Sesuai yang telah diintruksikan dari perusahaan sebelumnya, kini jurnalis dari berbagai media sudah menduduki kursi yang tersedia dan mempersiapkan diri untuk menyalin setiap kata yang nanti akan disampaikan oleh perwakilan DPR corp terkait kebenaran berita sebelumnya yang telah tersebar.
"Mr. Yu telah tiba"
Begitu Jinyoung membuka pintu hall, flash kamera tak henti hentinya berkedip mengambil foto sesaat ketika Christian mulai menampakkan diri menaiki podium yang berada diruangan konferensi pers disana.
"Baik, selamat siang semuanya. Saya Christian Yu sebagai pimpinan direksu sendiri yang akan menyampaikan informasi, setelah mengikuti perkembangan berita yang ada"
"Seperti yang telah diketahui bahwa Live's memutuskan untuk mencabut sahamnya dari perusahaan kami. Mungkin cukup mengejutkan bagi rekan media semua karena keputusannya yang sangat tiba tiba ini. Berdasarkan hasil keputusan yang telah kami diskusikan sebelumnya sebagaimana baiknya keputusan yang harus ditetapkan untuk DPR corp begitu juga bagi Live's, sesuai yang telah diberitakan bahwa kerja sama Live's dengan DPR corp telah berakhir."
"Bukan tanpa alasan pihak Live's memutuskan untuk berhenti berhubungan dengan perusahaan kami, pengembangan yang lebih juga kelangsungan perusahaan adalah hal yang sangat penting. Dengan begitu tidak ada lagi rumor yang dibenarkan dalam persoalan ini. Terima kasih"
Christian menunduk seolah dia mengunci fakta yang ada tanpa mau memancing lebih banyak lagi pertanyaan yang tidak benar.
".. Lalu bagaimana rencana DPR corp selanjutnya setelah Live's pergi?"
".. Apakah penangkapan Dabin Hong terkait kepemilikan dana gelap berhubungan dengan pencabutan saham?"
".. Benarkah 'kelengahan' sebelumnya membuat DPR mengalami kekacauan?"
Semua jurnalis mulai riuh dengan pertanyaan masing-masing yang ingin segera dijawab oleh sang narasumber. Namun setelah kicauan semakin tak kondusif, Jinyoung segera berjalan menuju kehadapan awak media yang tengah ribut menyuarakan asumsinya.
"Mohon untuk tenang!" Jinyoung memberi gestur seolah memberikan peringatan.
Nada tinggi yang tiba-tiba itu mampu membungkam mulut para jurnalis disana. Mereka kembali pada posisi yang sebelumnya.
Christian sedikit memberikan smirk yang tidak begitu terlihat jelas, mendekatkan kembali pengeras suara yang ada.
"Sekali lagi sekian pers yang dapat saya disampaikan, terima kasih dan selamat siang." Christian menundukkan kepalanya dan berjalan menuruni podium diikuti beberapa jajaran keamanan dibelakang.
Begitu Christian keluar decakan kini mulai terdengar, tidak sedikit jurnalis yang menyayangkan sikap Christian yang begitu dingin, sedikit pun tak mau memberikan penjelasan atas apa yang mereka tanyakan.
Tidak ada lagi informasi yang perlu disalin, Jinyoung berterimakasih kepada media yang sudah hadir di konferesi pers yang diselenggarakan."Apakah ada hal lain lagi yang harus aku kerjakan?" tanya Christian pada salah seorang staff yang saat ini bersamanya.
"Tuan Jay menitipkan ini" memberikan sebuah berkas berwarna biru.
Mengetahui hal itu membuat Christian jengah, tapi ia pun menerima berkas tersebut. Berkas yang tidak begitu tebal dan pikir Christian tak akan berpengaruh besar padanya jika ia mengetahui lebih tentang apa yang dimaksud Jay pada isi berkas itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/175676238-288-k551361.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Champagne | Jisoo • Christian Yu ✔️
Fiksi Penggemar"Terlepas dari banyak persoalan kelam, kau memang harus aku tepatkan karena dirimu yang selalu ada menemani. Aku selalu berharap dan menunggu agar waktu yang seterusnya, sisa itu ada untuk kita menjalin hidup bersama" Christian. By, rrb.