Teng
Suara notifikasi dari dua ponsel di atas meja membuat Rosi dan Dicky mengalihkan atensi mereka dari buku. Keduanya kompak meraih ponsel masing-masing untuk membuka grup chat.
"Tumben." Dicky berujar heran sambil membalas pesan dari Malik.
'Group Chat'
Malik: Kuy rumah gue, banyak makanan sekalian belajar bareng!
Sombong banget sultan.
Rosi: Gue sama Dicky juga lagi belajar bareng.
Gina: Lha? Napa belajar bareng dah lo berdua kan beda jurusan? Nggak nyambung dong.
Malik: Eh iya? Ada apa nih?
Malik: Hmmmmmm...
Rosi dan Dicky jadi saling tatap setelah membaca komentar Gina terhadap pesan balasannya. Rosi mengerjapkan matanya cepat kemudian kembali mengalihkan atensinya pada ponsel sementara Dicky menggaruk tengkuknya yang tak gatal merasa heran.
Apa yang dikatakan Gina tidak salah, bahkan bisa jadi sangat benar. Jika belajar bersama menurut definisi sebagian orang adalah membahas materi yang sama dan saling membantu dalam memecahkan soal, lain bagi Rosi dan Dicky yang hanya duduk berdua dalam hening sambil tenggelam dengan teori masing-masing.
Kelihatannya sama saja seperti mereka belajar sendiri-sendiri, bedanya hanya duduk bersama dalam satu ruangan.
Lalu kenapa Dicky harus repot-repot ke rumah Rosi saat gadis itu memintanya untuk datang?
Dewa: Otw.
Julian: Berangkat~
Julian: Eh, Na. Mau gue jemput, nggak?
Gina: Gue belum mandi.
Malik: Ih, pantesan dari tadi gue nyium aroma melati.
Jeje: Anjir, lo pikir mayat.
Malik: Mirip HAHAHAHAHA
Gina: OH GITU YA, MAL. HAHAHAHA
Julian: HHHHHHHHHA!
Galang: Coba lo nengok ke belakang deh Mal!
Julian: Ada yang putih.
Jeje: Rambut panjang
Malik: ANJIR LO, LANG. BARU MUNCUL NGGAK USAH BACOT GUE JADI MERINDING!!!
Gina: Nggak berani ke kamar mandi, ih nakutin lo.
Julian: Gue kagak mau bonceng lo ya Na kalau belum mandi.
Adara: Rosi sama Dicky belajar bareng?
"Gue ke toilet dulu." Ujar Rosi mendadak gugup.
Dicky tak sempat menyahut karena pergerakan gadis itu yang begitu tiba-tiba. Ia kembali membuka ruang obrolan pada grup chat mereka saat didengarnya suara notifikasi yang tak hentinya berdatangan.
Malik: IYA KAN? NGAPAIN COBA, NGGAK NGAJAK-NGAJAK LAGI!
Julian: Yaterus?
Julian: Dicky kan sempat akan menjadi anak IPA dulunya...
Jeje: Yaterus?
Julian: Apasih sat lo ngikut mulu.
YOU ARE READING
Tiga Enam Sembilan (97liners) | [Completed]
Teen FictionBerawal dari satu kelompok yang sama saat MOS, kesepuluh siswa itu dekat dan bersahabat meskipun di kelas dan jurusan yang berbeda. Setelah ulangan berakhir, dan pembagian rapot telah usai. Mereka memutuskan untuk liburan ke beberapa tempat salah sa...