah hafal bagaimana bentuk wajah Nayya saat diterpa angin ditambah lagi sedang berteriak seperti sekarang.
Wajah lucu yang dari dulu dirindukannya.

"Lu mau makan mentega nggak?"

"Anying nggak ada makanan lain woi?!"

"Hah? Emang tadi gue bilang apa?" Bahkan dirinya saja tidak menyadari apa yang barusan diucapkannya.

"Lu tawarin gue makan mentega! Lu kira gw nastar!" Seru Nayya dengan wajah tak percaya.

"Ah untung ada lu Nay, gue hampir lupa tadi bunda suruh beliin mentega untuk bahan kue"

"Lah kok untung ada gue? Kan tadi lu yang bilang sendiri mentega nya"
Bingung Nayya menatap Putra aneh dari kaca spion motor cowok itu.

"Iya soalnya lu mirip nastar tapi yang versi bantet" Putra terbahak sebelum Nayya memukul bertubi-tubi helm miliknya.

"Bego apa ya, mana ada nastar yang bantet" kesal Nayya menyubit pinggang Putra dan membuat cowok itu meringis.

"Aw aww ampun Nay!"

"Habisnya ngeselin sih!"

"Untung blom jadi istri, kalau nggak udah gue laporin kasus KDRT sama suami, ck" gumam Putra yang masih didengar Nayya.

"Apa lu bilang apa?"

"Hah? Mana ada, siapa yang ngomong emangnya" Nayya merasakan debaran jantungnya yang semakin lama tidak dapat dikendalikan, ia mengulum senyum senang walaupun hanya sesederhana ini.

Hanya dengan Putra ia bisa merasakan bahagia walaupun sesederhana apapun itu.

Putra meminggirkan motornya di depan warung bubur ayam favoritnya dan membantu Nayya melepaskan helmnya.

"So sweet ih unchh banget deh kamu" Nayya yang terlihat geli memandang wajah Putra yang begitu hati-hati saat membuka helmnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Your rumorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang