Ke-25
Kemping.Di sinilah sekarang mereka, sibuk membangunkan tenda di puncak gunung tempat mereka berkemah.
Kemarin sebelum bel pulang sekolah berbunyi, wali kelas sudah mengumumkan bahwa besok akan diadakan camping khusus kelas 12 tepatnya hari ini.Nayya pov
"Berkemah, berkemah, berkemah sama si Pero. Si Pero si Pero anaknya nggak bahenol. TEPOS TEPOS TEPOS!"
Ria ku bersenandung sambil goyang bang Jali setelah berhasil membangun tenda yang cukup besar, Pero menatapku sengit sambil melemparkan snack keripik kentang yang dibelinya."Mulut lo tuh ya Nay, sehari nggak jujur nggak bisa" omel Pero masuk ke dalam tenda membereskan barang-barang kami.
Satu tenda untuk berdua dengan ukuran paling besar mungkin harus dipertanyakan. Jangan tanya siapa yang beli, sudah jelas aku yang repot-repot harus ke butik untuk membeli tenda besar ini.
Butik? Maksudnya di samping toko butik mamamya."Ni tenda besarnya nggak tau bilang, padahal gue nggak gendut-gendut amat dah sampe lu ragu berdua gini aja ga muat ya Nay?"
Aku menggaruk tengkuk ku yang tidak gatal sambil terkekeh kecil, tenda yang tadi siang baru saja aku beli memang bisa muat lebih dari 5 orang, tapi sepertinya Pero tidak tahu gaya berenang apa yang aku terapkan saat sedang tidur."Yuk ke tengah, mereka lagi buat api unggun!" Ajak ku yang diikuti Pero di belakang, api unggun yang sudah menyala menambah kehangatan malam ini.
Aku mengeluarkan ponsel ku dan mengabadikan api unggun besar itu tak lupa aku menguploadnya ke story Instagram milik ku.Masih banyak yang sibuk mendirikan tenda dan lebih memilih bersantai sampai ketiduran di dalam tenda dan bahkan ada yang lebih memilih mojok bagi remaja-remaja yang sedang berasmara.
Getar yang dihasilkan oleh benda pipih berkamera itu membuatku mengeceknya.
Ternyata Putra yang membalas insta story ku.Putraa._ : wah temen gue udah nyampe ke neraka aja🥺
Pengen gue gigit ginjal lu:')
Putraa._ : atutt qaqa:((
Maju lo bgsd!
Putraa._ : ngegas aja si tayi aowkwkw🤣
Aku memutar bola mata ku jengah dan memasukkan kembali ponselku ke saku jogger ku.
Saat aku menoleh dimana Pero duduk tadi, di situ aku panik saat batang hidung cewek itu tidak terlihat walaupun Pero memiliki hidung yang tidak dapat dibilang mancung jadi mau dimanapun dia berada bukan salah aku yang tidak melihat hidungnya."Lu nyari gue?" Suaranya nggak kaya suara Pero, tapi berat-berat adem gimana gitu. Eh eh?
"Iya gue nyari lu, pengen gue bakar sekalian ke titisan neraka versi dunia" ujarku sinis sambil menunjuk api unggun besar itu. Putra yang terbahak hanya memukul bahuku sebagai pelarian ngakaknya sehingga tubuh mungil dan kurusku ini langsung tersungkur ke tanah dengan tidak lazim.
"Ihhh! Jahat bener sih jadi manusia!" Kesal ku menjitak kepalanya, bukan pertama kali dia membuatku jatuh seperti ini.
Jatuh bangun aku mencintaimuu..."Hehe" kekehnya dengan cengiran kuda yang memang dari sononya mirip kuda.
"Put gue mau nanya boleh nggak?"
Tanyaku yang menatapnya dalam di manik mata cokelat gelap itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your rumors
Teen FictionBerawal dari dua pasang sepatu yang terlihat di kala dirinya menunduk hingga mata yang bertemu dengan hati yang saling ingin mengikat. "Gue nggak kenal sama lu Put, i only know your rumors! Not you!" -Nayya ~~~ "Kita kenal udah dari orok Nay, jadi...