Sore hari bersama rembulan yang tak bercahaya diatas sana, Christian terdiam mengamati Jisoo yang tengah bergelut dengan macbook diteras rumah. Masih berada dikediaman Jisoo, nyonya Kim sepertinya enggan untuk membiarkan Christian meninggalkan rumahnya setelah ia tau bagaimana Christian menjaga putri semata wayangnya sampai sekarang.
Layaknya jatuh cinta pada pandangan pertama, meski sebelumnya nyonya Kim merasa aneh dengan kedatangan Christian, tapi kata perkata sepertinya berhasil membuat pandangan nyonya Kim terhadap Christian berubah.
'Buatlah dirimu nyaman' itulah yang Christian dengar dari nyonya Kim setelah beliau memahami dia dalam keadaan perasaan yang kurang baik saat ini.
"Aku menganggu mu?" Christian mendekat, berdiri disamping Jisoo yang terlihat sibuk.
"Masih ada beberapa hal yang sedang aku kerjakan, kenapa?" Jisoo tidak tertarik dengan keberadaan Christian.
"Bisakah kita bicara?"
Jisoo menganggukkan kepalanya, tapi tetap dengan sorot mata ke layar monitor "Bicaralah"
"Tidak ada yang mau kau jelaskan kenapa kau acuh seperti ini?"
"Aku acuh? maksud mu?"
"Kau tidak senang aku disini?"
"Kau datang untuk ayah bukan untuk ku, kenapa kau malah bertanya seperti itu padaku" sesekali matanya melihat wajah Christian yang sedari tadi memandangi dirinya.
Christian menghela napas pelan mengalihkan atensi emosinya agar tidak membalas amarah Jisoo kembali.
"Marah karena kau mengira aku ada disini karena bisnis"
"Memang itu yang selalu kau pikiran, lebih memilih mengabaikan perkataan ku daripada pekerjaan. Jadi apa yang salah?"
Pandangan Christian beralih ke area rumah, ia tidak mau perdebatannya dengan Jisoo sampai mengganggu orang orang di rumah. Lagi nyonya Kim ada disana sementara tuan Kim sempat izin pergi untuk mengurusi pekerjaan di kantor.
"Aku tidak pernah berharap ketika pertama kali aku datang ke tempat orangtua mu dengan suasana seperti ini. Aku bersyukur mereka mau menerima kedatangan ku dengan baik disini, tapi jika pada akhirnya kau masih marah dan permintaan maaf ku sebelumnya tidak bisa diterima oleh mu lebih baik aku tidak datang"
Jisoo menghentikan aktifitasnya, memijat wajahnya lelah dengan perasaan yang tak teratur seperti apa.
Tapi Christian mengenggam kedua tangan Jisoo membawanya untuk memilih melingkarkannya ke pinggang miliknya.
"Aku serius dengan hubungan ini, aku salah karena aku membatalkan perjalanan dan membiarkan mu pergi sendirian. Tapi aku ingin kau mengerti, aku sudah menjelaskannya padamu sayang aku minta maaf sekali lagi" tangan Christian membelai lembut pipi Jisoo.
Sorot matanya yang dalam dan penuh arti, Jisoo akhirnya membalas tatapan Christian.
"Aku hanya mau kau temani jika aku pulang, aku takut aku tidak bisa bersikap baik kepada orangtua ku. Aku marah ketika kau mengatakan kau tidak bisa ikut dengan ku karena urusan pekerjaan mu" jelas Jisoo.
"Karena mereka sangat mengharapkan mu, aku pikir ayah dan ibu mu begitu bahagia saat kau kembali" Christian mengusap usap lembut bibir manis Jisoo dengan jemarinya.
"Aku masih canggung terhadap mereka setelah sekian lama tidak bertemu"
"Itu sebabnya kau harus berbuat baik dan membiarkan kedua orangtuamu memperbaiki masa lalunya dengan mu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Champagne | Jisoo • Christian Yu ✔️
Фанфик"Terlepas dari banyak persoalan kelam, kau memang harus aku tepatkan karena dirimu yang selalu ada menemani. Aku selalu berharap dan menunggu agar waktu yang seterusnya, sisa itu ada untuk kita menjalin hidup bersama" Christian. By, rrb.