Christian kini tengah melabuhkan diri didalam sebuah ruangan dengan sekumpulan manusia yang berada didalamnya. Orang-orang berpakaian formal tak ada satupun orang yang menyempatkan diri berpakaian casual diantara mereka. Semua terlihat begitu serius memperhatikan satu orang yang sedang mengucap kata demi kata mempresentasikan suatu hal yang sedari tadi tidak ada akhirnya.
Kacamata stainless yang bertengger di hidung mancung miliknya benar-benar memberi kesan lebih saat Christian memakainya.
Berada di satu kursi tempat dimana hanya seorang petinggi perusahaan yang boleh mendudukinya, Christian dengan detail menelisik kertas-kertas dokumen dan memerhatikan setiap laporan divisi perencanaan padanya.
Suatu moment langka dimana seorang direktur sudi untuk berturun tangan hadir ditengah para staff dengan senang hati, tidak seperti direktur kebanyakkan yang memerhatikan perkembangan perusahaannya dari jauh tanpa mau bergelut langsung dengan orang-orang yang ikut berkecimpung memajukan perusahaan.
Christian bukanlah orang yang malas hanya untuk sekedar hadir ikut memantau kinerja pegawainya langsung, ia akan meminta Roseanne untuk membuat jadwal khusus untuk itu.
Selain hobbinya singgah dan pergi dari satu tempat ke tempat lain, Christian tidak pernah lupa akan posisinya sebagai pemegang perusahaan utama.
"Aku minta Jinyoung untuk ke ruangan setelah ini" Christian mengalihkan pandangannya pada wanita disebelahnya yang tak lain adalah sang sekretaris.
Rose mengangguk menuruti perintah Christian barusan.
Christian lebih dulu beranjak dari tempat duduknya dan semua pegawai yang ada diruangan itu pun ikut berdiri memberi hormat ketika Christian hendak meninggalkan ruangan pertemuan. Tak terkecuali Rose, dia mengikuti langkah Christian dibelakang.
Christian bukanlah seseorang yang mampu menghipnotis semua orang. Bukan lagi hal yang langka ketika para pegawainya selalu ramai beradu mulut setelah bertatap mata dengan sang direktur perusahaan. Ketampanan dan kharisma yang dimiliki Christian memang tidak pernah luput dari haluan para wanita. Semua pegawai wanita di perusahaan nya sudah hapal dengan pesona atasan mereka, tapi hal yang membuat mereka jengkel adalah Christian bukan seseorang yang mudah ditaklukan.
Christian bisa di katakan pria perfectionists, dari attitude yang dia lakukan, cara berpakaian yang dia gunakan, dan keprofessionalannya dalam bekerja sudah tidak diragukan lagi untuk menjadi pria idaman. Christian sosok pria muda yang sudah memiliki segalanya, harta, tahta, tapi tidak dengan cinta.
"Apa yang akan kau lakukan setelah ini?" tanya Rose ketika keduanya hendak memasuki lift.
"Tidak ada yang spesial, aku masih memiliki pekerjaan"
Rose hanya bisa menggeleng kecil setelah mendengar jawaban dari boss nya itu.
"Kau tau, kau banyak menghabiskan waktu mu untuk bekerja Chris"
Christian mengangkat kedua bahunya acuh.
Tidak ada hal yang lebih menyenangkan dari hidupnya, dia akan beristirahat setelah deadline nya selesai. Hanya ketika memiliki waktu yang buruk Christian akan menghabiskan waktu di ruangan champagne.
"Sesekali kau pergi untuk merefresh diri. Aku akan mengajak mu makan malam hari ini"
Pintu lift terbuka, Rose lebih dulu keluar dari lift dan diikuti Christian dibelakangnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/175676238-288-k551361.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Champagne | Jisoo • Christian Yu ✔️
Fanfiction"Terlepas dari banyak persoalan kelam, kau memang harus aku tepatkan karena dirimu yang selalu ada menemani. Aku selalu berharap dan menunggu agar waktu yang seterusnya, sisa itu ada untuk kita menjalin hidup bersama" Christian. By, rrb.