Your rumors/10

1.9K 103 1
                                    

Ke-10

Perjuangan

Dengan penampilannya yang sekarang,sangat bertolak belakang dengan kepribadian Ajeng yang sebenarnya.
Jika biasanya Ajeng suka memakai dress selutut dengan warna yang sedikit mencolok,sekarang berubah menjadi celana jeans dan hoodie berwarna gelap.
Ia hanya ingin berlagak kuat dengan menghadiri pertandingan basket yang dipimpin oleh pacarnya dan merubah sedikit penampilannya yang begitu mencolok menjadi sederhana mungkin.
Cewek bertubuh mungil itu kini menarik topinya ke bawah agar dapat menutupi matanya yang sembap lalu berjalan cepat menuju dimana gengnya berkumpul.

"Ya Loordd AJEEEENG!demi kaleng sarden!ini bener lu kan?gue nggak ngimpi?!" Heboh salah satu cewek dari gerombolan yang masih memakai baju seragam sekolah.
Ajeng memutar bola matanya malas,selalu Sahabatnya yang satu ini yang mampu membuatnya malu habis-habisan.
Sorotan semua pasang mata kini menatapnya terheran-heran dan sedikit kagum akan perubahan yang dia tampilkan.

"Lu jaga dikit moncong laknat lu itu bisa nggak hah?"
Ujar Ajeng sambil menggaplak gemas temannya yang satu ini membuat Alin mengerucutkan bibirnya tak kalah kesal.

Ajeng duduk dan bergabung dengan teman-temannya yang lain,menyaksikan dua tim yang sedang berada di tengah-tengah GOR ini.
Percikan-percikan api yang dilemparkan dari setiap pemain membuat supporter masing-masing tim semakin bersemangat untuk mendukung tim dan kesayangan mereka.

Saat pertandingan sudah dimulai dengan teriakan seorang wasit,semua pemain dengan gesit memperebutkan bola dan mendribblenya hingga dapat memasukkan bola itu ke dalam ring lawan.
Pencetak score pertama didapatkan oleh tim SMA Angkasa,pemain favorit mereka semua tak lain dan tak bukan adalah Putra Melando yang tercatat sebagai kaptennya.

Sehingga mendapatkan banyak tepuk tangan dan teriakan para penonton,Ajeng menyunggingkan senyum miringnya.
Putra terlihat sangat cool dengan aksi yang dapat meluluhkan banyak kaum hawa.

Di sisi lain,cewek yang sedang bahagia dengan perasaannya sekarang meneriakkan nama Putra dengan memberinya semangat bukan main.
Mendengar namanya disebut oleh suara yang tak asing,Putra mengadahkan penglihatannya dan mendapati Nayya yang kini duduk bersebelahan dengan cowok yang ditemuinya tadi.

Putra sedikit tertegun dan ada terbesit rasa senang saat Nayya masih betah menontonnya bermain basket walaupun berada di genggaman pria lain.
Dengan lebih bersemangat,Putra melancarkan aksinya sekaligus menjalankan modus kepada siswi yang sempat tertunda beberapa hari belakangan ini karena sibuk memikirkan peran baru yang datang mewakili banyaknya perempuan di sekolahnya.

Saat score sudah banyak diraih dengan tim Angkasa,kini Tim SMA Harapan lebih gigih dan tidak ingin mengalah dengan semudah itu.
Membuat pertandingan semakin panas.Dan menunjukkan waktu habis yang mengharuskan pemain beristirahat sebelum melancarkan lagi pertandingan babak kedua.

"Temen kamu yang mana?"
Tanya cowok yang masih menggenggam tangan Nayya di sebelahnya.
Nayya menoleh dan menunjuk cowok berbaju basket yang kini sedang duduk di sudut dengan peluh yang bercucuran.
"Yang itu!" Ucapnya antusias dengan botol air mineral di tangannya.

"Yaudah,samperin gih!aku tunggu di sini." Nayya membalas cowok di sebelahnya dengan mengacungkan jempolnya lalu berjalan menuruni tangga di samping tribun menghampiri Putra.

Sebelum sampai ke hadapan orangnya,Nayya disenggol oleh seorang perempuan yang sama kemarin,perempuan yang menghancurkan Antique.
Ajeng dengan sengaja menyenggol bahu Nayya dan menghampiri Putra lebih cepat sebelum orang ketiga itu lebih menghancurkan hubungan mereka.

Nayya yang melihat Ajeng sudah berada di samping Putra dengan bergelayut manja langsung mematahkan pendiriannya.
Botol air mineral yang kini di tangannya sudah tak dapat lagi terkirim untuk orang yang sudah tercatat,dan digantikan dengan air mineral baru yang dibawakan oleh Peran utamanya di sini.
Di hati Putra.

hubungan mereka sudah membaik.
Gumamnya di dalam hati melihat Putra yang mengelus puncak kepala Ajeng dan membiarkan Ajeng menyenderkan kepalanya di bahu Putra.
Sangat cocok,pikirnya.

Cewek itu dengan perasaan yang mengganjal mulai berbalik dan melangkahkan kakinya menuju pintu keluar GOR setelah memanggil Kennath yang tak jauh dari tangga tribun.

Nayya membuang botol air mineral yang masih utuh itu di tempat sampah di sampingnya.
Sesuatu yang dinikmati oleh orang yang salah pasti rasanya akan berbeda bukan?

🙁🙁🙁

Vommentnya qaqaa😉🥺
Bakal rajin update kok kalau kuotanya udah ada😂🙏

Your rumorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang