Champagne 4

3K 483 9
                                    

Dentingan sendok beserta alat makan lainnya tak terdengar begitu nyaring karena di ujung sana seseorang tengah menghangatkan suasana dengan alunan melodi yang dihasilkan dari benda besar yang sedang dimainkannya. Bernyanyi dengan suara merdu seseorang melantunkan nya kala musik mulai mengiringi, membuat suasana di dalam restoran ini terasa begitu romantis.

Christian dengan lahap memakan potongan demi potongan daging yang saat ini tengah tersaji dihadapannya. Hanya beberapa potong daging dengan taburan sedikit taburan biji wijen diatasnya, hidangan malam itu terlihat begitu berkelas saat Christian memakannya.

Bukan pemandangan yang terlihat asing disaat orang-orang pemilik blackcard dengan penampilan menawan datang ke restoran hanya sekedar menyantap potongan daging.


"Mereka sudah bekerja untuk memasak makanan ini untuk mu, dan kau hanya memandanginya"

Disaat Christian sibuk melahap hidangan malamnya tapi lain hal Roseanne yang sedari tadi hanya terdiam tak berkutik melihat makanannya.

"Aku mentraktir mu tidak untuk memakan wagyu yang harganya setara dengan satu unit sepeda motor. Kau sengaja melakukannya padaku?" sarkas Roseanne.

Memang Roseanne berencana untuk membelikan Christian makan malam agar pria itu tidak stress akibat banyak bekerja. Tapi sepertinya perkataan tadi siang ia tarik kembali sekarang.
Christian akan makan jika di restoran favoritnya yang berada ditengah kota, Roseanne tidak menyangkal dan setuju setuju saja.

Dan bodohnya ia tidak berpikir bahwa makanan favorit Christian bukan seperti makanan food street yang kebanyakan orang makan.


"Kau yang ingin membelikanku makan malam bukan aku yang memaksa mu untuk membelikanku makan" sela Christian ditengah-tengah santapannya.

Roseanne kesal ketika Christian memberikan raut wajah menyebalkannya.

"Kopensasi ku sebagai sekretaris tidak sebanding dengan dua potong wagyu steak mu itu— Astaga kau menghabiskan jatah makan ku satu bulan hanya untuk dua kali kunyahan"

Christian terkekeh mendengarnya.


"Makan lah, kau tidak harus membayarnya untuk ku" ia baru saja menyelesaikan sisa makanannya.

Roseanne memutar bola matanya malas. Terlanjur kesal jika harus dikatakan, Christian selalu saja membuatnya kesal kala dirinya ingin berniat baik tapi selalu saja gagal.

Roseanne pun dengan santai menikmati hidangan yang telah tersaji, hanya saja terasa dingin karena terlalu lama dibiarkan, tapi perlu di akui makanan kesukaan Christian memang sebanding dengan rasa lezat dan harganya.

"Nikmati makan malam mu, aku harus pergi ke toilet" Christian beranjak dari duduknya.

"Jangan berani-berani untuk kabur"

Mendengar itu Christian dengan cepat membuka dompet yang berada di dalam jas miliknya, mengambil sebuah kartu berwarna hitam dan memberikannya pada Roseanne.

"Kartu ku ada padamu" ucapnya sebelum meninggalkan Roseanne seorang diri.

Ia mendecih, tingkah Christian selalu saja membuat siapa pun dengan mudah menaruh kepercayaan untuknya. Meski terkadang terlihat menyebalkan tapi tetap dia pria yang baik.


Disisi lain kala Christian sedang berjalan menuju toilet ia melihat sebuah kegaduhan terjadi di dekat lobi. Tak ada siapa pun yang dapat menengahi adu mulut dua orang disana, Christian berlalu tak ingin menghindahkan apa yang terjadi, saat ini ia hanya ingin pergi ke toilet.






Champagne | Jisoo • Christian Yu ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang