Satu

2.7K 210 15
                                    

"gimana Mal, ke shoot semua?" tanya Rosi sambil menoleh ke atas, memerhatikan Malik yang sedari tadi mengatur kamera dengan gorilla pod yang di gantungkan di dahan pohon.

"sip, yang ikut main langsung ngumpul aja!" serunya membuat lima orang di sana duduk membentuk lingkaran.

"Na, lo udah?" tanya Dicky menginteruksi, membuat Regina membalasnya dengan mengacungkan jempol siap.

Julian, Lisa, Dewa, Jeje dan Adara sudah siap di tempatnya, duduk mengelilingi sebuah mangkuk berisi pertanyaan random yang sudah dibuat oleh Rosi dan Galang. Sedang tiga yang lain –Gina, Malik dan Dicky- siap dengan kamera masing-masing.

Rosi berseru antusias, saatnya pembalasan dendam.

Ini bukan permainan TOD yang bisa memilih jujur atau tantangan. Permainan ini mengharuskan pemainnya untuk menjawab jujur dari setiap pertanyaan secara random. Di tempat liburan pertama, Rosi benar-benar dibuat kesal dengan pertanyaan yang dibuat oleh Lisa dan Julian.

Dan sekarang, di pantai ini mereka berlima yang sebelumnya tak sempat bermain harus merasakan bagaimana berdebar dan gugupnya saat diharuskan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan jujur.

"Oke, dalam hitungan ketiga. Kita mulai" seru Galang mengingatkan.

"dimulai dari Lisa, satu...

Dua...

Tiga!" seru Rosi semangat.

"satu" ucap Lisa lantang.

"dua" Dewa menyahut setelahnya.

Prok prok

"empat" sahut Adara melanjutkan setelahnya bertepuk tangan.

"enam" seru Julian tak sengaja karena hilang fokus gara-gara Adara, membuatnya jadi salah menyebutkan angka.

Mereka semua bersorak heboh, Rosi dengan cepat mengambil gulungan kertas yang ada di dalam mangkuk.

Rosi berdeham, "dengerin ya!" ujarnya menjeda, membuat yang lain penasaran apalagi Julian.

"lo pernah suka salah satu dari kita nggak?" tanya Rosi pada dirinya sendiri, "haduh ini pertanyaan bukan gue yang bikin nih, maksudnya apa Lang?"

"maksudnya ya kalo cowok yang dapet, berarti salah satu dari kalian berempat lah!" jawab Galang kesal.

"gimana Jul?" tanya Rosi setelah ber-OOohhh ria.

"curang nih, pertanyaannya terlalu spesifik" ujar Julian tak terima.

"lo pikir, pertanyaan yang lo buat kemarin apaan? Buru, jawab iya atau nggak aja susah amat!"

Julian menghela nafas, mengalihkan atensinya ke atas pasir.

"Iya" jawabnya lirih membuat mereka bersorak kompak.

"bukan gue kan Jul" seru Gina di belakang kamera sambil cekikikan.

"sialan" umpatnya membuat mereka menertawakannya saja.

"oke, kita lanjutin. Mulai dari Julian" seru Rosi lagi.

"satu" ucapnya malas.

"dua" Lisa meneruskan.

Prok prok

"em-pat" seru Jeje gagap.

"lima" Adara melanjutkan.

Prok prok

"tujuh"

"delapan"

"semb-" Prok prok

Mereka tertawa, kini giliran Jeje yang kena hukuman.

Tiga Enam Sembilan (97liners) | [Completed]Where stories live. Discover now