Jarum jam menunjukan pukul jam 4.00 pm, matahari pun menghilang dan perlahan langit tertutup oleh kegelapan. Tak sedikit pun Christian mau beralih dari posisinya, sejak matahari terbit hingga tak terlihat lagi pria itu masih betah berkutik dengan pikirannya, tangannya yang cepat mengetikan sesuatu diatas keyboard memberikan kesan fokus atas apa yang tengah ia kerjakan saat ini.
Sesekali dia beralih untuk pergi ke kamar kecil atau turun ke lantai bawah hanya untuk mengambil air minum. Christian memang pria tekun, dia akan menyelesaikan apa yang ingin ia selesaikan termasuk pekerjaan. Laporan demi laporan ia terima secara daring, semua terjadi ketika ia bangun tidur dipagi hari dan tubuhnya mendadak tak berdaya untuk pergi ke kantor. Terjadi begitu saja.
Christian menyesalkan padahal hari ini ia harus memastikan beberapa hal yang ada di perusahaan, tetapi malah berakhir work from home dan dokter telah dipanggil untuk melihat kondisinya sebelumnya. Bersyukur ia tak harus dilarikan lagi ke rumah sakit karena untuk saat ini kondisi tubuhnya tidak terlalu lemah cukup tidak banyak melakukan pekerjaan.
Meskipun begitu Christian adalah Christian seperti yang Jisoo katakan, terlalu keras kepala dan bersi kukuh dengan keinginannya. Dia bekerja seharian penuh walau itu dilakukan di rumah dan tidak ada bedanya dengan di kantor.
"Sudah waktunya makan malam tuan, adakah yang ingin kau makan? agar bisa bibi persiapkan" tanya sang maid setelah berhasil mengetuk pintu kamar Christian.
Christian menengadah seolah memikirkan sesuatu, tangannya mengambil ponsel melihat jam yang ada. Dan ia malah terfokus pada deadline yang sebelumnya sudah ia buat untuk hari ini. Ia lupa, pertemuan disalah satu restò dengan calon investor yang Jay usulkan, Jinyoung sudah memberitahunya bahwa perusahaan yang dia cari tau tidaklah buruk, Jinyoung mengatakan bahwa setiap rencana yang dibuat mereka selalu sukses itulah mengapa Christian tertarik dan meminta Jinyoung menghubungi pihak mereka.
"Bi emm.. ada pekerjaan yang harus aku lakukan, aku akan makan malam diluar. Beritahu Sam untuk menyiapkan mobil" Christian menampakkan wajahnya dibalik pintu.
"Baik tuan" bibi maid pergi meninggalkan Christian untuk memenuhi perintahnya.
Atensinya teralihkan, rencananya yang sebelumnya tidak ingin mencari perusahaan lain pun ia batalkan. Christian ingin bersaing, ia tertarik dia tidak mau perusahaannya tetap berada dibawah yang membuat orang jajarannya terus mengeluarkan ludah. Ia mencoba untuk berkontribusi lebih banyak lagi untuk perusahaannya di masa depan.
"Ka-Zoo group, Jinyoung akan menyusul dan kau boleh ikut untuk berjaga jaga" titahnya sesaat setelah masuk ke dalam mobil.
Sekedar informasi, meski tidak setiap orang-orang penting melakukan tindakan jahat tapi bisnis adalah bisnis, politik tetap akan dilakukan jika satu keinginan tidak dapat terealisasikan. Walau ini adalah kali pertama Christian mengenal dan menemui Ka-Zoo group, tapi Christian memahami betul tentang politik bisnis yang terdengar tidak cukup mudah, ia sudah banyak mengalaminya. Salah satunya dengan perusahaan Jkim's, yang cukup membuat Christian shock dan marah besar karena 'kecolongan'.
"Yang akan aku temui perusahaan kecil tapi aku tetap akan berhati-hati, itulah kenap—" pembicaraannya dengan Sam terhenti ketika merasakan ponsel yang berada dibalik jasnya bergetar, "sebentar"
Panggilan masuk yang mengalihkan perhatian Christian, dan itu dari kekasihnya.
"Mau makan malam bersama? atau masih ada pekerjaan?" Jisoo yang bertanya.
"Maafkan aku, malam ini ada pertemuan dan mungkin akan makan malam diluar. Aku akan menemui mu jika sudah selesai"
"Baiklah jangan sampai larut malam, aku tunggu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Champagne | Jisoo • Christian Yu ✔️
Fanfic"Terlepas dari banyak persoalan kelam, kau memang harus aku tepatkan karena dirimu yang selalu ada menemani. Aku selalu berharap dan menunggu agar waktu yang seterusnya, sisa itu ada untuk kita menjalin hidup bersama" Christian. By, rrb.