Your rumors/3

3K 125 2
                                    

Ke-3

Broken heart

Setelah pulang sekolah tadi,Nayya memutuskan untuk berjalan kaki karena jarak rumahnya yang tak terlalu jauh dari sekolah.
Abi yang selalu memaksanya untuk nebeng saja ditolaknya karena kata-kata Putra yang terus terngiang di kepalanya.

"Dia temen lu,tapi dia musuh gue!gue gak bakal ngebiarin orang kaya Abi yang bangsat dan gak punya otak itu deketin lu!deketin orang yang gue suka!"

Apa hubungannya sama gue?
Gumamnya sambil menendang salah satu kaleng di depannya saat sudah berjalan sedikit jauh dari parkiran sekolahnya itu,tanpa ia sadar kaleng itu mengenai kepala wanita yang sedang berkutit dengan cowok di sampingnya.

"WOI!!" Teriak cowok yang berada di samping cewek tadi membuat Nayya menelan ludah dan berlari sekuat mungkin menghindari amukan dua insan yang sedang bermesraan itu.

Nayya berbalik dan ternyata cowok itu kini tidak mengejarnya malah cowok itu kini berkutik pada pacarnya dan mengelus lembut kepala cewek berseragam sama dengan mereka,sepertinya Nayya pernah melihat cewek itu,ah iya cewek yang merebut kursinya,cewek dengan rambut ombre dan seragam kurang bahan.
Semenjak dirinya sebangku dengan Abi,setelahnya ia tak pernah melihat cewek itu lagi di dalam kelas.Sepertinya cewek itu hanya berkepentingan dengan cowok cupu teman sekelasnya.
Tapi cowok itu?rambutnya seperti tidak asing,tapi dia tidak ingat siapa rambut orang di balik itu.

"Dih ngapa jadi gw peduliin rambut tuh orang,kalo gue mau ya tinggal potong begituan.Ribet"
Gumamnya sendiri,sebelum sebuah motor dengan sengaja melaju kencang di dekat trotoar ia berjalan sehingga menyipratkan air dari genangan kotor itu.

Nayya membulatkan matanya dan mengepal tangannya kuat,sebelum dua sejoli yang menaiki motor besar berwarna hitam itu membuka helm masing-masing dan menatap Nayya dengan ujung mata,kecuali cowok yang kini menatap Nayya dengan datar tanpa ekspresi.Sebelum Nayya sadar akan kehadiran dirinya,cowok berjaket hitam itu menutup helm-nya dan melajukan motornya kencang meninggalkan Nayya di belakang yang masih sibuk berkutik dengan seragamnya yang kotor.

"masih mereka."
Ucap Nayya menatap dua punggung yang kini kian menjauh.

🐙🐙🐙

Nayya melempar tasnya asal ke atas sofa membuat bi Murni keheranan dan menghampiri Nayya dengan setengah berlari.

"Non ga makan dulu?"
Tanya bi Murni sambil menggenggam tangan Nayya hangat,Nayya sudah dianggap sebagai anaknya sendiri dari lahir,Nayya yang memiliki hati baik dan ramah menambah sayangnya bi Murni melebihi seorang ibu.

Nayya kecil yang sering ditinggal orang tuanya ke luar kota hanya bertabah hati dengan menghabiskan 17 tahunnya lebih sering dengan bi Murni.
Bi Murni yang memegang erat sekali ilmu keagamaan selalu mengajarkan Nayya hal yang baik dan larangan hal yang tidak baik agar Nayya selalu diridhoi pada jalan-Nya.

"Jangan panggil non bi..."

"Ya Allah,bibi lupaa non eh Nay"
Sahut bi Murni menepuk jidatnya malu,membuat Nayya langsung menyalami bi Murni dan mendapat balasan elusan di kepalanya.

"Bi Nayya mandi dulu,liat nih seragam Nayya udah kotor kena becek padahal baru aja dipake kan,tuh gara-gara orang pacaran gak tau malu seenaknya menganiaya jomblo!fix ga terima!"
Ocehnya membuat bi Murni menelusuri seragam Nayya,dan benar saja banyak cipratan air kotor di sana yang membuat bi Murni geleng-geleng kepala.

Your rumorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang