Your rumors/7

2.1K 108 1
                                    

Ke-7

Luka

"Gue nggak pernah ngajarin lu buat sombong Jeng."

Gadis dengan rambut ombre itu terkejut bukan main,dimana saat dirinya kembali diperhatikan dan selalu berakhir dengan didiamkan juga tatapan kekasihnya yang menjadi dingin hanya karena pembullyan yang dia lancarkan.

"Sayang!ih dengerin dulu dong!"
Rengek cewek yang disangka bernama Ajeng itu mencoba untuk menarik tangan Putra yang kini merangkul Nayya dan menenangkannya.
Suasana semakin tegang karena drama rumit yang tercipta di kalangan remaja SMA itu,hubungan dua sejoli yang tercipta karena kesalah pahaman dan kedatangan anak baru yang mendapatkan banyak sorotan dampak dari kedekatannya dengan most wanted goals mereka saat ini.

Seakan berada di novel-novel dan film yang bergenre percintaan,kini cowok dengan wajah tampannya kembali membuat drama sekolahan itu gempar hingga tak segan-segan sebagian dari penonton mengabadikan kejadian langka dengan merekamnya.

Cowok yang tak asing bagi Nayya  kini membuat semuanya kembali bingung karena kedatangan Rafi,sahabat Putra sendiri yang diketahui pernah rela mengikhlaskan Ajeng demi sahabatnya.Hati Nayya seakan kembali terenyuh karena sekarang cowok yang diam-diam dikagumi wajahnya itu mulai mendekati Ajeng yang statusnya sebagai pacar Putra dan memeluk Ajeng tanpa mempedulikan tatapan tak suka sahabatnya sendiri.

"Lu,beresin sepedanya bawa ke bengkel depan." Sargas Putra masih merangkul Nayya yang sedikit menenang dan menunjuk salah satu cowok yang berada di kerumunan murid.
"Dan kalian semua,bubar!" Kembali ucapnya dingin tak terbantahkan dan membuat kerumunan siswa yang tak mau kalah update bubar dengan berbisik sambil memicingkan matanya kepada Nayya.
Pemeran baru yang datang dan langsung mendapatkan banyak perhatian karena kehadirannya sebagai orang ketiga.

🥳🥳🥳

"Kenapa lu bawa pergi gue tadi bukannya Ajeng?"

"Karena lu lebih berharga dari pacar gue sendiri"

"Kok gitu?gue kaya orang ketiga di sini"

"Dimana?di bengkel?"

"Serius Putraa!"

"Lu bukan orang ketiga,lu yang pertama dan Insya Allah jadi yang terakhir"
Sela Putra dan mendapati bingungnya Nayya yang tidak paham sama sekali apa sebenarnya obrolan mereka ini.
Putra tadi memang membawanya menjauh dari kejadian naas yang terjadi pada sepedanya,dan membawa dirinya ke bengkel untuk menjenguk antique kesayangannya.

"Gue sama sekali nggak ngerti"
Jujurnya.

"Gue nggak suruh lu ngertiin gue,cukup gue yang ngertiin lu selagi itu buat lu nyaman"
Kembali mendapatkan kerutan di kening Nayya,Putra tertawa gemas dan menepuk puncak kepala Nayya yang berhasil membuat Nayya geram lalu memukul bahu Putra pelan,tersipu.

Saat seseorang memanggil mereka yang sedang bercengkrama di luar,dua sejoli itu masuk ke dalam bengkel dengan mata yang berbinar karena sepeda yang dulunya usang dengan warna yang memudar,kini tampak lebih bersinar dan sempurna dibandingkan dengan keadaan antique tadi saat ditindas.

"HUWAAWW!!!" Kagum Nayya tanpa menutupi keterkejutannya dengan memeluk antique senang,sambil lompat-lompat kegirangan seperti anak kecil yang baru saja dibelikan permen lima bungkus.

Putra yang melihat Nayya yang kini mengeluarkan ponselnya dan mengambil gambar sepeda kesayangannya itu bersama dirinya sengan berselfie ria membuat Putra menghampiri dan merebut ponsel Nayya.

"Cepet,gue potoin ini"
Ucap Putra membuat Nayya cengir dan mengacungkan jempolnya kelewat senang.

Nayya berpose dengan menaiki sepeda,tangan yang direntangkan seakan terbang dengan di udara padahal realita berkata lain,tidak lupa pula dengan wajah konyolnya yang menjadi favorit Putra.

Seakan sudah banyak dan tidak berakhirnya pemotretan ala artis papan atas itu,Putra mengotak-atik ponsel Nayya selagi pemiliknya sedang mengagumi sahabat pemberian hadiah dari papanya.

Seakan puas dengan pekerjaannya,Putra mengembalikan ponsel Nayya seolah tidak terjadi apa-apa dan menghampiri tukang bengkel di sana untuk membayar.

"Sepeda gue kok lu yang bayar?"
Tanya Nayya berkacak pinggang seakan kesal karena perbuatan Putra.

"Jangan munafik,semua cewek juga senang kalo dibayarin" balas Putra yang mendapatkan hadiah cubitan di pinggang dengan mesra sehingga membuatnya meringis kesakitan dengan serangan tiba-tiba Nayya.

"Lu kira gue cewek apaan hah!"

"Lu calon cewek gue"
Potong Putra cepat dengan kepercayaan diri tingkat dewa membuat Nayya semakin kesal dengan dirinya sendiri karena termakan kata-kata Putra dan berhasil membuat pipinya merah.

"Eh Nay,lu kapan pake blush-on?"
Goda Putra dengan terkekeh karena kini Nayya menghentakkan kakinya kesal lalu menaiki sepedanya dan mengayuh sepedanya keluar dari bengkel.

Putra yang mengikuti Nayya dari belakang kini memanggil Nayya karena Nayya semakin lama semakin menjauh dengan cepat meninggalkan Putra di belakang yang sudah kelelahan mengejar.
Gini amat ya rasanya ditinggalin?
Gumamnya sendiri sambil menghapus peluh di keningnya.

Nayya yang sama sekali tidak merasa bersalah kini hanya menyengir dan berbalik untuk menjemput Putra di belakang,dia tidak akan pernah lupa untuk berterima kasih.

Haduh Nay,kalo liat lu gue kaya lagi nunggu hasil ulangan,dag dig dug mulu...
Ucap Putra dalam hati mendapati Nayya yang tersenyum penuh arti kepadanya.

💃🏻💃🏻💃🏻

Update lagi Alhamdulillah😉
Sedih banyak yang siders:(

Minta komennya dong,gak komen gak update cepet😂🙏

Salam penulis amatir,
Salsabila salwa

Your rumorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang