Ke-13
Hukuman.
"Baru kali ini gue liat cewek senekat lu nyet!"
"Lu monyet juga nyet!" Balasnya sambil berteriak menyubit tangan Putera yang melingkar di pinggangnya.
Dan menyingkirkan tangan itu dengan kasar.
"Jangan cari modus lu Nying!""Ini hanya pembelaan diri woi!sekalian modus sih iya" kekehnya di belakang sana dengan wajah yang diterpa angin di sepanjang perjalanan maut mereka.
Mendengar itu,Nayya semakin memperkencang gasnya di atas rata-rata normal biasanya."Gue nggak mau mati dulu Nay!gue belom lamar lu,gimana dong?!"
Teriaknya semakin takut dan merutuki kenapa harus bertemu dengan Nayya saat memakai motor ini bukannya dengan mobil.
Yah namanya jodoh,jadi sering dipertemukan gini nih.
Gumamnya dan tersenyum gembira.Decitan ban dan suara yang dihasilkan oleh motor besar kesayangan Putra mampu membuatnya tertawa senang.
Sudah lama tidak bermain-main dengan motor seperti ini,jika dari penampilan Nayya terlihat seperti cewek feminim tampak dari bajunya yang kebanyakan berwarna cerah,ternyata itu adalah kesalahan yang fatal.
Bisa diambil kesimpulan,Nayya cewek feminim yang suka taruhan dan tantangan.Seperti sekarang,entah apa yang dipikirkan cewek itu dengan menggonceng Putra di belakangnya yang sudah berapa kali berteriak dan beristighfar agar Nayya berhenti melajukan motornya seperti orang kesetanan."NAYYA!AWAS ITU MOBIL!!!" Teriak Putra saat dilihatnya mobil dari persimpangan arah kanan kini juga melaju kencang ke arah mereka.
Dengan gesit Nayya mengerem dan menghempaskan setir ke arah berlawanan dan menghasilkan suara ban berdecit yang sangat keras.
Mobil itu dengan aman kini melintas di depan mereka sebelum sempat Nayya melajukan kembali motor besar itu."Keren nggak Tra?" Tanya Nayya membuka kaca helmnya dan tersenyum miring melihat jalan yang kini sudah terhiasi jejak seretan ban motor.
Sebelum...
BRUGGH!!!
😼😼😼
"Mah,Nayya kecelakaan sama Putra"
"..."
"Nayya yang salah ma,bukan Putra.Mama kemari ya segera,Nayya khawatir bangeet"
"..."
"Nayya gapapa,cuma lecet nggak seberapa karena Nayya pake helm.Daritadi Putra belom keluar-keluar dari UGD,Nayya takut"
"..."
"Rumah sakit Fatmawati"
"..."
Beep
Nayya menghembuskan napasnya tak percaya,permainannya kini sama sekali tidak lucu.
Gara-gara dirinya Putra yang kini mendapatkan imbasnya.
Sangat tidak adil.Tadi,sebelum mobil di belakang mereka melaju dengan kencang Nayya sempat lupa jika mereka waktu itu berada di tengah persimpangan yang ramai dalam lampu merah berwarna hijau,dan mobil juga melaju kencang menerobos lampu merah di sebelah kanannya.
Sehinnga dirinya mengerem dengan mendadak dan akhirnya mereka terpental karena ditabrak oleh mobil di belakang mereka.
Naas sudah datang pada mereka.Nayya yang sudah diobati luka-lukanya langsung memilih menunggu Putra keluar dari ruangan mengerikan itu.
Dokter yang keluar dari ruangan tadi saat Putra masuk,langsung menghampiri Nayya.
"Dari keluarga pasien?" Tanya dokter itu sambil menerawang Nayya yang juga mengalami luka-luka saat kecelakaan.
"Saya temannya yang bertanggung jawab"
"Dari yang dilihat sejauh ini,tidak ada luka serius yang dialami.Pasien pingsan karena trauma,mungkin kecelakaan di masa lalunya menyangkut ketakutannya sekarang"
jelas dokter itu membuat Nayya bernapas lega. "Pasien akan dipindahkan,dia dalam keadaan setengah sadar.Sebaiknya jangan mengungkit kecelakaan ini dulu" Nayya hanya mengangguk mengerti dan menunduk untuk berterima kasih.
"Terima kasih Dok""Saya permisi" ujar pria berseragam putih itu dengan sopan dan dibalas anggukan oleh Nayya.
"Nayya!" Panggil seseorang yang membuat Nayya berbalik dan berlari menuju ke pelukan orang itu.
Nayya memeluk erat tubuh wanita berhijab itu dan dibalas tak kalah erat juga."Sudah berapa kali mama bilang,jangan pernah naik lagi motor besar kaya gitu!kok kamu bandel sih?tuh kan jadi sasarannya sekarang ke orang!"
Nayya menundukkan kepalanya,memang pantas dirinya mendapatkan ini.
Harusnya dia tidak bermain-main dan membahayakan nyawa orang lain."Kita harus kasih tau keluarga Melando." Tegas mamanya dan mengambil benda pipih dari dalam tasnya yang membuat Nayya mengangguk mengiyakan.
Cewek dengan perban di keningnya mulai khawatir atas kejadian ini,belum lagi motor Putra yang rusak parah.
Jika Putra tau motornya sudah pantas dilayangkan ke rongsokan,sepertinya cowok itu tidak akan bisa memaafkannya.Wanita paruh baya dengan balutan gaun sederhana yang tertutup,mulai membenarkan hijabnya yang kelihatan memang mahal sebelum Nayya menghampiri dan menyerbunya dengan pertanyaan.
"Simpan pertanyaan kamu,mama mau ke rumahnya keluarga Melando.
Tante Gadis lumpuh permanent karena kecelakaan,bisa-bisa stres nanti dia gara-gara kamu gangguin anaknya mulu jadi kaya gini kan"ucap Maya menghembuskan napasnya gusar."Tante Gadis nggak bisa kemari,mungkin nanti malam mama bawa tante Gadis ke mari," ucapnya dan melanjutkan "sebagai hukuman,kamu temenin Putra sampai dia benar-benar sadar!" Tegas Maya menatap serius puterinya.
"Hah?Nayya ma?dih amit-amit"
"Berani bertindak,berani bertanggung jawab!"Balas Maya langsung berbalik dan meninggalkan Puterinya di belakang yang ternganga tidak percaya.
😚😚😚
Ada yang kangen nggak?
Nggak ada ya?🤣🙏
Maaf ya singkat dulu.
Minta vommentnya dong:')Follow ig
@salsabilasalwaa_
KAMU SEDANG MEMBACA
Your rumors
Teen FictionBerawal dari dua pasang sepatu yang terlihat di kala dirinya menunduk hingga mata yang bertemu dengan hati yang saling ingin mengikat. "Gue nggak kenal sama lu Put, i only know your rumors! Not you!" -Nayya ~~~ "Kita kenal udah dari orok Nay, jadi...