Cup!
Kecupan selamat datang mendarat dengan hangat dipuncak kepala Jisoo begitu Christian menginjakkan kaki di rumah setelah sekian jadwal kerja yang tak kunjung berakhir. Dan akhirnya Tuhan berpihak untuk Christian beristirahat seminggu ke depan, tetapi terlepas dari kata istirahat jadwal pribadinya itu akan diisi dengan rangkaian acara pernikahannya.
"Ma world, akhirnya aku bisa tiduran disini" Christian melempar tubuhnya pada sofa, "kau bosan menunggu ku pulang?"
Menggeliat dengan bodohnya, Christian benar-benar menikmati berada diatas sofa seperti sudah lama tak pernah merasakan bagaimana rasanya bermalas-malasan dengan santai tanpa harus mengkhawatirkan banyak hal. Tapi memang begitu kenyataannya.
Jisoo hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah Christian, "apa yang terjadi dipertemuan itu? Kau bisa mengatasinya?"
Berada diposisi nyaman yang tidak menginginkan seseorang mengganggu, Christian seakan hampir terlelap melupakan keberadaan Jisoo yang tengah berbicara padanya.
"No, jangan membahas pekerjaan. Aku baru saja melepaskan semuanya dari otak ku"
"Jangan sampai tertidur, kita ada janji untuk makan malam sebentar lagi"
"Setengah jam? Aku akan bangun setelah itu" memejamkan matanya, Christian seolah mengaktifkan mode 'do not disturb'.
"Aku akan menyiapkan makanan dengan bibi"
Berlalu menuju area dapur, Jisoo membiarkan Christian menikmati masa luangnya. Ia tidak tega menuntut Christian dengan berbagai hal setelah melihatnya kelelahan seperti itu, jauh dalam dirinya Jisoo berharap Christian melakukan rutinitasnya dengan sehat. Tapi begitulah adanya, pekerjaan yang memposisikan Christian terlalu banyak menyita waktu sehingga kata istirahat pun seperti sulit didapat.
6:15 pm, janji berkunjung pukul tujuh, Jisoo rasa dirinya hanya membutuhkan waktu setengah jam untuk menyiapkan makanan. Orang tua Jisoo tiba dua jam yang lalu setelah perjalanan terbang, keduanya saat ini memilih singgah dihotel tempat dimana pernikahan akan digelar. Sengaja, Jisoo menginginkan makan malam di rumah Christian alih-alih di restoran luar, entah karena pertemuan keluarga atau mengingat Christian yang baru saja pulang bekerja.
"Bibi, ini pertama kalinya orang tua ku berkunjung kesini. Aku tidak tahu kenapa ini sangat membuatku gugup"
Si bibi tersenyum mendengarnya, "mungkin karena nona telah mengharapkan kesempatan ini dari waktu lama jadi terasa gugup. Akan ada waktunya tiba dimana penantian nona terjadi seperti sekarang"
Moment berharga yang didasari kerinduan memang tak pernah membohongi perasaan. Segala macam halangan memang pasti terjadi dalam kehidupan ini, tidak terkecuali bagi siapa pun. Dan satu hal yang perlu diketahui, pasti akan ada waktu dimana membuat diri tersadar bahwa setiap proses itu lebih berharga dari sebuah hasil.
"Bibi, aku sangat berharap hidupku yang baru akan jauh lebih baik dari kehidupanku sebelumnya"
"Bibi yakin tuan selalu memperlakukan nona seperti prioritas utamanya, kalian bisa melalui semua hal bersama-sama"
Jisoo mengangguk penuh keyakinan, "aku berharap"
Tanpa disadari jarum jam berlalu dengan cepat, kurang lima belas dan Christian masih terlelap pulas diatas sofa. "Aku akan membangunkan Christian lebih dulu bi" Jisoo bergegas, ia menaruh apron yang dipakainya disembarang tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Champagne | Jisoo • Christian Yu ✔️
Fanfic"Terlepas dari banyak persoalan kelam, kau memang harus aku tepatkan karena dirimu yang selalu ada menemani. Aku selalu berharap dan menunggu agar waktu yang seterusnya, sisa itu ada untuk kita menjalin hidup bersama" Christian. By, rrb.